Browse By

TEKHNOLOGI ”YANG MENGHUBUNGKAN KOMUNITAS” DALAM INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN

Pendahuluan

Pemanfaatan tekhnologi dalam industri pelayanan kesehatan dapat mendorong terciptanya pelayanan yang berkualitas dan efektif. Karena tekhnologi dalam aplikasi digital dapat membantu SDM sistem kesehatan dalam meningkatkan kinerja, maka manajemen organisasi ini harus mendorong stafnya dalam menggunakan tekhnologi tersebut. Melalui penggunaan tekhnologi (digital) oleh SDM pelayanan kesehatan, maka akan dapat meningkatkan hasil, kualitas hidup (pasien), dan perawatan yang diberikannya dengan sumber daya terbatas yang tersedia.

Pada tulisan-tulisan sebelumnya, telah dipaparkan 7 tekhnologi digital yang berpeluang untuk membantu organisasi pelayanan kesehatan dalam mencapai hasil yang lebih baik atau perawatan yang lebih efisien, serta meningkatkan pengalaman pasien, mengacu pada pendapat Mistry (2020[1]). Tulisan ini akan membahas tentang The connected community, yang merupakan item tekhnologi digital ke delapan mengacu pada  pendapat Mistry (2020).

The connected community

Di balik semua teknologi, ada manusia. Internet dan perangkat serta teknologinya telah memfasilitasi pengembangan banyak komunitas, menyatukan orang-orang di sekitar minat yang sama, identitas bersama, gerakan sosial, atau bahkan hanya sebuah tagar.

1. Peer-to-peer support networks. Komunitas yang terhubung untuk kesehatan tumbuh dalam keanggotaan dan keragamannya. Beberapa platform menyatukan orang-orang dengan minat dalam kesehatan dan perawatan di dalam negara dan di seluruh dunia untuk saling mendukung, berbagi pembelajaran, dan bahkan menyediakan platform untuk melacak data kesehatan mereka atau membantu mereka mengelola kondisinya. MedHelp, PatientLikeMe & HealthUnlocked, hanyalah tiga dari jejaring sosial untuk kesehatan ini. Di samping jaringan khusus ini, platform seperti Twitter & Facebook yang mendominasi pasar jaringan sosial di banyak negara juga menjadi tempat utama untuk menyebarluaskan dan mendiskusikan informasi kesehatan dan perawatan serta praktik terbaik. Grup Facebook tertutup (Closed Facebook groups) untuk kondisi klinis telah dibuat oleh pasien, klinik RS, dan operasi dokter umum untuk meningkatkan literasi kesehatan dan mendukung pasien untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang kesejahteraan mereka sendiri. Walaupun grup tertutup dapat mengakibatkan berbagi informasi yang salah, namun grup yang dibentuk dan dikelola oleh organisasi tepercaya seperti penyedia layanan kesehatan dan badan amal dapat mengatasi hal ini dengan memberikan informasi tepercaya di ujung jari pasien dan memungkinkan dukungan kelompok.

Baca Juga:  TREND MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN

2. Communities contributing to research. Beberapa komunitas online berkontribusi pada penelitian tentang kondisi kesehatannya, menawarkan kesempatan kepada orang-orang untuk menjadi ”'donor data” dan menyediakan cara sederhana untuk membagikan data mereka kepada peneliti. Data dari PatientLikeMe telah berkontribusi pada penelitian yang dipublikasikan, di beberapa area klinis termasuk depresi, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), dan multiple sclerosis (MS). HealthBank menawarkan model yang berbeda dan digambarkan sebagai platform transaksi data kesehatan milik warga negara pertama di dunia. Anggota membayar biaya satu kali untuk menyimpan data kesehatan dengan aman dan mengontrol dengan siapa data tersebut dibagikan. Organisasi ini adalah koperasi, jadi keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data pasien dibayarkan dalam bentuk dividen kepada para anggotanya.

[1] Pritesh Mistry, 2020, The digital revolution: eight technologies that will change health and care. It was originally written by Cosima Gretton and Matthew Honeyman in January 2016.