KARAKTERISTIK MANAJEMEN LEAN DI RS
Pendahuluan
Seara konsep, lean merupakan cara terstruktur untuk menyelesaikan masalah terutama mengetahui penyebab pemborosan dalam suatu sistem. Penggunaan manajemen lean di RS, akan dapat meningkatkan kualitas perawatan dan mengurangi kesalahan dalam sistem pelayanan kesehatan yang kompleks. Kekeuatan manajemen lean di RS, akan terlihat dalam proses pelayanan pasien. Lean juga dapat diterapkan pada situasi apa pun, bahkan dalam hal medis.
RS merupakan lingkungan bisnis yang kompleks, bahkan melibatkan mati dan hidup seseorang. Kualitas layanan yang buruk dapat membuat seseorang kehilangan nyawanya. Mengantisipasi hal tersebut, maka RS harus seefektif mungkin dapat mengelola kemungkinan kesalahan. Namun, perubahan yang dilakukan di lingkungan yang serba cepat seperti RS, biasanya merupakan hal yang sulit. Pada kondisi ini maka manajemen lean sangat berperan.
Tiga karakteristik manajemen lean di RS
RS bersifat dinamis dan rumit. Memperlancar proses membuat RS lebih efisien. Pendekatan utama adalah merancang alur pasien dan memberi mereka nilai sebanyak mungkin. Menurut Marmol[1], ada beberapa karakteristik manajemen lean di RS yang dapat dipertimbangkan, yaitu:
- Design around the patients.
Buat proses RS mengalir dengan cara yang paling menguntungkan pasien. Ubah proses yang ada dan cari solusi yang membawa nilai bagi pasien. Misalnya, meminimalkan waktu yang diperlukan untuk sampai ke titik perawatan. Temukan nilai dari sudut pandang pasien dan hapus semua yang tidak menambah nilai. Hal ini seperti yang dilakukan Akron Children’s Hospital, sebuah RS lean terkemuka.
RS tersebut mengambil ide untuk merancang pasien di tingkat yang baru. Karena RS ini sedang bersiap untuk melakukan ekspansi, maka staf harus membuat ide-ide desain dan rencana yang dianggap paling bermanfaat bagi pasien. Ide ini kemudian di uji.
- Compare current-state maps and future-state maps.
Mintalah tim menguraikan proses saat ini, dan anggap ini sebagai "peta keadaan saat ini". Kemudian, gambar proses yang lebih efisien pada lembaran lain, dan anggap hal tersebut sebagai "peta keadaan masa depan". Kemudian bandingkan dan kontraskan kedua peta, untuk mengidentifikasi dengan tepat apa yang perlu diubah. Peta kondisi saat ini dapat digunakan untuk menyoroti di mana titik-titik terjadinya penundaan yang berlebihan atau pemborosan.
Saat menggambar peta keadaan saat ini, tim dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menguraikan peta umum yang menunjukkan semua langkah yang harus dilalui oleh seorang pasien (dari membuat janji temu hingga akhir program perawatan), sementara kelompok kedua berfokus pada kejadian satu prosedur medis.
- Use future-state maps to convince those that will be involved.
Sangat mungkin bagi staf untuk menjadi resisten pada awalnya, tetapi manajemen dapat menggunakan peta keadaan masa mendatang untuk menunjukkan betapa pentingnya perubahan ini. Dengan menguraikan proses perawatan dalam peta ini, maka dapat dengan jelas melihat dan memvisualisasikan bagaimana tindakan akan mempengaruhi orang lain.
[1] Lorenzo Del Marmol, (tanpa tahun), 3 Characteristics of Lean Hospitals