Browse By

MENDEFINISIKAN MISI, VISI, & TUJUAN DALAM PERENCANAAN STRATEJIK DI RS

Pendahuluan

Apabila membahas mengenai strategi atau tujuan jangka panjang RS, akan selalu terkait dengan visi dan misi organisasi. Mengidentifikasi visi, misi & tujuan merupakan langkah awal dalam transformasi strategis di RS. Visi biasanya dijelaskan dengan kata apa”  dan mengapa” untuk misi. Misi tersebut menyatakan tujuan atau alasan khas organisasi. Visi mewakili apa yang ingin dicapai oleh pemimpinnya saat mencapai misi tersebut. Sedangkan tujuan strategis merupakan tujuan akhir yang akan dicapai organisasi untuk menyelesaikan misinya.

Visi & Misi

Sebagai organisasi, RS pasti mempunyai visi,misi dan tujuan, karena akan menentukan arah yang akan dituju di masa depan. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan maka kinerja RS akan berjalan kurang jelas serta mudah berubah oleh situasi eksternal. Tindakan spontantitas dan kurang sistematis akibat tidak memiliki visi, misi & tujuan tidak boleh terjadi di RS yang padat modal, SDM, & tekhnologi.

Visi biasanya terkait dengan masa depan yang lebih dikehendaki oleh organisasi, dan merupakan suatu pandangan yang jauh tentang; tujuan-tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Disamping itu, visi dapat juga diartikan sebagai pengarah tujuan terbaik, melalui kemampuan melihat realitas yang ada untuk menciptakan dan menemukan apa yang belum ada. Pernyataan visi menggambarkan peta ke mana organisasi ingin berada di masa depan.

Misi merupakan kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk melaksanakan visi yang telah disepakati sebelumnya. Pernyataan misi sekaligus menjawab alasan mengapa RS didirikan. Berbeda dari visi, misi mempertanyakan untuk apa suatu organisasi ada. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. 

Baca Juga:  ANTARA ”CASH FLOW ANALYSIS” DENGAN ”CASH FLOW FORECASTING” & TANTANGANNYA

Tugas membangun visi untuk sebuah organisasi sering disebut sebagai “pencarian jalan”. Menurut Speziale (2015)[1], untuk secara efektif menguraikan dan memfasilitasi pencarian keunggulan organisasi, visi perlu diterjemahkan ke dalam 'rencana tindakan', mengingat:

  • target utama, yaitu sektor yang harus dipertahankan, diperluas, atau dikurangi;
  • analisis konteks eksternal, mis. kehadiran dan jenis pesaing, data geografis dan demografi, jaringan dan hubungan, serta hubungan internasional;
  • analisis konteks internal, yaitu keahlian, pola pikir dan sikap tim, struktur, organisasi, kuantitas dan kualitas produksi (database), dan pemantauan berkala terhadap database dan proses;
  • target strategis, mis. kerja sama tim, peningkatan kinerja, peningkatan jumlah pasien yang dirujuk, teknik inovatif, rencana klinik rawat inap, inovasi dan produksi dalam penelitian klinis, dan kehadiran serta daya saing.

Tujuan stratejik

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan juga merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu dalam suatu organisasi/perusahaan. Tujuan juga dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya. Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka panjang.

Dalam merumuskan tujuan, beberapa hal berikut perlu diketahui;

  1. Tujuan yang ditetapkan haruslah spesifik,
  2. Tujuan yang ditetapkan haruslah sesuatu yang memungkinkan untuk dicapai,
  3. Tujuan yang ditetapkan harus fleksibel & dapat menyesuaikan situasi,
  4. Tujuan yang ditetapkan haruslah dapat diukur baik dari sisi waktu pencapaian, nilai uang dan ukuran-ukuran lainnya
  5. Tujuan yang ditetapkan haruslah konsisten (tujuan jangka pendek dan jangka panjang harus saling terkait).

Meskipun operasionalisasi RS telah berjalan sesuai rencana dah tujuan yang telah ditetapkan, ada beberapa pertanyaan penting terkait dengan perencanaan;

  1. Apa tujuan keuangan organisasi & akankah perubahan memberik dampak positif terhadap tujuan organisasi ?
  2. Dimana organisasi bisa tumbuh?
  3. Apa kebutuhan pengguna yang dilayani organisasi? Apakah kebutuhan ini akan berubah?
  4. Bagaimana organisasi menjembatani kesenjangan dalam mencapai faktor keberhasilan yang penting ?
Baca Juga:  CARA MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DALAM MENGATASI BERBAGAI TANTANGAN


[1] Giuseppe Speziale, 2015, Strategic management of a healthcare organization: engagement, behavioural indicators, and clinical performance