DIGITAL DISRUPTION & MENGAPA BERMANFAAT BAGI BISNIS?
Pendahuluan
Disrupsi digital berpotensi menjadi pengubah ”permainan”, dalam dunia teknologi saat ini. Gartner mendefinisikan digital disruption sebagai “efek yang mengubah harapan dan perilaku mendasar dalam budaya, pasar, industri, atau proses yang disebabkan oleh, atau diekspresikan melalui, kemampuan, saluran, atau aset digital[1]. Melalui definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa faktor kunci disrupsi digital adalah perubahan, sekaligus mengubah status quo. Perubahan dalam Disrupsi digital akan memaksa bisnis untuk mengevaluasi kembali pasar saat ini, sekaligus membuka jalan bagi evolusi dan pertumbuhan.
Tulisan ini membahas tentang digital disruption, khususnya 2 hal yang disebutkan sebuah artikel dalam situs https://www.simplilearn.com/, yaitu: Elements of Digital Disruptiony & Why is Digital Disruption a Good Thing. Kedua hal ini akan dipaparkan berikut, mengacu pada artikel tersebut.
Why is Digital Disruption a Good Thing?
Disrupsi digital, meskipun berpotensi menjadi proses yang menantang dan menyakitkan, menawarkan tiga manfaat bisnis yang solid:
- It increases customer satisfaction. Pelanggan hari ini menginginkan lebih banyak variasi, lebih banyak inovasi, lebih banyak pilihan, dan semuanya telah tersampaikan. Berkat media massa, yang merupakan penerima manfaat dari disrupsi digital, pelanggan saat ini menjadi lebih cerdas & lebih terinformasi. Disrupsi digital memacu bisnis untuk menghadapi tantangan konsumen saat ini dengan tetap berada di depan kurva teknologi dan memasukkan perubahan terbaru lebih cepat. Selain itu, disrupsi digital memberi bisnis terkait big data dan analitik, yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan penjualan yang lebih luar biasa dengan mendapatkan wawasan tentang kebiasaan membeli pelanggan. Disrupsi digital membuat pemasaran lebih mudah dikelola, menghasilkan perusahaan yang lebih sehat secara keseluruhan.
3. It evolves and improves the workplace. Disrupsi digital membawa inovasi dan teknologi baru ke tempat kerja. Lihat alat manajemen alur kerja baru, perangkat lunak kolaborasi, perangkat seluler, dan teknologi cloud yang telah mendorong disrupsi digital. Lihat juga bagaimana revolusi dalam teknologi kerja dari rumah telah membantu perusahaan tetap berfungsi selama pandemi global.
Elements of Digital Disruption
Disrupsi digital terbagi menjadi empat elemen berbeda, masing-masing berpotensi mengubah cara bisnis.
- Technology: mencakup hal-hal seperti penemuan, penggunaan, desain, dll.
- Business: meliputi pemasaran, pengembangan, harga pengiriman, dll.
- Industry: melibatkan pelanggan, metode, proses, standar, dll.
- Society: meliputi gerakan, budaya, kebiasaan, dan sebagainya.
Perusahaan yang ingin tumbuh dan sukses dalam menghadapi disrupsi digital harus mengadopsi lima elemen berikut:
- Develop a consistent, company-wide digital culture. Perusahaan harus bergerak sebagai satu kesatuan, merangkul teknologi baru. Adopsi ini sangat penting bagi perusahaan yang belum “menjadi digital” dan termasuk melatih karyawan dalam keterampilan berbasis digital baru.
- Create new customer experiences and produce unique outcomes. Disruptive technologies menghadirkan cara baru dalam melayani pelanggan dan hasil baru yang menarik.
- Shift from time-based decisions to data-driven decisions. Ada banyak sekali data berharga dan dapat ditindaklanjuti di luar sana, berkat proses yang berkaitan dengan digital disruption. Perusahaan yang inovatif akan memanfaatkan ini.
- Incorporate new technology and business models into existing services and products. Perusahaan yang ingin tetap terdepan dan meningkatkan pangsa pasar mereka, akan merangkul yang baru dan menyingkirkan yang lama. Atau setidaknya, modifikasi yang lama dengan prosedur dan teknologi yang lebih baik.
- Work with partners to create and innovate new procedures and policies. Kerja tim adalah kuncinya. Perusahaan harus memanfaatkan pengalaman dan keterampilan kemitraan yang ada untuk berkolaborasi dalam praktik bisnis yang lebih baik.