BAGAIMANA CARA MENCIPTAKAN BUDAYA ”PATIENT SAFETY FIRST”?

Pendahuluan
Menciptakan budaya keselamatan pasien, harus dimulai dari eksekutif RS. Karena itu, penting bagi pimpinan RS untuk menunjukkan komitmen dalam membangun budaya ini. Direksi RS dapat mulai membangun komunikasi & interaksi dengan staf tentang masalah dan gagasan untuk peningkatan keselamatan pasien. Karena, staf adalah sumber daya terbesar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh RS. Padahal, sangat mungkin para staf mengetahui bagaimana hal-hal beroperasi setiap hari dan memiliki ide untuk meningkatkannya.
Tulisan ini akan membahas terkait penciptaan budaya keselamatan pasien mengacu pada pendapat Cocchi (2017)[1]. Dalam tulisannya terkait menciptakan budaya ”patient safety first” yang harus dilakukan direksi RS, Cocchi mengungkapkan 3 hal yaitu; 1) make the time and the team, 2) when and where?, & 3) break the ice. Ketiga hal ini akan dipaparkan berikut.
Make the time and the team
Usaha untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di RS, harus diprakarsai oleh eksekutif. Hal ini termasuk, menyediakan waktu untuk SDM RS untuk memimpin upaya tersebut. Manajemen juga harus menentukan siapa yang harus terlibat tim, seperti kepala keperawatan, kepala apotek, anggota staf frontline, dan sekretaris. Bisa juga tim upaya peniptaan budaya keselamatan pasien, merupakan satu tim besar. Kemudian tim tersebut dapat dipecah menjadi kelompok-kelompok kecil dengan focus unit tertentu, sehingga pembahasan lebih banyak dan detail dapat dilakukan dalam periode waktu yang lebih singkat.
When and where?
Sebelum upaya penciptaan budaya keselamatan pasien dilakukan, tim harus mengetahui misi dan tujuan awal. Tentukan berapa banyak waktu yang akan dihabiskan di setiap lokasi dan di mana akan melakukan pertemuan. Berilah informasi terkait rencana tersebut kepada tim (seperti manajer, supervisor, SDM lainnya), dan dipaparkan pula mengapa hal tersebut dilakukan. Mereka dapat menyampaikan informasi ini kepada staf dan memberi tahu mereka bahwa semua yang dibahas dalam pertemuan akan dijaga kerahasiaannya.
Jumlah pertemuan tim yang telah dibentuk tidak dibatasi. Beberapa organisasi melakukannya dua kali sebulan, atau sekali dalam bulan. Namun, pastikan bahwa manajemen menyisakan cukup waktu untuk menindaklanjuti masalah yang telah dibahas. Apabila permasalahan yang telah dibahas tidak ditindaklanjuti, maka akan menyebabkan komitmen staf terkait budaya keselamatan pasien akan menurun. Adakan pertemuan untuk setiap unit, seperti unit perawatan pasien, ruang operasi, IGD, departemen radiologi, apotek dan laboratorium.
Break the ice
Karena biasanya percakapan akan berlangsung canggung, beri tahu staff bahwa memulai proses baru ini untuk mengidentifikasi peluang untuk tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini, yang diperhatikan adalah kesalahan yang dapat menjadi pendukung keselamatan pasien. Semakin manajemen menunjukkan sikap positif, maka semakin banyak staf akan terbuka dan memberikan pendapat mereka yang sebenarnya.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang mungkin dapat diajukan pada staff:
-
- Dapatkah Anda memikirkan hal apa yang menyebabkan seorang pasien mendapatkan perawatan rawat inap berkepanjangan pada beberapa hari terakhir ini?
- Apakah ada kesalahan yang hampir menyebabkan pasien sakit?
- Apakah ada peristiwa yang melukai pasien pada beberapa waktu ini ?
- Adakah yang bisa kita lakukan untuk mencegah kejadian buruk selanjutnya?
- Apa intervensi spesifik dari pemimpin yang perlu dilakukan untuk membuat pekerjaan yang Anda lakukan lebih aman bagi pasien?
Anda juga dapat mengajukan pertanyaan seperti:
-
- Bagian mana yang bekerja dengan baik di unit ini?
- Apakah ada proses baru yang Anda lakukan dan telah meningkatkan pekerjaan Anda?
- Apakah Anda memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan aman?
Dengan menciptakan budaya bebas berpendapat, dengan memberikan tanggapan dan solusi atas masalan mereka, maka staff akan lebih terbuka dengan masalah dan ide untuk perbaikan. Hal ini juga akan membuat staf merasa dihargai atas apa yang telah mereka lakukan.
[1] Renee Cocchi, 2017, Leadership rounds: Create a ”patient safety first” culture