ENAM TIPS MANAJEMEN WAKTU BAGI PROFESIONAL LAYANAN KESEHATAN
Pendahuluan
Pekerjaan professional biasanya dituntut agar mampu memberikan hasil yang baik dengan batasan waktu yang telah ditentukan. Padahal, sebagai manusia seorang profeional hanya memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Artinya, apabila suatu pekerjaan diberi batasan waktu selama 3 hari, maka professional tersebut hanya memiliki waktu 3 x 24 jam. Mengantisipasi hal tersebut, pemahaman dalam mengelola waktu harus dipunyai oleh sorang professional agar bisa menggunakannya secara efektif.
Kemampuan mengelola waktu menjadi sangat penting bagi seorang professional. Pengelolaan waktu yang baik dapat membantu dalam meningkatkan kinerja dan karier. Hal ini juga dirasakan oleh professional di organisasi pelayanan kesehatan. Peningkatan jumlah pasien yang datang setiap hari, harus diiringi dengan kemampuan profesional organisasi pelayanan kesehatan dalam mengelola waktunya. Mengelola waktu perlu dilakukan agar supaya layanan yang diberikan tidak menjadi terkesan seadanya atau bahkan mengalami penurunan kualitas.
Tips manajemen waktu
Manajemen waktu biasanya didukung dengan berbagai keterampilan, alat serta teknik untuk mengelola waktu ketika menyelesaikan tugas. Taylor[1] memberikan 6 tips manajemen waktu bagi profesional pelayanan kesehatan, yaitu:
- Establish goals
Seorang professional layanan kesehatan perlu meluangkan waktunya untuk menetapkan dan menciptakan tujuan kerja. Tetapkan tujuan untuk 30, 60, dan 90 hari. Tuliskan dan diskusikan dengan supervisor untuk mendapatkan masukan tambahan. Jadwalkan setiap awal dan akhir minggu untuk meninjau tujuan, item tindakan, dan kemajuan kinerja.
- Prioritize your work day
Pelu juga untuk menuliskan tugas spesifik yang perlu diselesaikan setiap hari dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Periksa daftar tersebut dan sesuaikan dengan kebutuhan, serta tetap jaga konsistensi tugas yang dibuat.
- Take advantage of technology
Ada sistem teknologi perangkat lunak yang dirancang untuk merampingkan praktik pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan manajemen praktik dan mengatur catatan kesehatan. Saat praktik layanan kesehatan dapat dilakukan secara online dan terorganisir, manajemen dan pasien dapat menghemat waktu. Bahkan ada aplikasi seluler untuk pasien yang memungkinkan mereka meninjau catatan, membuat janji, dan berkomunikasi dengan staf. Semakin sedikit waktu yang dihabiskan untuk mengurus dokumen administrasi dan panggilan telepon, semakin banyak waktu bagi yang dimiliki profesional kesehatan dalam perawatan pasien.
- Ask your organization to use electronic health records
Minta manajemen untuk beralih ke data kesehatan elektronik. Karena, catatan elektronik dapat mengurangi dokumen sekaligus memudahkan untuk menemukan informasi pasien yang relevan. Semakin cepat teknologi dapat mengakses dan memperbarui catatan pasien, maka akan semakin banyak manfaat bagi semua orang.
- Delegate when possible
Jangan berasumsi bahwa semua dapat dilakukan sendiri. Jika ada bantuan tambahan yang tersedia, gunakanlah. Asisten medis, staf administrasi, magang, atau sukarelawan.
- Know when to say no
Bersikaplah realistis tentang beban kerja saat ini, dan hanya menyetujui pengambilan proyek atau pasien jika punya waktu. Ini mungkin dapat meningkatkan diri dan karier dengan mengambil setiap proyek, tetapi jika akhirnya kewalahan, tidak akan ada yang diuntungkan. Meningkatnya stres dan penurunan produktivitas dapat terjadi. Karena itu, penting untuk mempertimbangkan dengan baik setiap permintaan dan ketahui kapan harus menolak seseorang.
[1] John taylor, (tanpa tahun), 6 time management tips for healthcare professionals