BIDANG MANAJEMEN OPERASIONAL DALAM ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Tujuan organisasi yang tertuang dalam perencanaan stratejik, tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan strategi implementasi atas aktivitas operasional di lapangan. Pada tataran ini, perencanaan & manajemen operasional menjadi penting. Karena, perencanaan operasional akan berorientasi pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksana di lapangan dari suatu rencana strategi. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa manajemen operasional merupakan implementasi stratejik dari program, teknik, dan alat untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas.
Implementasi manajemen operasional di organisasi pelayanan kesehatan, akan mendorong terciptanya pengendalian biaya tanpa meninggalkan kualitas. Untuk mencapai tujuan tersebut maka manajemen operasional akan berfokus pada pengelolaan yang efektif dari sumber daya dan aktivitas yang menghasilkan layanan. Penggunaan alat manajemen operasional yang efektif akan menghasilkan kualitas layanan yang lebih baik, dengan meminimalisasi waktu tunggu, tingkat kesalahan, dll. Hal lainnya yang dapat dilakukan RS dengan implementasi manajemen operasional adalah dengan mengelola atau memanfaatkan tempat tidur yang lebih baik, melakukan pengurangan waktu lembur staf dan peningkatan kepuasan staf yang akhirnya meningkatkan kinerja keuangan RS.
Lima tujuan kinerja operasional
Menurut Gupta[1], perencanaan pusat-pusat pelayanan kesehatan tidak akan lengkap tanpa penerapan yang sesuai dan memadai dari lima tujuan kinerja operasi, yaitu:
- Cost
Kemampuan memproduksi dengan biaya rendah,
- Quality
Kemampuan memproduksi sesuai spesifikasi dan tanpa kesalahan,
- Speed
Kemampuan untuk melakukan berbagai hal dengan cepat dalam menanggapi permintaan pelanggan dan dengan demikian menawarkan waktu tunggu yang singkat antara saat memesan produk atau layanan dan saat mereka menerimanya,
- Dependability
Kemampuan untuk memberikan produk dan layanan sesuai dengan janji yang diberikan kepada pelanggan,
- Flexibility
Kemampuan untuk mengubah operasi. Inti dari manajemen operasi adalah terkait aliran proses dan manajemen kapasitas, desain dan tata letak proses, pilihan dan manajemen teknologi, manajemen kualitas, lean manufacturing, manajemen supply chain dan strategi operasi.
Sebaran bidang manajemen operasional
Masih menurut Gupta, manajemen operasional akan menyebar dalam industri pelayanan kesehatan di bidang-bidang berikut:
- Process reengineering
Pengetahuan tentang desain proses akan digunakan saat menerapkan teknologi yang lebih baik atau menggunakan teknologi proses dengan lebih akurat. Dalam pelayanan kesehatan, hal ini berbanding lurus dengan keselamatan pasien. “Pasien harus mendapatkan proses perawatan kesehatan yang lebih dapat diandalkan daripada proses manufaktur. Sayangnya, itu belum terjadi".
Desain proses adalah pemikiran ulang mendasar dan desain ulang radikal dari proses bisnis untuk menghasilkan peningkatan kinerja. Perubahan mendasar dan radikal bukanlah konsep yang menarik dalam lingkungan organisasi pelayanan kesehatan. Hal ini menekankan perbaikan kecil dan terukur untuk proses dan sistem organisasi saat ini. Analisis proses telah menjadi teknik untuk memisahkan hubungan antara tugas klinis dan manajerial. RS dapat belajar bagaimana memecahkan masalah sistemik secara sistematis, dan untuk melakukannya tidak memerlukan daftar perencanaan strategis dan reorganisasi struktural, tetapi perubahan nyata dalam perilaku kolektif mereka. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa metode pemetaan proses yang kurang formal dan melibatkan berbagai tingkatan lebih berhasil, karena mereka menciptakan mandat untuk perubahan.
[1] Shakti Kumar Gupta, (tanpa tahun), strategic planning of healthcare delivery centres