PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN YANG MENDUKUNG KESUKSESAN BISNIS
Pendahuluan
Kesuksesan suatu organisasi bisnis, tak terlepas dari kemampuan manajer dalam mengelola usaha yang dijalankan. Karena itu, kemampuan manajerial wajib dimiliki oleh pengelola suatu usaha, yang dimuai dengan perencanaan, pengendalian dan pemanfaatan semua sumber daya untuk mencapai target yang telah di terapkan. Agar suatu usaha bisa sukses dan bertahan lama, tentu saja membutuhkan kerja keras dan kerja sama yang solid diantara setiap manajemen yang ada di dalam organisasi tersebut. Melalui tim yang solid, organisasi dapat menunjukkan kinerja yang diharapkan.
Tulisan ini akan mengungkapkan terkait bagaimana organisasi bisnis menerapkan konsep manajemen yang tepat agar meraih kesuksesan, Penjelasan dalam tulisan ini, mengacu pada lima elemen terpenting dalam manajemen yang dikemukakan James (2011)[1]: 1) apakah bisnis ini? (Treat Business as a Series of Relationships), 2) apakah korporasi itu? (Envision the Corporation as a Community), 3) apa manajemen itu? (Redefine Management as a Service Position), 4) Bagaimana seharusnya seorang karyawan? (Treat Employees Like Adults), & 5) Teknologi terbaik apa yang perlu digunakan? (Use Technology to Create Flexibility). Kelima elemen ini akan dibahas berikut.
Concept #1: Treat Business as a Series of Relationships
Eksekutif seringkali membayangkan dunia bisnis sebagai medan perang. Karena itu mereka menciptakan konflik antar perusahaan di dalam pasar, antar departemen di dalam perusahaan, antar kelompok di dalam organisasi, antar individu dalam suatu kelompok & antar pelanggan serta vendor. Akibatnya, manajer akan membangun strategi bersama karyawannya untuk melakukan intruksinya. Pelanggan diibaratkan sebagai target potensial. Dalam kompetisi ini, pesaing tetaplah musuh, meski bermitra dengannya adalah hal yang menguntungkan.
Sebaliknya, eksekutif yang memperlakukan bisnis sebagai serangkaian hubungan, cenderung berfokus pada pengelolaan kompleksitas interaksi antar organisasi & orang-orang dengan berbagai target pencapaiannya. Pada kondisi ini, para eksekutif mencoba untuk menyelaraskan individu dan organisasi untuk bekerja menuju tujuan yang sama, dan para manajer cenderung lebih kooperatif. Karena penekanannya pada hubungan, maka orang lebih cenderung untuk terhubung satu dengan lainnya. Organisasi seperti tidak memperlakukan pelanggan sebagai wilayah yang harus ditaklukkan, sehingga tim penjualan menjadikan fokus membangun hubungan dengan pelanggan.
Concept #2: Envision the Corporation as a Community
Banyak eksekutif cenderung menganggap perusahaan mereka sebagai mesin besar yang perlu mereka kontrol. Secara alami kondisi seperti ini akan mengurangi karyawan yang tergantikan oleh mesin. Inisiatif, tujuan, & keinginan individu dianggap sepenuhnya dikuasai oleh tuntutan mesin perusahaan. Manajer yang menyukai analogi mesin cenderung membuat tim yang kaku dengan peran dan fungsi yang kaku. Manajer dan pekerja sama-sama menjadi yakin bahwa perubahan itu sangat sulit, seperti memperbaiki suatu mesin. Manajer semacam itu cenderung menganggap diri mereka sebagai "pengontrol" yang tugasnya memastikan orang mengikuti aturan "sistem". Tim penjualan terus bekerja keras untuk membuat respons sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Sebaliknya, ketika eksekutif dan manajer melihat organisasi mereka sebagai komunitas individu (yang semuanya memiliki harapan dan tujuan), mereka mulai menemukan cara untuk menghubungkannya dengan tujuan organisasi. Banyak perusahaan menggunakan pengujian psikologis untuk membantu manajer mencari cara untuk memberikan pelatihan yang disesuaikan dengan kemampuan belajar masing-masing individu. Saat karyawan benar-benar merasa dihargai sebagai individu, mereka lebih mudah mengabdikan diri pada tujuan organisasi. Semakin perusahaan menjadi seperti korporasi, semakin mudah bagi para tim penjualan untuk menyelesaikan pekerjaannya, karena masyarakat secara alami lebih fleksibel dan berorientasi layanan daripada mesin. Idealnya, konsep komunitas mulai merangkul pelanggan juga.
[1] Geoffrey James, 2011, Five Management Concepts that Really Work