Browse By

COST LEADERSHIP STRATEGY DI RS: MEMPERSIAPKAN SISTEM BIAYA RS DI MASA DEPAN (2)

Pendahuluan

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya dengan judul ”Cost leadership strategy di RS: mempersiapkan sistem biaya  RS di masa depan”. Pada tulisan sebelumnya dijelaskan tentang delapan strategi utama yang dapat mengarah pada peluang manajemen biaya yang efektif. Pada tulisan ini akan lebih fokus pada strategi kunci mengelola biaya.

Tahapan implementasi strategi biaya di RS

Usaha untuk mencapai level biaya rendah di RS, dilakukan melalui proses yang berkelanjutan. Perlu adanya tahapan proses yang harus dilalui RS dalam mencapai level biaya rendah. Berikut adalah beberapa tahapan yang harus dilakukan RS agar mampu mencapai level biaya rendah dengan kualitas yang bersaing.
  1. Mempunyai sistem informasi biaya yang memadai. Sistem ini diharapkan mampu mensuplai data biaya yang akurat, sehingga keputusan yang diambil manajemen lebih efektif & tidak bias,
  2. Mengidentifikasi biaya di setiap unit layanan. Hal ini penting untuk mengetahui unit mana yang mengkonsumsi biaya terbesar di RS.
  3. Menghasilkan informasi unit cost perlayanan secara berkala. Setelah mengetahui biaya untuk setiap unit layanan, manajemen juga perlu mengetahui unit cost perlayanan untuk memetakan item biaya yang perlu mendapatkan perhatian. Metode terbaik (seperti Ativity Based Cost/ABC), harus digunakan RS agar mendapatkan informasi unit cost terbaik.

Keys to strategic cost management

Upaya manajemen biaya harus diinternasilisasikan sehingga merupakan bagian dari tujuan RS dalam memberikan pelayanan kesehatan. Berikut ini adalah lima kunci untuk mencapai tujuan strategi manajemen biaya, menurut Ziemann (2016)[1]
  1. Establish a Target Cost Position. Dengan meningkatnya tekanan dari pembayar dan pembeli lain untuk harga yang lebih rendah, manajemen RS ditantang untuk mengidentifikasi posisi biaya yang paling efektif & efesien di RS-nya. Hal ini diperlukan agar dapat bersaing terkait dengan kontrak layanan yang ada dan kontrak langsung dengan pengusaha besar. Penetapan posisi biaya ini sangat membutuhkan pemahaman tentang posisi biaya RS saat ini dengan pusat biaya, jalur layanan, dan fungsi administratif dalam hubungannya dengan pesaing di pasar dan tolok ukur industri. Berbekal informasi yang ada, RS dapat menetapkan posisi target biayanya dalam hubungan dengan tolok ukur yang ada. misalnya, menjadi RS dengan biaya terendah di pasar.
  2. Use Data and Analytics to Guide the Effort. Dasar manajemen biaya sistematis adalah data. Data akan dapat membantu manajemen dalam memahami pemicu biaya dan untuk melacak kemajuan tercapainya efesiensi biaya. Untuk mencapai upaya manajemen biaya (melalui sistem), data harus akurat, terpercaya, terintegrasi,  dan berasal dari berbagai sumber. Data perlu diatur untuk memfasilitasi tren yang terkait dengan volume, biaya, & profitabilitas untuk setiap lini layanan. Data harus cukup rinci untuk mendukung keputusan bisnis, tetapi tidak begitu rinci untuk membuat pengumpulan dan analisis yang berat. Sistem harus memungkinkan pengguna untuk menelusuri ke tampilan yang lebih mendetail dan menyesuaikan laporan berdasarkan hal unik. Data biaya harus diintegrasikan ke dalam semua kegiatan manajemen biaya, mulai dari menetapkan dan mengkomunikasikan tujuan, hingga melacak inisiatif peningkatan, untuk menggapai keberhasilan.
  3. Invest in Cost Management. Melembagakan manajemen biaya memerlukan investasi organisasi dalam sumber daya manusia dan teknis untuk mendukung proses tersebut. Banyak RS telah melakukan perbaikan & memastikan pendekatan formal secara disiplin untuk peningkatan kinerja, melacak kemajuan pada inisiatif, dan memastikan komitmen telah terjaga. Tim telah menjadi bagian alami dari peningkatan kinerja berkelanjutan.
  4. Build Commitment. Komitmen seluruh organisasi merupakan keharusan untuk mendapatkan kinerja manajemen biaya berkelanjutan. Komitmen itu dimulai dari manajemen puncak. CEO dan Tim Eksekutif harus percaya & harus berkomitmen untuk itu, dan harus berpartisipasi dalam manajemen biaya. Mendapatkan komitmen membutuhkan visi bersama mengapa perubahan diperlukan dan artikulasi yang jelas dari kasus di seluruh organisasi. Tujuan manajemen biaya spesifik kemudian perlu diselaraskan dengan tujuan di RS secara keseluruhan. Pada RS dengan kinerja terbaik, kinerja keuangan adalah salah satu dari empat kuadran dalam balanced scorecard yang digunakan untuk menentukan bonus untuk seluruh organisasi.
  5. Make Cost Management a Continuous Process. Agar RS dapat mencapai dan mempertahankan posisi biaya yang diinginkan, manajemen biaya harus sistematis, berkelanjutan, dan terukur. Proses dimulai dengan mengidentifikasi sasaran biaya yang selaras dengan strategi organisasi dan persyaratan keuangan dan modal, menentukan waktu yang dibutuhkan, dan mendapatkan dukungan direksi untuk tujuan tersebut. Pihak yang bertanggung jawab harus mengembangkan rencana terperinci di departemen dan tingkat sistem, termasuk metrik dan alat untuk mengukur kemajuan.
Baca Juga:  MENDESAIN SISTEM BIAYA PADA ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN (Part 2)
[1] Wayne Ziemann, 2016, Strategic Cost Management: Is Your Revenue