TREND MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Pendahuluan
Pengelolaan SDM dalam setiap industri mempunyai penekanan yang berbeda. Hal ini juga dirasakan dalam mengelola SDM di organisasi pelayanan kesehatan seperti RS. Karena, pekerjaan SDM RS sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan banyak orang, mengakibatkan profesional pelayanan kesehatan menghadapi tingkat tekanan yang tidak akan ditemukan dalam industri lain.
Tulisan ini mengacu pada tulisan Pizzi (2011)[1], berdasarkan hasil wawancaranya dengan Jay Weiss, vice president di Symphony Corporation, mengenai tren dalam manajemen sumber daya manusia organisasi pelayanan kesehatan.
Apakah Manajemen SDM di Organisasi Pelayanan Kesehatan Berbeda dengan Perusahaan Lain?
Menurut Weiss (dalam Pizzi, 2011), tidak melihat terlalu banyak perbedaan kecuali pada beberapa area. Satu perbedaan yang signifikan adalah bahwa organisasi pelayanan kesehatan pada dasarnya lebih sering merekrut daripada memberhentikan staf. Karena itu rekrutmen dan retensi adalah salah satu masalah paling signifikan. Sebaliknya, kedua hal Ini tidak selalu terjadi di industri lain.
Perbedaan utama lainnya adalah kepatuhan terhadap peraturan. Sementara semua organisasi memiliki beberapa bentuk kepatuhan universal dan memiliki masalah regulasi mereka sendiri, layanan kesehatan memiliki beberapa persyaratan unik yang harus dipenuhi, yang mengharuskan kepatuhan dengan standar kualitas untuk memastikan bahwa konsumen kesehatan menerima tingkat perawatan yang aman dan berkualitas secara konsisten, termasuk pemantauan kinerja dan catatan keselamatan pasien secara konstan.
Rekruitmen & Retensi Sebagai Masalah SDM Organisasi Pelayanan Kesehatan
Menurut Weiss, rekrutmen dan retensi yang tepat harus dilakukan organisasi pelayanan kesehatan untuk mendapatkan staf berkualitas tinggi. Terdapat kekurangan perawat dalam jumlah besar, tetapi ada kebutuhan untuk individu yang berkualifikasi tinggi. Karena pertumbuhan yang cepat dari sektor kesehatan yang berukuran besar, adalah tantangan dalam mengisi peluang pekerjaan. Terlepas dari kebutuhan ini, ada tekanan dalam pengendalian biaya terkait biaya organisasi.
Karena itu, ada tekanan untuk menjadikan SDM organisasi pelayanan kesehatan menjadi untuk berusaha menjadi lebih baik. Agar hal tersebut dapat dicapai, telah menjadi keharusan untuk menggunakan proses dan teknologi yang lebih baik dalam mengatasi berbagai tantangan dalam manajemen SDM.
Tren Lain Manajemen SDM
Menurut Weiss (dalam Pizzi, 2011), organisasi pelayanan kesehatan memerlukan proses dan teknologi untuk mengelola SDM secara efektif. Sebaiknya, organisasi pelayanan kesehatan mulai menerapkan solusi talent management dan perencanaan tenaga kerja. Sebagai bagian dari hal tersebut, praktik manajemen kinerja yang lebih baik akan memungkinkan untuk mengidentifikasi, mengembangkan dan mempertahankan karyawan.
[1] Richard Pizzi, 2011, Facing down the challenges of healthcare HR