LIMA CARA TERBAIK MEMBANGUN KOMITMEN TIM
Pendahuluan
Kepatuhan seseorang dalam bekerja, sering disalahartikan sebagai suatu komitmen. Padahal, komitmen dan kepatuhan merupakan dua hal yang sangat berbeda dalam suatu tim. Tim yang patuh adalah tim yang melakukan sesuatu karena kewajiban. Sedangkan tim yang berkomitmen akan selalu terobsesi, merawat dan merasa memiliki.
Beberapa tantangan yang tidak dikelola dengan baik dapat mengganggu jalannya suatu proses, dan menjadi lebih sulit untuk beralih dari tim yang patuh ke tim yang berkomitmen.
Cara terbaik membangun komitmen tim
Mengumpulkan tim yang sesuai dan mengubah tim menjadi tim yang berkinerja tinggi, merupakan beberapa hal yang terkait dengan membangun kimitmen. Menurut Adam (2008)[1], ada 5 cara terbaik yang mungkin dapat membantu dalam membangun komitmen tim, yaitu;
- Roles and Responsibilities
Sangat penting untuk mengetahui setiap anggota tim dan semua keterampilan yang dimiliki. Hal ini bermanfaat dalam memastikan peran yang tepat untuk setiap anggota tim. Bagi anggota tim, sangat penting untuk mengetahui apa tanggung jawabnya. Karena, terkadang harapan akan sejalan dengan hasil atau tujuan yang diharapkan atas suatu pekerjaan.
- Empowerment and Ownership
Tetapkan harapan bahwa "Anda memilikinya”. Melalui beberapa panduan dan parameter mengenai apa yang harus mereka (anggota tim) lakukan, kemudian dukung mereka. Salah satu contoh pertanyaan yang sering digunakan adalah: "Apa yang Anda pikirkan dan apa rencanamu?"
- Trust
Kepercayaan harus diperoleh, begitupun keyakinan. Dalam posisi kepemimpinan, setiap manajer perlu memberikan kepercayaan untuk memulai sebuah proses. Dengan tindak lanjut dan eksekusi, kepercayaan akan terbangun. Hal ini hanya masalah waktu.
- Recognition
Ketika pekerjaan sudah selesai, tetap lakukan pengenalan tim. Evaluasi setiap keberhasilannya, baik keberhasilan kecil maupun besar. Pastikan tim manajemen tetap terhubung dengan apa yang terjadi dan bukan hanya saat terjadi masalah saja.
- A Sense of Humor
Stres dapat mempengaruhi setiap orang secara berbeda. Karena itu, sangat dibutuhkan suatu lingkungan di mana ”tertawa” selalu ada. Stres mempengaruhi orang secara berbeda. Setiap orang pada waktu tertentu, membutuhkan lingkungan di mana ada tawa. Jika semua orang begitu fokus tanpa ada waktu untuk lelucon yang bagus, menertawakan diri sendiri atau berbagi humor pekerjaan yang bagus, pekerjaan akan menjadi tidak menarik. Pekerjaan dapat menjadi hal yang membosankan.
[1] Adam, Top 5 Ways to Build Team Commitment