Pendahuluan
Pengaruh berbagai tren (mis: telemedicine, kecerdasan buatan, dll), menyebabkan terjadinya transformasi dalam manajemen pelayanan kesehatan di tahun 2025, Disisi lainnya, , terdapat banyak peluang yang akan muncul melalui teknologi baru yang menciptakan peran baru bagi manajer pelayanan kesehatan, Richard (2024)
[1], dalam artikelnya menyajikan 8 tren yang mungkin akan mengubah masa depan manajemen pelayanan kesehatan pada tahun 2025, yaitu:
Rise of Telemedicine and Remote Patient Monitoring, Artificial Intelligence and Machine Learning in Healthcare, Personalized Medicine and Genomic Healthcare/ Pengobatan yang Dipersonalisasi dan Layanan Kesehatan Genomik, Value-Based Care over Fee-For-Service, Interoperability of Healthcare Systems, Focus on Mental Health and Well-Being, Aging Population and Geriatric Care. Tulisan ini akan menyajikan 2 dari 8 trend yang dipaparkan Richard tersebut.
Rise of Telemedicine and Remote Patient Monitoring
Tren yang terjadi di manajemen pelayanan kesehatan tahun 2025, harus diperhatikan sebagai peningkatan telemedicine dan pemantauan pasien jarak jauh. Telehealth dikembangkan terutama karena pandemi COVID-19 dan akan terus berlanjut. Pada tahun 2025, penyedia layanan kesehatan akan mengintegrasikan platform digital untuk menyediakan layanan konsultasi serta diagnosis dan tindak lanjut.
Telemedicine memungkinkan perawat untuk berkomunikasi dengan klien tanpa harus bertemu langsung dengan mereka. Hal ini sangat berguna bagi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan dan daerah yang sulit dijangkau sehingga mereka mungkin tidak dapat mengakses fasilitas kesehatan dengan mudah. Selain itu, gawai pemantauan pasien jarak jauh seperti perangkat yang dapat dikenakan akan memungkinkan dokter untuk memantau tanda-tanda yang meliputi tekanan darah, detak jantung, dan glukosa, secara real-time. Hal ini akan mempercepat intervensi dan menawarkan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien sehingga meningkatkan kinerja pasien.
Agar manajemen perawatan kesehatan dapat sepenuhnya menghargai teknologi ini, mereka perlu memahami di mana & bagaimana teknologi ini akan diintegrasikan ke dalam arsitektur yang ada, seberapa privat & aman data yang diperlukan untuk perawatan jarak jauh, & seberapa baik struktur organisasi mengelola solusi yang diadopsi.
Artificial Intelligence and Machine Learning in Healthcare
Mereka juga harus menentukan data mana yang akan dilaporkan, kepada siapa, dan bagaimana data ini akan dilaporkan sesuai dengan status privasi pasien. Penerapan AI dan ML menunjukkan fakta bahwa inovasi memiliki potensi tinggi untuk meningkatkan manajemen layanan kesehatan baik dari segi efisiensi maupun peningkatan proses pengambilan keputusan. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, data yang dikumpulkan dari pasien dapat dianalisis untuk mengidentifikasi pola berbagai penyakit, kemungkinan penyakit, dan kemungkinan penyembuhannya. Hal ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan juga menawarkan perawatan yang disesuaikan untuk setiap pasien. Misalnya, dengan menggunakan algoritma AI, seseorang dapat mendiagnosis tanda-tanda penyakit seperti kanker melalui sinar X dan pemindaian MRI. Artinya, AI juga dapat digunakan untuk mengantisipasi pasien mana yang berpotensi menjadi kronis dan, oleh karena itu, memungkinkan penerapan tindakan pencegahan.
Dalam manajemen perawatan kesehatan, kecerdasan buatan akan menggantikan aktivitas standar sederhana seperti pemesanan janji temu, penagihan, & pendaftaran. Chatbot juga akan membantu meminimalkan pertanyaan & kekhawatiran pasien serta waktu petugas perawatan kesehatan dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk melakukan obrolan ini. Dilema yang muncul bagi manajer perawatan kesehatan adalah bagaimana mengadopsi teknologi ini ke dalam alur kerja mereka & mengatasi kekhawatiran akan perlindungan data, kualitas data, dan moralitas di baliknya.
[1] Sarah Richards, 2024,
The Future of Healthcare Management: Trends to Watch in 2025Tagged with: 2025,
Aging Population and Geriatric Care. Pemantauan pasien jarak jauh,
AI dan ML,
Algoritma AI,
arsitektur,
Artificial Intelligence and Machine Learning in Healthcare,
Chatbot,
COVID,
Data,
Detak jantung,
Diagnosis,
dokter,
Focus on Mental Health and Well-Being,
glukosa,
Inovasi,
Interoperability of Healthcare Systems,
Intervensi,
Kanker,
Kecerdasan buatan,
Kinerja,
Klien,
Konsultasi,
Kronis,
Kualitas data,
manajemen pelayanan kesehatan,
manajer,
Mengintegrasikan platform digital,
Mengubah masa depan,
Moralitas,
Pasien,
Peluang,
Pemindaian MRI,
Pencegahan,
Perlindungan data,
Personalized Medicine and Genomic Healthcare,
Potensi,
Privat,
Proses Pengambilan Keputusan,
Real time,
Rise of Telemedicine and Remote Patient Monitoring,
Sinar X,
Solusi,
Tekanan darah,
Teknologi baru,
telehealth,
Telemedicine,
Transformasi,
Tren,
Value-Based Care over Fee-For-Service