KONSEKUENSI ATAS PENGELOLAAN AKTIVA YANG BURUK DI ORANISASI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Aktiva atau aset, merupakan kekayaan organisasi. Aktiva dalam organisasi pelayanan kesehatan dapat berbentuk kas, persediaan (bahan medis & obat-obatan), peralatan, dll. Pengelolaan terhadap aktiva yang dimiliki sangat penting untuk mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagiorganisasi. Tulisan ini akan terfokus pada pengelolaan aktiva seperti bahan medis/obat-obatan dan peralatan. Karena, pengelolaan yang baik terhadap kedua item aktiva ini akan dapat meningkatkan kualitas layanan. Namun sebaliknya, kesalahan dalam pengelolaan kedua aktiva ini akan membuat kualitas layanan berkurang.
Berbagai konsekensi yangharus dihadapi akibat kelemahan pengelolaan aset
Menurut Wilkerson[1], organisasi pelayanan kesehatan akan menghadapi berbagai konsekwensi akibat kesalahan pengelolaan aset, yaitu;
- Administering the wrong medication, running out of vital drugs, & medication theft
RS yang gagal melacak penggunaan obat-obatan dengan tepat pada akhirnya dapat membuat kesalahan yang fatal. Pelacakan obat yang buruk dapat mempengaruhi pengobatan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan reaksi alergi atau interaksi obat yang berbahaya. Selain itu, gagal melacak obat dapat berarti bahwa persediaan obat tiba-tiba habis, dan ini akan mengakibatkan obat penyelamat tidak tersedia pada saat paling dibutuhkan. Selain itu, sering kali staf medis, dokter, dan perawat mencuri obat-obatan yang dapat mereka jual kembali atau dikonsumsi sendiri.
- Losing lab samples
Saat seorang pasien sakit dan perawat atau dokter mengambil sampel, baik itu darah, cairan tulang belakang, urin, feses atau beberapa jenis sampel lainnya, sangat penting bahwa sampel tidak hilang selama dianalisa oleh laboratorium RS. Terutama setelah prosedur mengeluarkan cairan tulang belakang, yang merupakan proses sangat menyakitkan dan berbahaya bagi pasien, dokter tidak dapat menanggung kehilangan sampel. Sampel yang hilang dapat mengakibatkan keterlambatan diagnosis, yang dapat menyebabkan kondisi pasien menjadi lebih buruk. Selain itu, sampel yang membingungkan satu sama lain dapat berakhir dengan diagnosis yang salah dan pengobatan yang salah. Hal ini dapat menunda proses penyembuhan pasien dan mungkin mengakibatkan infeksi atau cedera yang tidak perlu dan berbahaya.
- Losing medical devices and medical device theft
Fasilitas medis rata-rata memiliki banyak peralatan yang sangat mahal dan penting untuk memastikan pasien menerima perawatan dengan kualitas terbaik. Saat mesin dan perangkat ini hilang, pasien tidak dapat dirawat secara efektif pada waktu yang tepat. Selain itu, mesin yang mahal rentan dicuri. RS yang tidak memiliki sistem manajemen aset yang ketat untuk melacak peralatan medis dapat mengalami kerugian finansial yang besar untuk kebutuhan mengganti mesin ini.
- Higher operational costs
Saat RS dan fasilitas medis gagal dalam melacak aset, biaya operasional mereka meningkat secara tidak perlu, dan ini dapat mengakibatkan fasilitas medis memotong jalan di area lain untuk memenuhi kebutuhan. Semua kekacauan ini juga mengakibatkan tingkat keselamatan pasien yang lebih rendah. Karena itu, fasilitas medis harus memastikan bahwa mereka tidak membuang-buang uang atas kehilangan aset yang dapat dicegah agar dapat memfokuskan anggaran pada penyediaan perawatan tingkat tinggi yang dibutuhkan oleh pasien.
[1] Brett Wilkerson, (tanpa tahun), 4 Consequences of Poor Asset Management in Healthcare