TANTANGAN MANAJER DAN CARA MENANGANINYA (Part 2)
Pendahuluan
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang TANTANGAN MANAJER DAN CARA MENANGANINYA (Part 1). Pada tulisan tersebut, telah dipaparkan 5 poin dari 10 tantangan teratas seorang manajer menurut Mccarthy (2019.)[1] Tulisan ini akan melanjutkan untuk poin ke 6 hingga 10, yaitu; 6) Team Conflicts, 7) Peer Conflicts, 8) Having to Learn Something New , 9) Losing a High-Potential Employee, & 10) Burnout.
-
- Team Conflicts (poin 6 dari 10)
Manajer pasti ingin karyawannya berkolaborasi dan bekerja sebagai tim. Saat terjadi perselisihan antar karyawan, manajer harus mampu menengahinya. Penting untuk membedakan antara konflik tugas atau pribadi saat menanganinya. Konflik tugas cenderung sehat dan mengarah pada pertimbangan dan pengembangan ide-ide alternatif. Namun, konflik pribadi adalah racun bagi tim dan harus segera ditangani.
Banyak manajer proyek dan pemimpin tim bekerja keras untuk mengklarifikasi nilai-nilai tim di awal proses pembentukan. Nilai-nilai ini menguraikan perilaku yang dapat diterima dan aspiratif, serta dukungan anggota tim terhadap nilai-nilai tersebut merupakan persyaratan. Jika konflik bersifat pribadi, lakukan diskusi yang jujur dengan pihak yang terlibat. Jika konflik berlanjut, keluarkan orang-orang itu dari tim. Sejumlah besar konflik anggota tim dapat dihindari dengan profil perekrutan anggota tim yang dengan jelas menggambarkan perlunya kerja tim dan kolaborasi. Perilaku yang diharapkan harus diidentifikasi secara rinci, penghargaan dan konsekuensi juga harus dikomunikasikan.
- Peer Conflicts (poin 7 dari 10)
Konfrontasi merupakan satu-satunya tantangan yang paling menyulitkan dari pekerjaan manajer. Itu sebabnya maka banyak manajer cenderung menghindarinya. Namun tidak semua konfrontasi itu buruk, karena konflik konstruktif yang kecil itu sehat untuk sebuah tim. Terutama saat terjadi konflik dengan rekan manajer, konflik dapat menjadi cara penting untuk mencapai persatuan lintas tim dan departemen.
- Having to Learn Something New (poin 8 dari 10)
Keluar dari zona nyaman merupakan suatu tantangan. Namun sesuatu yang baru dan berbeda tidak akan terjadi jika tidak dilakukan. Ambil pekerjaan baru dan tugas yang menantang. Saat melakukan peran baru atau melakukan sesuatu yang baru, letakkan rencana pengembangan untuk memastikan kesuksesan. Pelajari buku, kursus, dan sumber daya online.
- Losing a High-Potential Employee (poin 9 dari 10)
Jangan menunggu karyawan terbaik datang dengan surat penawaran. Pastikan untuk miliki karyawan berpotensi besar, dan bayar sesuai dengan nilainya, serta berikan tantangan dan dukung mereka. Biarkan karyawan tahu bahwa seberapa anda peduli dan menghargainya. Apabila mereka memutuskan untuk pindah, jangan mencoba untuk membuat mereka bersalah. Karyawan yang kompeten memang seharusnya mendapatkan promosi atau bekerja di tempat lain untuk mendapatkan yang lebih baik. Hal itu tidak masalah, karena saat itu terjadi, karyawan anda akan pindah dengan alasan yang benar, bukan karena mereka tidak puas.
- Burnout (poin 10 dari 10)
Jaga kesehatan dan selalu jaga perspektif pada hal-hal dalam hidup yang paling penting. Manajer yang tidak mengambil liburan artinya tidak pernah mengisi ulang baterai mereka. Mereka juga memberikan contoh buruk bagi karyawan, yang dapat menciptakan budaya burnout secara keseluruhan.
[1] Dan Mccarthy, 2019, Challenges Managers Face (and How to Deal With Them)