Browse By

BOS: REVIEW FAKTOR PENGARUH TAK PROPORSIONAL TERKAIT SUMBERDAYA

Pendahuluan

Salahsatu faktor pengaruh tak proporsional yang bisa ditingkatkan eksekutif untuk melepaskan sumber daya secara dramatis, di satu sisi, dan melipatgandakan nilai sumber daya di sisi lain, adalah titik dingin. Titik dingin (cold spots) adalah kegiatan-kegiatan yang memiliki input sumber daya tinggi, tapi dampak kinerja yang rendah.Tulisan ini akan mengangkat hal tersebut, & tetap mengacu pada buku Renée Mauborgne & W. Chan Kim (2005) berjudul, Blue Ocean Strategy(BOS).

Tiga faktor  pengaruh tak proporsional untuk melepaskan sumber daya

Tiga faktor pengaruh tak proporsional yang bisa ditingkatkan eksekutif untuk melepaskan sumber daya secara dramatis, di satu sisi, dan melipatgandakan nilai sumber daya di sisi lain. Tiga faktor itu adalah:

  1. Titik panas (hot spots) adalah kegiatan-kegiatan yang memiliki input sumber daya rendah, tapi keuntungan kinerja potensial yang tinggi,
  2. Titik dingin (cold spots) adalah kegiatan-kegiatan yang memiliki input sumber daya tinggi, tapi dampak kinerja yang rendah. Dalam setiap organisasi, biasanya banyak terdapat titik panas dan titik dingin,
  3. Dagang-sapi (horse trading) adalah mentransaksikan/menukarkan kelebihan sumber daya unit anda di satu area dengan kelebihan sumber daya unit lain demi mengisi celah sumber daya yang ada.

Dengan belajar menggunakan sumber daya yang ada secara tepat, perusahaan kerap mendapati bahwa mereka bisa langsung merobohkan rintangan sumber daya.

Mengarahkan ulang Sumber Daya dari Titik Dingin Anda

Pemimpin perlu membebaskan sumber daya dengan cara mencari titik-titik dingin. Kembali di kereta bawah tanah, Bratton menemukan bahwa salah satu dari titik dingin terbesar adalah memproses penjahat dalam pengadilan. Secara rata-rata, seorang petugas membutuhkan 16 jam untuk membawa seseorang ke pusat kota untuk memproses bahkan kasus kejahatan kelas paling teri. Inilah waktu di mana petugas tidak berpatroli di sekitar kereta bawah tanah dan tidak menambah nilai.

Baca Juga:  BOS: DARI PEMBERIAN HARGA STRATEGIS MENUJU KE PEMBIAYAAN SASARAN STRATEGY

Bratton mengubah semua itu. Daripada membawa penjahat ke pengadilan, Bratton memilih membawa tempat-tempat pemprosesan kasus kejahatan kepada penjahat dengan menggunakan “bus penangkapan”. Bus penangkapan tersebut merupakan bus-bus tua yang dipermak menjadi kantor polisi mini yang diparkir di luar stasiun kereta bawah tanah. Kini, daripada menyeret seorang tersangka ke pengadilan kota, seorang petugas polisi hanya perlu mengawal sang tersangka naik ke bus tadi. Ini memangkas waktu pemrosesan dari 16 jam menjadi hanya satu jam. Karena itu, polisi punya waktu bebas untuk berpatroli di sekitar kereta bawah tanah dan menangkapi para penjahat.