STRATEGI MENINGKATKAN ARUS PASIEN DI RS

Pendahuluan
Peningkatan ”patient flow (arus pasien)”, diharapkan menjadi salahsatu strategi RS dalam menghadapi tekanan untuk merampingkan operasional dan menjadi penyedia berkualitas tinggi dan berbiaya rendah. Namun, optimalisasi ”patient flow”, harus menggabungkan strategi dan proses yang berbeda, serta melibatkan semua anggota tim. Peninkatan ini, diharapkan akan menghasilkan aktivitas operasional yang efisien dan kondusif untuk peningkatan hasil klinis, pengalaman pasien yang positif, kepuasan dokter, peningkatan keselamatan, dan pengurangan biaya perawatan.
Lima strategi dalam meningkatkan patients flow
Optimalisasi ”patient flow” aliran pasien terkait dengan peningkatkan semua dimensi kualitas pemberian pelayanan kesehatan di RS. Ketika sistem terintegrasi, departemen berkomunikasi secara efektif, anggota tim dilibatkan dan tujuan diselaraskan, maka akan tercipta lebih banyak visibilitas dan kolaborasi di dalam RS. Ketika operasi berjalan lebih efisien maka diharapkan RS akan mengalami peningkatan pendapatan.
Menurut Mayer (2017)[1], setidaknya ada lima strategi yang telah terbukti dalam meningkatkan hasil pasien dan membantu merampingkan aliran pasien:
- Integrate All Departments
Sebagian besar layanan kesehatan menganggap arus pasien (patient flow) sebagai masalah, terutama mempengaruhi gawat darurat. Ketika satu departemen tidak beroperasi secara optimal, maka fasilitas lain dapat terpengaruh. Seringkali, penundaan dimulai di departemen lain, seperti unit perawatan intensif, kemudian mengalir ke bagian gawat darurat. Semua departemen harusnya bergerak selaras pada tujuan yang sama. Masing-masing departemen dapat fokus pada penyediaan perawatan terbaik untuk pasien daripada mencoba untuk mengatasi hambatan operasional.
- Create a Culture of Accountability
Setiap orang harus bertanggung jawab atas keberhasilan dan kekacauan fasilitas, serta berkomitmen untuk membuat perubahan positif. Para pemimpin RS harus dengan jelas mengomunikasikan harapan dan menjaga setiap staff pada standar yang tinggi. Selain mendorong penyedia dan anggota staf untuk berpartisipasi dalam proses strategis, manajemen juga harus mendorong SDM untuk menjadi bagian dari pengambilan keputusan. Sebagai contoh, seorang dokter dan advanced practice provider (APP) di East Region, mengembangkan program yang memungkinkan APP untuk berlatih atas lisensi mereka dan menjadi pendamping ahli emergency. Program ini telah mengurangi beberapa tekanan pada dokter dan berkontribusi pada lingkungan perawatan yang lebih positif dan kolaboratif.
- Explore Different Staffing Models
Beberapa faktor termasuk lokasi geografis dan anggaran fasilitas dapat menyulitkan dalam menentukan cara terbaik untuk staf RS. Pada RS di perdesaan, menarik dokter cenderung menjadi tantangan yang lebih besar. Namun, ketika APP dapat melakukan banyak prosedur yang sama dengan dokter, seperti intubations dan central lines, mereka dapat mendukung dokter dan membantu memastikan pasien menerima perawatan tepat waktu. Demikian pula, penggunaan sekretaris secara signifikan dapat meningkatkan jumlah waktu yang dimiliki dokter dengan pasien. Karena akan lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk tugas pencatatan dan administrasi, sehingga dokter dapat mengurangi waktu tunggu dan fokus pada pasien. Hal ini dapat mendorong efisiensi dan skor pengalaman pasien.
- Use Technology to Enhance Care
Optimalisasi arus pasien berkaitan dengan handoff dan proses. Dalam sistem yang terintegrasi, RS adalah team’s quarterbacks. Mereka mengkomunikasikan kebutuhan perawatan, memfasilitasi transisi yang lancar dan memastikan pasien terhubung dengan penyedia yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan sumber daya yang tepat. RS beroperasi jauh lebih efisien ketika dokter para dokter menyelaraskan proses dan tujuan mereka.
- Use Technology to Enhance Care
Envision Physician Services, terus mengembangkan dan mengidentifikasi platform yang meningkatkan pemberian perawatan. Salah satu platform tersebut adalah Rapid Admission Process & Gap Orders.. RS tersebut telah mengembangkan perangkat lunak untuk meningkatkan komunikasi antara dokter darurat dan RS. Perangkat lunak ini membantu mengurangi boarding times unit gawat darurat, mempercepat penerimaan rawat inap, mengurangi lama rawat inap serta menurunkan biaya perawatan. Telemedicine adalah sumber daya lainnya yang digunakan, terutama untuk RS kecil dan pedesaan. Daripada menunggu spesialis untuk tiba di RS, dokter dapat menerima bantuan real-time dari spesialis dan mencegah keterlambatan perawatan.
[1] Thom Mayer, 2017, 5 strategies to improve patient flow and drive competitive advantage