EVALUASI STRATEGI: UPAYA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS STRATEGI ORGANISASI BISNIS
Pendahuluan
Strategi dibutuhkan setiap organisasi bisnis untuk dapat survive dan berkembang. Walaupun demikian, sulit untuk mengidentifikasi strategi mana yang tepat dan tidak. Bahkan, strategi yang tepat sekalipun tidak dapat memastikan bahwa strategi tersebut akan efektif. Karena itu, diperlukan cara untuk mengevaluasi pola keputusan dalam strategi. Penting juga untuk mempunyai metode dalam menilai apakah satu strategi lebih baik dari yang lain.
Terkait dengan evaluasi dan meningkatkan kualitas strategi organisasi bisnis, Leiblein (2017)[1], mengungkapkan beberapa hal berikut yaitu; Improving strategy starts with weeding out the fluff, Using trade school wisdom to evaluate strategy, A better approach to developing strategy: Three indicators of strategy quality, & The payoff to developing a high quality strategy. Keempat hal tersebut akan dipaparkan berikut.
Improving strategy starts with weeding out the fluff.
Richard Rumelt, Profesor Harry & Elsa Kunin di UCLA Anderson School of Management, menulis sebuah buku tentang ”strategi baik” & ”strategi buruk”. Profesor Rumelt membahas pentingnya menghindari penggantian tujuan yang tidak tepat untuk pemikiran strategis. Banyak pemimpin bisnis melakukan kesalahan dengan mengira tujuan global. Sebagai contoh, tim senior suatu perusahaan mendefinisikan "strategi" mereka sebagai kebutuhan untuk menjadi lebih global, lebih inovatif, dan lebih inklusif dan saling menghormati dalam interaksi mereka. Mendasarkan strategi pada konsep yang tidak jelas seperti ini menggambarkan pemikiran strategis yang buruk. Pendekatan ini membingungkan tujuan dan sasaran dengan proses manajemen strategis. Diversifikasi dan inovasi global seringkali merupakan tujuan yang baik. Inklusivitas dan rasa hormat terhadap orang lain adalah ciri-ciri karakter mendasar yang harus menjadi tujuan organisasi mana pun. Namun, tujuan dan sasaran ini tidak memastikan bahwa bisnis dirancang dan dijalankan untuk mencapai kinerja maksimum atau menjaga kemampuannya untuk berhasil dalam menghadapi persaingan. Aspirasi ini tidak menyelaraskan dan memfokuskan aktivitas.
Using trade school wisdom to evaluate strategy.
Salah satu alasan adanya banyak strategi yang buruk, karena banyak manajer memiliki pemikiran strategis bahwa itu berlaku untuk semua. Pendekatan ini sering bermuara pada penggunaan beberapa teknik pemberian pendapat untuk memilih arah bagi perusahaan dan untuk mengusulkan cara implementasi. Seringkali tingkat pemikiran ini mengarah pada pernyataan bahwa apabila mereka memahami kebutuhan pelanggan dan menyelaraskan sumber daya dengan tepat, maka telah bekerja dengan baik. Meskipun ada batasan pada tingkat pemikiran ini, tim yang efektif dapat mengevaluasi kualitas strateginya berdasarkan pada tanggapan terhadap pertanyaan sbb:
-
- Apakah strategi tersebut memberikan pernyataan yang jelas dan dapat diuji terkait masalah yang harus ditangani?,
- Apakah hubungan sebab-akibat yang diusulkan jelas & tepat? Apakah ada kesepakatan mengenai bagaimana perilaku individu diterjemahkan ke dalam produk dan layanan yang dihargai?
- Apakah data yang sesuai dikumpulkan dan apakah alat estimasi yang tepat digunakan untuk mengevaluasi manfaat ekonomi dan biaya yang diantisipasi oleh strategi? Sudahkah proposisi nilai diverifikasi?
Namun demikian, pendekatan informal untuk pengembangan strategi ini seringkali mengalami masalah mendasar. Ini menawarkan penjelasan yang sangat terbatas mengapa satu perusahaan menciptakan nilai lebih dari yang lain. Pada dasarnya, anda harus percaya bahwa perusahaan saingan tidak cukup berbakat untuk memperhatikan pentingnya pengetahuan anda atau tidak mampu memotivasi karyawan untuk mencapai keselarasan yang wajar antara tindakan aktual dan yang diinginkan. Selain itu, anda harus percaya bahwa pesaing terus memilih dengan buruk pendekatan yang unggul. Meskipun ada bukti bahwa perbedaan bahkan dalam praktik bisnis dasar dapat bertahan di seluruh perusahaan (dan wilayah) dari waktu ke waktu, pendekatan ini menyiratkan bahwa perusahaan yang dikelola oleh manajer yang sama berbakat pada akhirnya akan berbeda yang ditangkap oleh konsumen.
A better approach to developing strategy: Three indicators of strategy quality.
Pemikir strategis berpegang teguh pada posisi yang lebih tinggi. Mereka mengevaluasi strategi berdasarkan kemampuan untuk berhasil dalam menghadapi persaingan. Penjelasan terkait hal ini dapat dilihat pada tulisan tentang A BETTER APPROACH TO DEVELOPING STRATEGY.
The payoff to developing a high quality strategy.
Pendekatan yang lebih ketat untuk mengevaluasi strategi ini memaksa manajemen untuk menghadapi tantangan kritis yaitu untuk secara tepat mengidentifikasi bagaimana perusahaan menciptakan nilai yang tidak tersedia bagi para pesaing. Mengidentifikasi sumber-sumber bernilai unik tidak hanya menunjukkan dasar kinerja yang unggul, tetapi juga berfungsi untuk memusatkan perhatian pada jenis pilihan yang sesuai untuk perusahaan. Misalnya,
-
- Strategi berkualitas tinggi memberi para pembuat keputusan jalan menuju penciptaan nilai di masa depan. Identifikasi sumber-sumber keunggulan kompetitif dapat memunculkan pertanyaan seperti apakah dan bagaimana perusahaan dapat meningkatkan permintaan terkait keterampilan inti, meningkatkan besarnya keuntungan, meraup keuntungan ke pasar atau penggunaan baru, atau bahkan bagaimana meningkatkan biaya untuk meniru keunggulan ini.
- Strategi berkualitas tinggi memberi para pengambil keputusan fleksibilitas. Apabila satu perusahaan menghasilkan nilai lebih dari para pesaingnya, maka dapat memperoleh keuntungan sambil menyesuaikan harga atau pilihan jangka pendek yang mudah.
- Strategi berkualitas tinggi menginformasikan pilihan model bisnis. Ini membantu karyawan memprioritaskan di mana mengalokasikan upaya dan menyarankan tanggapan terhadap pertanyaan seperti apakah perusahaan harus berorganisasi untuk bersaing dalam biaya atau bertujuan untuk membedakan dirinya melalui kegiatan inovasi.
[1] Michael Leiblein, 2017, How to evaluate and improve the quality of your firm’s strategy