TIPS DALAM MELAKUKAN VALUE ANALYSYS RS DENGAN ROI
Pendahuluan
Kekayaan (aktiva) yang dimiliki RS, harus dimanfaatkan secara maksimal agar mendatangkan manfaat sebesar-besarnya. Indikator keuangan untuk melihat bahwa manajemen telah memaksimalkan kekayaan organisasi tersebut adalah ROI(Return On invesment atau return on asset). Melalui ROI, maka akan terlihat bahwa suatu organisasi akan menunjukan kemampuannya dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakaan. Dalam konteks RS, dengan mengetahui rasio ini akan dapat diketahui apakah operasional telah efesien dalam memanfaatkan aktivanya. Rasio ini juga akan memberikan ukurun yang lebih baik atas profitabilitas RS, karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
TIGA TIPS VALUE ANALYSIS RS TERKAIT ROI
Dirks (2015)[1], memberikan 3 tips value analysis RS terkait dengan ROI, yaitu; 1) justify ROIs with clinical data, 2) consider & optimize utilization management, & 3) track requests and & decisions. Ketiga tips ini, akan dibahas berikut.
- Justify ROIs with Clinical Data. Analisis ROI terhadap Investasi RS dalam aktiva tetap, harus mempertimbangkan aspek klinis terkait kebutuhan dan pasaryang ada. Karena itu, proyeksi terhadap tingkat pengembalian dari aspek klinis dan keuangan setelah membeli peralatan medis adalah tujuan utama dari value analysis RS. Mempresentasikan data klinis kepada pembuat keputusan adalah langkah penting dalam value analysis. Namun, mengatur dan berbagi informasi ini seringkali menjadi kendala. Karena itu, diperlukan perangkat sistem informasi yang memungkinkan RS untuk mengumpulkan dan menyimpan data klinis di satu tempat, dan dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat dalam value analysis. Dukungan data yang lengkap memungkinkan untuk proses peninjauan yang komprehensif.
- Consider & Optimize Utilization Management. Keputusan untuk melakukan pembelian (aktiva tetap atau aktiva lancar), harusnya tidak hanya dilihat dari aspek harga rendah. Namun, sangat penting bagi manajemen untuk mempertimbangkan bagaimana produk tersebut digunakan dapat menghindari pemborosan. Misalnya, manajemen RSmemutuskan untuk membeli sarung tangan karet baru untuk ruang operasi dan menghemat $ 0,03 per pasang yang digunakan. Namun yang terjadi adalah, RS membelanjakan lebih banyak uang untuk sarung tangan daripada bulan sebelumnya. Mengapa? Ternyata kualitas sarung tangan lebih tipis dan robek saat digunakan. Agar aman, ahli bedah memakai 2 atau 3 pasangan pada saat yang bersamaan. Inilah yang menyebabkan pengeluaran menjadi tidak terduga.
- Track Requests and & Decisions. Melacak data merupakan praktik standar di RS. Namun, pelacakan data hanya bermanfaat ketika manajemen memiliki cara yang teratur dalam menggunakannya. Saat berinvestasi, penting untuk mencatat pengeluaran awal dan hasil pasien, kemudian terus melacak indikator kinerja utama setiap bulan, yaitu: biaya per kasus, lama tinggal, tingkat penerimaan kembali, & penggunaan per dokter.
Dukungan sistem informasi RS yang memadai, memungkinkan penyimpanan informasi terkait investasi baru (termasuk biaya, bukti klinis, dan perbandingan produk khusus untuk RS) tersimpan di satu tempat.
[1] Austin Dirks, 2015, 3 Hospital Value Analysis Tips: ROI