TUJUAN PENGGUNAAN KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN DALAM ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN (Part 2)
Pendahuluan
Manajemen keuangan merupakan proses pengambilan keputusan (terkait keuangan), yang dalam implementasinya mensyaratkan untuk menggunakan teori, konsep dan alat untuk membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Pemimpin puncak organisasi pelayanan kesehatan akan mengandalkan profesional keuangan untuk memberi informasi akuntansi dan keuangan lainnya dalam membantu membuat keputusan serta memantau pengeluaran internal dan eksternal.
Tujuan manajemen keuangan
Eisenstein (2020)[1], mengemukakan terkait sepuluh tujuan manajemen keuangan dalam organisasi pelayanan kesehatan. Pada tulisan sebelumnya TUJUAN PENGGUNAAN KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN DALAM ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN, telah dijelaskan terkait 5 tujuan manajemen keuangan. Pada tulisan ini akan dipaparkan item ke 6 hingga 10 dari tujuan manajemen keuangan menurut Eisenstein, yaitu:
- Long-term investment decisions
Keputusan investasi jangka panjang membantu mendukung masa depan organisasi. Tim keuangan biasanya memimpin pembuatan keputusan besar seputar investasi dengan masukan dari manajer di semua tingkatan. Dengan keahliannya, mereka menentukan bagaimana suatu investasi dapat secara positif atau negatif mempengaruhi masa depan keuangan layanan kesehatan. Apabila perlu memperbarui teknologi, tim keuangan perlu menentukan biaya memperbarui teknologi, memproyeksikan jika itu akan membantu menarik lebih banyak pasien, atau menyediakan penghematan dengan cara lain.
- Financing
Manajer keuangan juga harus mengumpulkan dana untuk memenuhi pengeluarannya. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui penggalangan dana, pinjaman, atau menggunakan dana internal lainnya. Mereka harus membuat keputusan berdasarkan evaluasi biaya dan manfaat investasi, atau jenis hutang yang terjadi. Manajer senior biasanya membuat keputusan akhir, dan seringkali didampingi seorang ahli untuk menentukan apa yang mereka butuhkan, berapa biayanya, dan bagaimana mereka akan mendanainya.
- Working capital management
Modal kerja mengacu pada pengurangan antara aset lancar organisasi dengan kewajibannya. Aset dapat berupa uang tunai, surat berharga, piutang, atau persediaan. Dengan mengelola modal, organisasi dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efektivitas.
- Contract management
Banyak pihak dapat terlibat dalam kontrak, sehingga ini harus dikelola dengan hati-hati. Manajer keuangan menetapkan proses dan aliran yang ditentukan untuk setiap jenis kontrak, dan membantu mencegah kesalahan dan memastikan kepatuhan.
- Financial risk management
Sebagian besar perusahaan memiliki tim manajemen risiko atau kebijakan manajemen risiko untuk mencegah atau mengurangi kerugian. Risiko di bidang kesehatan memiliki potensi untuk menjadi risiko yang lebih berat daripada di industri lain karena ada banyak risiko dalam hal keselamatan pasien, termasuk keputusan hidup dan mati.
Dewan direksi bertanggung jawab untuk meninjau dan mengawasi semua tujuan manajemen keuangan dalam pelayanan kesehatan, untuk memastikan kesinambungan keuangan serta memastikan kesehatan dan kesejahteraan pasien mereka. Banyak orang berbeda yang terlibat dalam proses manajemen keuangan termasuk dewan direksi, eksekutif senior, manajer akuntansi, dan manajer keuangan.
[1] Lena Eisenstein, 2020, Objectives of Financial Management in Healthcare