ERA INDUSTRI KEEMPAT MEMICU PERUBAHAN ORGANISASI BISNIS
Pendahuluan
Era industri keempat sangat berpengaruh pafa aktivitas organisasi bisnis. Pada era ini, akan menyajikan lebih banyak peluang untuk mengubah sifat pekerjaan di organisasi bisnis. Karena itu, setiap organisasi bisnis harus memastikan bahwa mereka berinvestasi dalam teknologi yang tidak hanya dapat merampingkan kegiatan, namun dapat juga melatih karyawan mereka.
Sebuah laporan dari Siemens UK menemukan bahwa teknologi digital yang maju dan berkembang seperti pencetakan 3D, robotika dan artificial intellegence (AI) diproyeksikan untuk secara signifikan meningkatkan produksi di Inggris (www.information-age.com). Masih mengacu pada tulisan di www.information-age.com, untuk mengantisipasi hal tersebut sektor manufaktur harus bersiap untuk perubahan digital di era industrI keemapt dengan melakukan 2 hal yaitu; 1) beradaptasi dengan mengubah perilaku karyawan (adapting to changing employee behavior) & 2) perubahan budaya kearah perubahan teknologi (cultural change to technological change). Kedua hal tersebut akan dibahas pada tulisan ini.
Adapting to changing employee behaviour
Ketika orang berbicara tentang perubahan teknologi, mereka tidak hanya merujuk pada hal-hal 'glossier' seperti AI dan robotika, tetapi juga berbicara tentang hal-hal paling sederhana seperti penggunaan Facebook, aplikasi dan alat komunikasi online lainnya. Penelitian Ricoh UK menemukan bahwa banyak bisnis di Inggris masih memilih pendekatan draconian approach dalam penggunaan media sosial di tempat kerja. Penelitian ini menemukan bahwa 44% pekerja percaya bahwa kolaborasi jejaring sosial dan teknologi akan membantu memperkuat dan meningkatkan hubungan di tempat kerja untuk produktivitas yang lebih besar. Namun, hampir setengah (46%) dari pekerja Inggris mengatakan bahwa Facebook dilarang di tempat kerja mereka. Ini diikuti oleh Twitter (34%); Instagram (31%); Snapchat (31%); dan, WhatsApp (29%).
Pelarangan kolaborasi ini tidak hanya akan mengasingkan tenaga kerja tetapi juga akan mengurangi produktivitas. Pengusaha Inggris harus menyadari bahwa teknologi yang paling sederhana dapat memberdayakan tenaga kerja mereka dan pada akhirnya membantu dengan retensi dan pertumbuhan.
Cultural change to technological change
Setelah bisnis mengadopsi budaya baru dalam merangkul tekhnologi, langkah selanjutnya adalah memikirkan teknologi apa yang dapat membantu mendorong pertumbuhan jangka panjang. Teknologi Blockchain dan otomatisasi misalnya, telah merevolusi sektor keuangan, membuat banyak tugas kantor menjadi otomatis. Otomatisasi proses back-end harus menjadi praktik standar dalam industri dengan beban kerja dokumen yang tinggi. Dengan mengotomatiskan proses inti dan berulang seperti proses penutupan keuangan, maka akan secara signifikan membebaskan waktu karyawan untuk fokus pada tugas-tugas lain yang lebih inovatif dan dapat mendorong nilai nyata bagi bisnis.
Bagi banyak orang, perubahan teknologi seperti otomatisasi berarti 'kehilangan pekerjaan'. Tapi tidak selalu dilihat demikian. Salah satu kelebihan utama yang akan selalu dimiliki manusia daripada mesin adalah empati. Manusia akan selalu memiliki peran dalam layanan pelanggan dan profesi seperti perawatan sosial. Jadi, mesin bukan digunakan untuk menggantikan pekerja, tetapi untuk melengkapi tim dengan lebih baik dan memproses sejumlah besar data atau mencari catatan. Kunci bagi para pemimpin bisnis adalah untuk mengkomunikasikan hal ini secara efektif secara internal.
Industri 4.0 menyajikan lebih banyak peluang untuk mengubah sifat pekerjaan di organisasi bisnis. Karena itu, era industry ini harus dirangkul untuk dapat mendorong kolaborasi yang lebih besar dan berinvestasi dalam teknologi baru yang akan menciptakan peran yang lebih inovatif, berwawasan dan kreatif di masa mendatang. Bisnis yang berkembang akan menjadi bisnis yang menempatkan pendekatan berpusat pada manusia dan pendekatan teknologi di dalam cara mereka beroperasi.