BENANG MERAH ANTARA STUDI KELAYAKAN DAN PERENCANAAN STRATEJIK DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN (Part 2)

Berikut adalah lanjutan pembahasan dari artikel "BENANG MERAH" ANTARA STUDI KELAYAKAN DAN PERENCANAAN STRATEJIK DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN , terkait studi kelayakan dan proses perencanaan stratejik di organisasi pelayanan kesehatan, menurut Fuchs (2017)[1]
A feasibility study aids in transforming an idea into a viable reality (Lanjutan)
6. Bagaimana kemungkinan keuntungan operasinya?
Dalam konteks studi kelayakan, sudah seharusya untuk melakukan kalkulasi keuntungan dalam pengembangan usaha. Disamping keuntungan, juga perlu dianalisis terkait dengan payback period atas investasi yang dilakukan.
Pertanyaan-pertanyaan di atas hanyalah beberapa masalah yang harus diajukan dalam studi kelayakan. Apabila suatu organisasi pelayanan kesehatan ingin meningkatkan pendanaan untuk pengembangan usaha melalui mitra strategis, maka studi kelayakan harus disusun dengan baik dan terperinci. Melalui studi kelayakan yang terperinci, organisasi dapat melihat dengan jelas terkait rencana pengembangan.
Karena itu, walaupun pengembangan usaha (tanpa modal dari luar), tetap harus membutuhkan studi kelayakan yang terperinci, agar dapat bermanfaat untuk menunjukkan proses analisi yang obyektif. Selain itu juga dapat memberikan tanda-tanda peringatan yang cukup untuk mencegah tindakan yang berpotensi gagal dan dapat menghemat banyak uang.
Financial feasibility analyses demonstrate the ability to reach the desired level of return
Komponen kedua dari studi kelayakan adalah analisis kelayakan finansial. Analisis ini akan terfokus pada pengembangan laporan keuangan pro forma atas aktivitas operasional secara terperinci. Pernyataan-pernyataan ini harus menguraikan secara rinci, baik pos pendapatan maupun pengeluaran dalam ”rencana pengembangan usaha”.. Hal ini penting untuk menentukan asumsi yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi pos pendapatan dan pengeluaran pada laporan. Pernyataan ini dapat memproyeksikan pendapatan/kerugian dari operasi bersih atau mempertimbangkan biaya terkait aset dan dengan demikian dapat memproyeksikan pendapatan bersih.
Sangat penting dalam rencana pengembangan usaha untuk melakukan analisis kelayakan finansial dalam memperhitungkan kinerja keuangan sejak permulaan hingga 12 bulan berturut-turut dari operasi. Hal tersebut memungkinkan analisis yang mencakup periode permulaan penuh (mengidentifikasi jumlah modal kerja yang diperlukan untuk mempertahankan operasi melalui periode kerugian finansial) dan juga mengidentifikasi jumlah laba pada saat jatuh tempo operasional.
A healthcare feasibility study is an insurance policy…and peace of mind
Merupakan suatu kebanggan apabila semua ide yang dituangkan mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, kenyataan seringkali jauh lebih tidak kooperatif. Karena itu, untuk meyakinkan manajemen bahwa suatu ide pengembangan usaha ”layak”, maka terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan. Studi kelayakan merupakan suatu keharusan dalam proses perencanaan strategis. Studi kelayakan seperti merupakan ”polis asuransi” yang dapat membantu manajemen dalam mencegah pilihan strategis yang buruk. Apa pun itu, pertimbangkan untuk melakukan studi kelayakan.
[1] Dr. Gunter G. Fuchs, 2017, The Feasibility Study and Strategic Planning Process in Healthcare