MEMANFAATKAN TEKHNOLOGI DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DI ORANSASI LAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan
Berbagai usaha dalam organisasi pelayanan kesehatan dalam memodernisasi sarana & prasarana (termasuk tekhnologi layanan kesehatan) yang dimiliki, berpotensi luar biasa dalam meningkatkan pelayanan pasien. Usaha tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap pelayanan kesehatan yang mereka terima. Secara otomatis pelayanan kesehatan akan lebih berkualitas dan terkoordinasi dengan lebih baik.
Tulisan ini akan akan memaparkan terkait perubahan tekologi informasi yang berfokus pada perawatan kesehatan, pengaruhnya terhadap pengalaman pasien. Pemaparan ini akan mengacu pada tulisan Johnson (2012)[1], yang merupakan hasil wawancara dengan Jason Wolf sebagai direktur eksekutif The Beryl Institute.
Patient experience
Menurut Wolf, The Beryl Institute berkomitmen utuk menjadi komunitas praktik global dan pemimpin pemikiran utama dalam meningkatkan pengalaman pasien. Mereka menemukan bahwa fokus yang diperlukan dalam tindakan pelayanan kesehatan adalah keterpusatan pasien dan keunggulan layanan. Keduanya telah memberikan kontribusi positif dalam perawatan. Hal tersebut mewakili segmen dari perspektif yang lebih besar dan upaya yang diperlukan untuk mendorong pengalaman pasien dan keluarganya. Pengalaman pasien mencakup tindakan terbaik, kualitas dan keselamatan pasien, serta pengakuan bahwa pengalaman pasien yang baik dikenal sebelum pertemuan klinis dan berlanjut dengan baik setelah pasien meninggalkan perawatan.
Untuk menciptakan perspektif pada komponen kunci keberhasilan perawatan kesehatan ini, The Beryl Institute telah mengumpulkan para pemimpin layanan kesehatan dari seluruh AS untuk berkontribusi dalam menyusun definisi tentang pengalaman pasien. Hasilnya adalah mereka mendefinisikan pengalaman pasien sebagai semua interaksi yang dibentuk oleh budaya RS, yang memengaruhi persepsi pasien di seluruh rangkaian perawatan. Elemen-elemen kunci dari definisi tersebut adalah bahwa pengalaman pasien terbentuk pada setiap interaksi, yang didasarkan pada budaya organisasi. Pengalaman pasien mewakili persepsi pasien dan keluarga mereka, dan itu terjadi di seluruh rangkaian perawatan. Sehingga memiliki implikasi yang signifikan dalam teknologi perawatan kesehatan.
Electronic Health Records, Meaningful Use, Health Information Exchanges & Accountable Care Organizations
Wolf percaya bahwa teknologi dan inisiatif organisasi lainnya, terutama yang berkaitan dengan kebijakan layanan kesehatan saat ini, bukan halangan untuk perawatan pasien yang lebih baik. Bahkan hal tersebut dapat menjadi alat potensial untuk mendukung upaya peningkatan pengalaman pasien jika kita mau mengakui peran penting mereka dalam menciptakan fokus yang lebih besar pada pasien selama perawatan. Wolf mengakui bahwa beberapa kebijakan dijadikan sebagai alasan atas ketidakmampuan untuk bertindak berdasarkan pengalaman pasien. Tetapi pada kenyataannya, pencatatan yang lebih baik, sistem yang lebih efisien, akses yang diperluas dan upaya terkoordinasi secara keseluruhan, harus menjadi faktor kontribusi positif dalam meningkatkan pengalaman pasien secara keseluruhan. Komitmen ini datang dari pilihan pemimpin, tujuan organisasi yang jelas dan sistem akuntabilitas yang baik.
Pengenalan Healthcare Consumer Assessment of Healthcare Providers and Systems (HCAHPS) memicu peningkatan fokus pada pengalaman pasien. Namun dengan implementasi program Value-based Purchasing, yang diukur dengan HCAHPS, saat ini menjadi bagian dari organisasi layanan kesehatan yang dapat menciptakan tindakan nyata. Implikasi bottom-line dari pengalaman pasien menjadi jelas bagi sebagian besar manajemen layanan kesehatan dan mendorong upaya tingkat baru. Yang hilang dari fokus tunggal ini adalah bahwa ada lebih banyak pertimbangan keuangan dan kasus signifikan yang harus dibuat untuk mengambil tindakan pada pengalaman pasien. Fokus pada pengalaman pasien tidak boleh dianggap hanya sebagai hasil dari persyaratan kebijakan dan teknologi, tetapi harus digunakan sebagai sarana untuk melakukan perbaikan yang lebih positif secara keseluruhan.
How does technology influence patient care in the exam room? How can caregivers ensure that it is a positive factor?
Menurut wolf, teknologi dipastikan dapat berfungsi sebagai kontributor positif untuk meningkatkan pengalaman pasien di beberapa titik pada seluruh rangkaian perawatan. Beberapa peningkatan teknologi standar dalam pengaturan perawatan, dapat mempercepat pelaporan, membuat kemudahan dalam pengumpulan data, atau memberikan akses informasi yang lebih efisien. Semua itu menciptakan lebih banyak peluang untuk perawatan pasien yang baik.
Implementasi teknologi interaktif yang dapat digunakan dalam keterlibatan dan pendidikan pasien secara langsung dalam pengaturan perawatan, juga telah menciptakan peluang signifikan dalam mempengaruhi pengalaman pasien. Di luar pengaturan klinis, teknologi penjadwalan yang lebih baik dan penggunaan alat CRM untuk mendukung tindak lanjut pasca perawatan dapat memainkan peran di seluruh rangkaian perawatan pasien.
Intinya adalah dalam fokus tujuan organisasi pelayanan kesehatan, maka definisinya harus terpaparkan dengan jelas, memahami implikasi semua tindakan, dan mengakui pentingnya komitmen dan dukungan manajemen. Hal ini merupakan pondasi dalam setiap upaya peningkatan pengalaman pasien yang efektif. Tetapi mungkin hal ini merupakan masalah keberanian dalam mengambil pilihan bagi organisasi layanan kesehatan untuk menerapkan teknologi dengan cara-cara kreatif, dengan memperhatikan pengalaman pasien yang memberikan keunggulan kompetitif terbesar dan berdampak paling positif pada pengalaman pasien secara keseluruhan.
[1] Chad Johnson, 2012, Healthcare technology: A competitive advantage in improving the patient experience