BERBAGAI TANTANGAN DALAM MENGELOLA SDM RS
Pendahuluan
Industri RS telah berubah seiring dengan perubahan drastis dalam konsep pelayanan kesehatan. Kesehatan tidak lagi sekedar hubungan antara pasien dan dokter semata, melainkan telah menjadi hubungan antara konsumen dan penyedia layanan (RS). Hal ini terjadi karena banyaknya pilihan pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan akibat tingkat antar RS yang semakin ketat. Karena itu, manajemen setiap RS mulai melakukan pendekatan dengan mengedepankan layanan terbaiknya. RS mulai berbenah, baik secara fisik (memiliki interior RS yang mewah), menggunakan alat manajemen untuk merampingkan aktivitas operasional, namun tidak meninggalkan kebutuhan untuk memastikan pasien puas.
Salahsatu faktor yang bisa membantu RS dalam mengantisipasi persaingan adalah dengan memiliki SDM yang terbaik. Karena itu, tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur penting untuk ditonjolkan. Bahkan dalam pemasaran, suatu RS sering menggunakan beberapa istilah seperti "staf yang kompeten", "tenaga kesehatan terbaik", "tenaga terlatih" dll.
Tantangan SDM di RS
Memiliki SDM dengan keterampilan terbaik merupakan harapan sekaligus tantangan bagi manajemen RS. Berbeda dengan sebelumnya, saat RS harus fokus pada pengembangan strategi atau mempekerjakan tenaga ahli di bidang perencanaan dan manajemen sumber daya manusia, agar berhasil dalam pasar pelayanan kesehatan yang kompetitif. Karena itu, sangat penting untuk memiliki SDM terbaik dalam mengantisipasi kompetisi. Namun, untuk mengelola SDM agar dapat memaksimalkan kinerjanya bukanlah merupakan hal yang mudah. Bahkan terkadang, manajemen RS menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola SDM-nya.
Menurut situs www.techneconhealthcare.com, beberapa tantangan yang dihadapi manajamen RS terkait SDM adalah:
- Staff attrition
Dengan tingkat retensi yang tinggi di pasar layanan kesehatan, RS sering kehilangan karyawan lebih cepat daripada yang bisa mereka ganti. Kepuasan kerja yang rendah, jam kerja yang panjang dan beban kerja yang berat, kurangnya pertumbuhan, tanggung jawab pekerjaan yang tidak pasti, sistem penilaian yang tidak memuaskan dll, merupakan beberapa alasan umum atas hal ini.
- Talent poaching
Hal ini meningkat seiring dengan meningkatnya kompetisi dan kekurangan jumlah tenaga kerja perawatan kesehatan. Dengan datangnya RS baru, pencarian keterampilan terbaik akan terus menjadi ancaman bagi RS yang ada.
- Cost of manpower
Ada biaya besar yang terlibat dalam perekrutan dan retensi karyawan. Gaji yang kompetitif harus diseimbangkan dengan anggaran keuangan yang ditetapkan. Kegiatan keterlibatan staf juga melibatkan sejumlah biaya tertentu. Namun seringkali manajemen puncak tidak menyadari pentingnya biaya ini.
- Shortage of qualified staff
Kelangkaan tenaga kesehatan yang kompeten menjadi perhatian mayoritas RS saat ini. Banyak RS memiliki staf yang tidak memenuhi syarat untuk mengisi posisi tertentu karena tidak tersedianya tenaga kerja yang berkualitas. Sering juga diamati bahwa staff tertentu diberi peran ganda untuk mengimbangi kekurangan staf.
- Staff retention
Mempertahankan staf yang berprestasi tinggi merupakan tantangan tersendiri bagi RS karena banyaknya permintaan tenaga kerja di pasar. RS telah melakukan kegiatan seperti survei kepuasan karyawan, kegiatan intra dan antar departemen, penghargaan, piknik staf dll, yang bertujuan untuk mempertahankan staf dan meningkatkan kepuasan staf. Mempertahankan staf yang berkinerja tinggi dapat berdampak positif terhadap kualitas layanan dan dapat membantu organisasi menghemat waktu dan biaya.