TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN DALAM ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Manajemen organisasi pelayanan bertanggung dalam menjalankan organisasinya mencapai tujuan stratejik yang telah ditetapkan. Agar mencapai tujuan tersebut, manajemen harus memastikan bahwa tim manajemen dan keuangan berjalan secara efisien sambil mengejar tujuan yang mengarah pada keuntungan. Langkah ini penting agar organisasi layanan kesehatan dapat berhasil dan mampu menyediakan layanan kesehatan berkualitas untuk pasien.
Penerapan/penggunaan konsep manajemen keuangan di organisasi pelayanan kesehatan, akan sangat bermanfaat dalam mendukung organisasi agar mampu menyediakan layanan berkualitas, Dukungan melalui rencana dan sistem manajemen keuangan yang kuat dan efisien, sangat diperlukan.
Lima tujuan manajemen keuangan
Menurut Eisenstein (2020)[1], terdapat sepuluh sepuluh tujuan manajemen keuangan dalam organisasi pelayanan kesehatan, yaitu: careful evaluation and planning, generating income, protecting tax status, monitoring internal spending, influencing third-party payers, long-term investment decisions, financing, working capital management, contract management, & financial risk management. Berikut akan memaparkan 5 dari 10 tujuan manajemen keuangan organisasi pelayanan kesehatan menurut Eisenstein.
- Careful evaluation and planning
Manajer keuangan mengevaluasi efektivitas organisasi dan kesehatan keuangan secara keseluruhan. Perencanaan yang cermat memungkinkan mereka untuk merencanakan masa depan. Sebagai contoh, katakanlah bahwa klinik kesehatan kehilangan pasien ke pusat layanan di kota karena teknologi yang mereka gunakan lambat dan ketinggalan zaman. Evaluasi dan perencanaan yang cermat dapat membantu klinik membuat rencana untuk memperbarui teknologinya.
- Generating income
Tujuan lain dari manajemen keuangan adalah berinvestasi dalam aset untuk memastikan kesinambungan keuangan. Untuk menghasilkan pendapatan dan tetap kompetitif, manajer keuangan secara teratur meninjau harga layanan perawatan kesehatan untuk mencerminkan tingkat pasar. Selain itu juga perlu untuk mengevaluasi efektivitas berbagai departemen dalam RS. Dalam menghasilkan pendapatan, juga mungkin untuk mempertimbangkan apakah akan meluncurkan layanan baru atau tidak.
Apabila seorang manajer senior mendukung suatu pekerjaan, maka manajer keuangan layanan kesehatan akan bertugas untuk menyiapkan proposal pekerjaan tersebut dengan menunjukkan biaya peluncurannya, bagaimana proyek dapat didanai, dan proyeksi laba tahunan.
- Protecting tax status
Negara selalu tertarik untuk menemukan cara mendapatkan dana tambahan. Salah satu cara mereka adalah saat organisasi nirlaba kehilangan status bebas pajaknya. Untuk alasan ini, sangat penting bagi tim manajemen perawatan kesehatan untuk fokus pada kepatuhan terhadap hukum dan peraturan bebas pajak.
Salah satu strategi yang digunakan organisasi pelayanan kesehatan ini adalah dengan membatasi biaya untuk pasien miskin. Beberapa organisasi melakukan penilaian kebutuhan untuk komunitas mereka dan menerapkan strategi untuk memenuhi kebutuhannya. Strategi lain adalah membangun sekolah keperawatan di komunitas yang memiliki sedikit institusi pendidikan dan membebankan biaya pendidikan yang terjangkau untuk membantu membangun tenaga kerja keperawatan yang terampil.
- Monitoring internal spending
Manajer keuangan layanan kesehatan juga perlu memantau pengeluaran untuk mendeteksi penipuan dan penyalahgunaan dana. SDM medis unit layanan seperti dokter, banyak mempengaruhi pengeluaran. Apabila sistem pembelian tidak diatur dengan baik, maka dapat terjadi pesanan pembelian untuk obat-obatan atau peralatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien.
Manajer keuangan juga dapat membentuk komite khusus untuk melakukan audit bulanan terhadap semua pembelian obat-obatan dan peralatan untuk membantu mencegah penipuan dan penyalahgunaan dana. Jika ada bukti penipuan, mereka dapat memulai proses disipliner terhadap SDM yang terlibat sesuai dengan kebijakan organisasi, melakukan penyelidikan, atau melanjutkan tindakan sesuai undang-undang penipuan dan penyalahgunaan.
- Influencing third-party payers
Perusahaan asuransi dan pembayar pihak ketiga lainnya dapat mengcover semua atau sebagian dari tagihan medis pasien. Perusahaan asuransi berorientasi pada keuntungan dan lazim bagi mereka untuk mendapatkan potongan saat mengasuransikan sejumlah besar orang. Manajer keuangan layanan kesehatan bertanggung jawab untuk menegosiasikan tarif yang adil, sehingga mereka dapat mempertahankan sebagian besar pasien dan masih mendapatkan jumlah pembayaran yang sesuai untuk perawatan yang mereka berikan. Tim manajemen keuangan harus mengembangkan strategi untuk membantu fasilitas yang mengurangi risiko keuangan terkait, dengan mengadakan perjanjian dengan pembayar pihak ketiga melalui renegosiasi kontrak terbaik.
[1] Lena Eisenstein, 2020, Objectives of Financial Management in Healthcare