HOW MOBILE-FIRST PATIENT ENGAGEMENT TOOLS HELP?
Pendahuluan
Pasien seharusnya terlibat dalam berprilaku sehat, karena pasien sendiri merupakan pendorong kesehatan yang paling penting. Dorongan tersebut akan membentuk perilaku yang berperan sebagai pendorong utama dalam meningkatkan kesehatan jangka panjangnya. Kenyataannya, pasien sering menghadapi kesulitan mengikuti perubahan perilaku terutama gaya hidup yang sering direkomendasikan untuk meningkatkan kesehatannya. Beberapa pasien menganggap bahwa rekomendasi dari klinisi seringkali terlalu rumit.
Perkembangan tekhnologi melalui transformasi digital mendorong organisasi pelayanan kesehatan untuk mengubah pendekatan pengalaman pasien. Hal ini sangat memungkinkan karena penggunaan mobile phone telah menjadi kebutuhan primer setiap orang. Pada kondisi ini mobile-first patient akan berperan dalam mengatasi masalah prilaku pasien. Melalui mobile-first patient, perubahan prilaku pasien tidak lagi bertumpu pada saat pasien berhadapan dengan dokter, tetapi dalam kehidupam dan perilaku mereka sehari-hari di luar RS.
Keterlibatan pasien pada tekhnologi dan perubahan prilaku pasien
Teknologi adalah alat pendukung untuk memperkuat apa yang harus dilakukan pasien. selain itu juga memberikan panduan yang mereka harapkan dari penyedia. Menurut Toleti (2019)[1], tekkhnologi dan alat pendukung akan mendorong perilaku positif, yang meningkatkan kualitas perawatan dan memungkinkan populasi pasien yang lebih sehat. Pasien yang terlibat akan lebih sehat, memiliki hasil yang lebih baik dan lebih puas dengan penyedia layanan mereka. Menurut Toleti (2019), berikut ini adalah beberapa hal terkait keterlibatan pasien secara teknologi, yang dapat mengubah perilaku pasien;
- Health knowledge
Keterlibatan pasien harus mencakup seluruh alur perawatan dan termasuk pra-perawatan, saat perawatan, hingga pasca perawatan. Kegiatan keterlibatan pra-kunjungan dapat mencakup penjadwalan, konfirmasi janji temu, dan daftar tunggu untuk janji awal dan pengumpulan pembayaran. Melibatkan pasien pada titik perawatan dapat dilakukan dengan banyak cara, termasuk check-in mobile, penilaian diri, e-form, pemberitahuan dan pelatihan tepat waktu, dll. Sedangkan pasca perawatan adalah tempat untuk melibatkan pasien dengan instruksi mobile discharge, dukungan kepatuhan rencana perawatan, penjangkauan yang relevan secara klinis dan tindak lanjut yang ditargetkan.
- Self-efficacy
Teknologi mobile/seluler dapat mengirim informasi pengingat. Seorang pasien dapat menerima pengingat untuk melihat daftar obat, kunjungan, atau pengingat untuk berpuasa sebelum tes darah.
- Outcome expectations
Tanpa alat keterlibatan pasien yang dapat diakses secara seluler, harapan hasil lebih sulit dipenuhi. Pasien berharap mendapat informasi dalam setiap langkah perawatan mereka.
- Self-regulation
Perjalanan kesehatan pasien terasa lebih personal saat mereka memiliki akses mudah ke catatan medis dan informasi kesehatan lainnya yang berasal dari smartphone mereka. Misalnya, pasien tidak perlu menunggu staf RS untuk membuat janji temu karena mereka dapat melakukannya sendiri di telepon. Alat seluler memberdayakan pasien untuk bertanggung jawab atas perawatan mereka.
- Barriers to change
Alat seluler memudahkan pasien untuk tetap terhubung dengan menghilangkan penghalang interaksi, seperti mengharuskan mereka untuk masuk dan keluar dari beberapa portal yang ditambatkan ke EHR yang berbeda. Pasien dapat memiliki satu titik akses terlepas dari perangkat lunak penyedia individu. Selain itu data yang dihasilkan pasien secara diskrit mengalir langsung ke EHR untuk secara otomatis mengisi rekam medis.
[1] Raj Toleti, Allscripts, 2019, How mobile patient engagement can change patient behavior