PENGGUNAAN TEKHNOLOGI INFORMASI DI RS HARUS DAPAT MENDUKUNG KINERJA DOKTER

Pendahuluan
Tekhnologi informasi sangat mendukung RS dalam berbagai hal. Salahsatunya melalui penggunaannya terkait dengan sistem informasi atau SIM. SIM merupakan rangkaian informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi untuk meningkatkan produktivitas. Secara umum, tujuan SIM adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi umum semua level manajemen
Beberapa faktor yang menyebabkan SIM tidak di sukai
Menurut Maiona (2018)[1], setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan tidak disukainya SIM oleh dokter, yaitu;
- Medical knowledge is growing exponentially
Pendidikan dan pelatihan dokter dikenal sebagai hal yang paling melelahkan dan memakan waktu. Karena inovasi dan pengetahuan terus berkembang, volume informasi yang perlu dikuasai oleh para dokter meningkat. Diperkirakan, pada 2010, pengetahuan medis meningkat dua kali lipat setiap 3,5 tahun; pada tahun 2020, proyeksi akan meningkat dua kali lipat setiap 73 hari, hal ini jauh melampaui kapasitas manusia dalam memproses semuanya.
- Patient acuity and provider census have increased
Orang-orang di AS hidup lebih lama, ini berarti dokter mengobati lebih banyak pasien dengan kondisi yang lebih kronis dan situasi medis yang kompleks. Hal ini merupakan tren yang mempercepat banyaknya baby boomer memasuki Golden Years mereka, dan kekurangan dokter itu sendiri.
- IT is more prevalent and confounding
Kesulitan bagi dokter dalam menggunakan electronic health records (EHR). Dr. Robert Wachter dari UC San Francisco pernah menulis bahwa; "EHRs telah mengubah dokter menjadi pegawai entri data yang membubat kelelahan."
Ketiga masalah di atas sangat sulit untuk dipastikan. Dua yang pertama adalah masalah yang dapat dibantu dengan teknologi informasi. Yang ketiga adalah masalah dengan teknologi informasi itu sendiri, yang seharusnya menjadi hal yang paling mudah untuk diatasi karena IT berkembang dengan cepat. Dengan kata lain, IT berada di titik puncak bagian penting dari solusi daripada masalah.
Beberapa catatan terkait SIM/EHR & hubungannya dengan dokter
Beberapa catatan Maiona (2018), sangat baik dalam konteks pengembangan SIM/EHR di RS dan pengaruhnya kepada dokter;
- Teknologi informasi mengharuskan dokter mempelajari sistem rumit
Selama dekade terakhir, masuknya teknologi informasi dalam bidang kesehatan di RS dan praktek medis, mengharuskan para dokter untuk mempelajari berbagai sistem rumit yang memaksakan alur kerja yang tidak dikenal. EHRs pada dasarnya telah menjadi tantangan tambahan bagi dokter untuk mengatasi pekerjaan yang sulit mereka kerjakan.
- Dengan EHR, dokter dibanjiri dengan informasii
Sebelum EHRs, tantangan terkait informasi bagi dokter adalah tidak memiliki akses yang siap ke data pasien yang cukup. Informasi pasien adalah hal yang komplek, namun biasanya disimpan dalam bentuk kertas di ruang bawah tanah atau penyimpanan di luar lokasi. Hal ini menyulitkan bagi seorang dokter dalam mengumpulkan pandangan komprehensif pasien. Dengan diperkenalkannya EHRs, dokter dibanjiri dengan informasi. Tantangan bagi dokter adalah bagaimana menemukan potongan informasi pasien yang tepat.
- Harus membangun dan mengoptimalkan landasan informasi yang EHRs letakkan,
Solusinya adalah kita harus membangun dan mengoptimalkan landasan informasi yang EHRs letakkan, terutama untuk meningkatkan pengalaman dokter. Dokter ingin mengakses dan mengolah informasi pasien dengan mudah. Mereka ingin data disajikan dengan cara konsisten dan dengan proses serta alur pemikiran unik masing-masing dokter, selain itu juga memungkinkan mereka untuk bertindak atas informasi tersebut dengan cepat. Sehingga teknologi membantu setiap penyedia menjadi lebih efisien dan memungkinkan mereka untuk berinteraksi lebih banyak dengan pasien.
Misalnya, sebagai dokter RS, hal pertama yang saya lakukan di pagi hari adalah pre-round, yang dapat memakan waktu hingga satu jam. Saya akan menyambut sistem komputer yang dapat membantu merampingkan pekerjaan, yang secara cerdas dan konsisten sesuai praktik saya. Bagi saya, sistem yang optimal akan memberikan pandangan komprehensif mengenai pasien, termasuk tanda-tanda vital, laboratorium, dan peringatan. Hal ini secara tidak langsung memberikan dukungan atas keputusan klinis dan mengirimkan pembaruan khusus pada informasi yang saya minta. Kelebihan besar lainnya bagi saya adalah catatan otomatis yang dapat saya gunakan saat pre-round.
- Sistem dalam bentuk aplikasi seluler,
Sistem yang tersedia dalam bentuk aplikasi seluler yang terintegrasi dengan versi berbasis web sangat baik, sehingga dapat di mana saja. Terlepas dari berapa banyak hal yan berubah dalam keseharian dokter, yang terpenting adalah tanggung jawabnya dalam merawat dan meningkatkan kesehatan pasien. Teknologi informasi dalam bidang kesehtan harus mendukung, bukan menghalangi perawatan pasien. Saya harap laptop dan ponsel saya suatu hari dapat diperlukan dalam proses memberikan perawatan pasien.
[1] Christopher Maiona, M.D., 2018, When Will Health IT Become Part of the Solution (Rather than the Problem) for Physicians?