TANTANGAN KEUANGAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN DI ERA PANDEMI COVID-19
Pendahuluan
Pandemi COVID-19, menyebabkan eksekutif organisasi pelayanan kesehatan (termasuk eksekutif RS), dihadapkan pada tantangan mempertahankan laba. Mempertahankan laba & kas, dibutuhkan guna mendukung aktivitas operasional tetap berjalan dengan baik. Kondisi ini juga, mengharuskan manajemen untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan agar mampu mengelola keuangan organisasi melewati krisis. Pada kondisi ini, manajemen juga perlu memanfaatkan peluang melalui diversifikasi bidang kesehatan digital, agar mendapatkan pertumbuhan pendapatan.
Tantangan yang dihadapi ekesekutif organisasi pelayanan kesehatan, akan diangkat dalam artikel ini. Tulisan ini akan mengacu pada pendapat O'brien (2020)[1] terkait tantangan keuangan selama pandemi, khususnya pandangan para pemangku kepentingan tentang tantangan keuangan yang dihadapi organisasi pelayanan kesehatan. Beberapa pandangan para pemangku kepentingan terkait tantangan yang dihadapi organisasi pelayanan kesehatan, mengacu pada tulisan O'brien (2020) adalah; Former hospital CFO on the state of affairs, Bonds and billing /obligasi dan tagihan, Financial restructuring, Embrace digital solutions, Do a lot better, & Better connectivity, better bottom line. Pandangan tersebut akan dibahas dibawah ini.
Former hospital CFO on the state of affairs mantan cfo rumah sakit di negara
Colin McCulloch adalah pengacara yang bekerja sebagai member of Epstein Becker Green's healthcare and life sciences practice, dan pernah menjabat sebagai CFO (chief financial officer/eksekutif keuangan) di sistem kesehatan non profit & for profit. Terkait pandemi, McCulloch mengatakan bahwa tidak ada banyak pemenang di sisi penyedia, & industri (pelayanan kesehatan) berada dalam "mode panik", sambil berfokus pada biaya apa yang dapat dikurangi secara efektif tanpa menimbulkan masalah tambahan di kemudian hari.
McCulloch mengatakan bahwa para CFO melakukan upaya meminimalisasi biaya dengan merumahkan staf secara besar-besaran, karena mereka percaya bahwa kondisi ini pada akhirnya akan kembali ke sesuatu yang mendekati keadaan seperti sebelumnya. Beliau menambahkan bahwa banyak eksekutif keuangan RS, melakukan pemeriksaan ulang operasi rantai pasokannya guna memastikan bahwa ada persediaan APD yang memadai untuk beberapa bulan mendatang.
Bonds and billing /obligasi dan tagihan
David Shelton (CEO of PatientMatters, LLC), sebuah perusahaan layanan keuangan pasien yang berbasis di Orlando, mengatakan bahwa dua tren yang harus dimiliki oleh CFO RS, yaitu: status pasar obligasi dan efek pandemi pada praktik penagihan. Terkait pasar obligasi, Shelton mengatakan bahwa suku bunga rendah menjadikan pasar obligasi tempat yang menarik bagi organisasi penyedia untuk mengakses modal di masa lalu. Masih menurut Shelton, banyak organisasi kemungkinan tidak memanfaatkan modal yang tersedia sekarang karena volatilitas ekonomi di pasar, yang menurutnya dapat memiliki efek jangka panjang pada RS karena proyek modal tertentu ditunda. Sedangkan dari aspek penagihan, Shelton mengatakan bahwa RS merasakan tekanan keuangan yang terkait dengan COVID-19 saat mereka merawat pasien, disamping menghadapi bauran pembayar yang terus memburuk. Karena itu, Shelton melihat banyak RS yang menahan kas/uang mereka, karena manajemen lebih sadar tentang pengeluaran daripada sebelumnya.
Financial restructuring
Menurut John Tishler (partner at Waller, a Nashville-based law firm), RS selalu beroperasi dengan margin tipis. Hal ini yang membuat RS sangat rentan terhadap penurunan ekonomi tiba-tiba seperti resesi yang disebabkan oleh pandemi. Dalam pandangan Tishler, hal tersebut berarti bahwa di masa mendatang, akan terlihat lebih banyak tekanan di sektor pelayanan kesehatan. Tishler menambahkan bahwa konsolidasi industri menawarkan organisasi kemampuan untuk menyebarkan biaya & mengadopsi lebih banyak praktik terbaik. Hal ini merupakan sebuah perkembangan penting karena industri pelayanan kesehatan telah condong ke arah efisiensi yang lebih besar dalam pemberian perawatan selama beberapa tahun terakhir.
Embrace digital solutions/merangkul solusi digital
Tashfeen Ekram, MD (a diagnostic radiologist at Alta Vista Radiology and co-founder of Luma Health, a patient engagement platform based in San Francisco), mengatakan bahwa organisasi penyedia dihadapkan pada dua tantangan utama, yaitu: bagaimana menjadwalkan ulang pasien terkait janji temu, dan bagaimana hal tersebut bisa dilakukan dengan cara yang dapat dikelola/ditangani oleh staf operasional. Ekram mengatakan bahwa banyak RS berusaha untuk mengembalikan pasien, tetapi melakukannya melalui proses manual yang tidak efisien dan tidak memuaskan bagi pasien. Dia mendesak para pemimpin RS untuk terus merangkul perubahan menuju solusi digital, sebuah tren yang dia catat telah ada bahkan sebelum pandemi.
Menurut Ekram, telehealth dapat mendorong perubahan signifikan dalam pelayanan kesehatan, baik dalam hal merampingkan pemberian perawatan & mengurangi biaya.
Do a lot better
Steven Shill, CPA (partner and national leader at the BDO Center for Healthcare Excellence & Innovation), mengatakan kepada HealthLeaders bahwa masalah terbesar untuk sistem kesehatan adalah lamanya pandemi dan meningkatnya kemungkinan gelombang kedua atau ketiga kasus, yang dapat terjadi di masa depan. Masih menurut Shill, pandemi akan mendorong kebutuhan kami sebagai negara dan sebagai sektor, untuk berbuat lebih baik. Karena itu, Patrick Pilch, (senior managing director and also a national leader at the BDO Center for Healthcare Excellence & Innovation), mengatakan bahwa dia mengharapkan peningkatan akuisisi di ruang perawatan virtual. Hal ini perlu dilakukan, karena RS terus mencari cara untuk memberikan layanan dengan biaya perawatan yang lebih rendah. Pilch selanjutnya mengatakan bahwa pada awal pandemi, sistem kesehatan menyusun program telemedicine "rumahan" mereka sendiri, tetapi sekarang memiliki peluang untuk memperoleh layanan baru.
Better connectivity, better bottom line
Menurut Joe Ganley (vice president of government and regulatory affairs at athenahealth), ada pelajaran yang dapat dipelajari oleh eksekutif keuangan organisasi pelayanan kesehatan dari sektor perbankan. Sama seperti layanan keuangan, Ganley mengatakan bahwa ada kesamaan dengan industri perawatan kesehatan dalam hal menjadi bisnis kompleks yang dihargai konsumen dan fokus pada menjaga keamanan dan privasi. Ganley selanjutnya mengatakan bahwa memiliki operasi data yang kuat, dengan wawasan tentang apakah pasien telah membuat perubahan pada perawatan mereka (seperti minum obat atau berganti dokter), dapat menjadi keuntungan finansial bagi organisasi penyedia. Ganley mengatakan bahwa Untuk seorang CFO, saya akan mengatakan bahwa ada permainan jangka panjang di sini di mana konektivitas yang lebih baik akan meningkatkan laba dan membuat perawatan lebih baik.
[1] Jack O'brien, 2020, Healthcare financial trends to follow in the covid-19 era