TUJUAN & BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI “MANAGEMENT CONTROL SYSTEM”

Pendahuluan
Seara umum, management control system (MCS) didefinisikan sebagai kerangka kerja formal dan informal yang dibuat untuk membandingkan strategi dan tujuan dengan hasil capaian dalam organisasi. Karena itu, MCS juga berperan sebagai alat pengukuran yang menentukan apakah bisnis mampu menjalankan fungsinya secara efektif. Organisasi bisnis mengadopsi MCS untuk mengawasi tingkat kinerjanya, dengan membantu untuk mengomunikasikan tujuan dan sasaran entitas bisnis kepada para manajer dan memastikan bahwa setiap orang bekerja untuk mencapainya secepat dan seefektif mungkin.
Tulisan ini akan membahas 2 hal terkait MCS yaitu; Factors affecting management control system, & Objectives of management control system.
Factors affecting management control system
Menurut Bhasin (2019)[1], berikut ini adalah beberapa faktor yang memiliki pengaruh langsung pada perancangan MCS;
- Ukuran dan penyebaran suatu entitas
Ukuran dan penyebaran masing-masing organisasi berbeda, sehingga konten dan sifat MCS yang diterapkan berbeda sesuai dengan keperluannya.
- Jenis pusat tanggung jawab
Satu MCS tidak dapat digunakan untuk berbagai jenis pusat tanggung jawab, tetapi mengidentifikasi, mengukur, dan membandingkan masing-masing pusat adalah hal yang sulit. Namun implementasinya dibutuhkan.
- Desentralisasi dan delegasi
Tingkat desentralisasi dan delegasi berbeda dari perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Hal ini merupakan tantangan secara langsung.
- Sifat operasi
MCS dipengaruhi oleh sifat operasi dalam suatu organisasi. Masing-masing perusahaan memiliki sifat berbeda
- Persepsi orang
Persepsi setiap individu berbeda tentang kepuasan kerja atau etos kerjanya. Hal ini perlu diingat saat merancang MCS.
Objectives of management control system
Masih menurut Bhasin, tujuan perusahaan dapat mendukung dan memotivasi individu untuk dapat mengatasi keterbatasan dan bekerja bersama menuju tujuan organisasi. Berikut di antaranya;
- Measuring progress
MCS diperlukan untuk mengukur kemajuan perusahaan. Hal ini bermanfaat untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai rencana dan instruksi yang diberikan. Umpan balik yang diterima dapat membantu membandingkan kinerja dengan harapan.
- Uncovering deviations
Kekuatan internal maupun eksternal dapat mengubah perusahaan dari jalur yang dipilih. Tujuan dari MCS adalah untuk mendeteksi penyimpangan dari alur yang dibuat.
- Change
Satu-satunya hal yang konstan adalah perubahan, dan ini adalah bagian integral dari sebuah organisasi. Kebijakan baru pemerintah, bahan baku baru, pergeseran pasar, atau perselisihan dalam sumber daya tenaga kerja dapat menjadi alasan untuk perubahan tersebut. Tujuan dari MCS adalah untuk membantu manajer dalam mendeteksi dan mengidentifikasi perubahan untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap segala ancaman.
- Delegation
Delegasi dilakukan untuk menjadika pekerjaan lebih cepat dan efisien, namun juga dapat menyebabkan penyimpangan. Tujuan dari MCS adalah untuk membantu manajer dalam menentukan apakah individu yang telah didelegasikan pekerjaan menambah kemajuan atau tidak.
- Mistake
Kesalahan dapat terjadi kapan saja, misalnya, perangkat lunak akuntansi mungkin menjadi salah, atau bagian peralatan yang telah dipesan mungkin salah. Tujuan dari MCS adalah untuk mendeteksi dan memperbaiki penyimpangan dalam bentuk kesalahan untuk menghindari risiko yang lain.
- Complexity
Perusahaan besar memiliki kerangka kerja yang kompleks karena lokasi geografis yang tersebar. Tujuan dari MCS adalah multidimensi yang dapat menunjukkan penyimpangan, dapat merekam dan menganalisis angka penjualan di lokasi yang berbeda.
- Indicating corrective actions
Tujuan dari MCS adalah untuk menyarankan tindakan korektif kepada manajemen dalam mengatasi kesalahan dan kekurangan dalam perusahaan.
[1] Hitesh Bhasin, 2019, Management Control System: Objectives, Functions and Advantages