Browse By

STRATEGI YANG SEHARUSNYA LEBIH DITEKANKAN DALAM PENGELOLAAN SISTEM PERAWATAN KESEHATAN AS

Pendahuluan

Pemerintah AS berupaya keras dalam menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19. Berbagai strategi telah dilakukan, untuk meyakinkan bahwa mereka akan selamat dari krisis tersebut. Butler (2020)[1], menyoroti beberapa strategi yang harusnya lebih ditekankan dalam pengelolaan sistem perawatan kesehatan di AS. Strategi ini termasuk Using Waivers to Boost Federalism, Rethinking the Role of Hospitals and Other Institutions as Hubs, Expanding Telehealth, & Braiding and Blending of Public  Funds. Strategi yang disoroti Butler tersebut akan dipaparkan berikut.

Using Waivers to Boost Federalism

Meskipun frustrasi tentang kegagalan kepemimpinan federal sering disorot, cerita sebenarnya adalah bahwa negara bagian (as) telah menjadi pendorong utama tindakan dan adaptasi. Pemerintah federal memiliki alat untuk membantu negara bagian. Misalnya, pengabaian federal adalah kebijakan yang sangat membantu yang memberikan pengecualian parsial kepada negara bagian dari aturan federal. Pengabaian Bagian 1135, yang tersedia setiap kali presiden menyatakan bencana atau keadaan darurat nasional, bersama dengan opsi Medicaid negara bagian baru di bawah Families First Coronavirus Response Act yang telah diberlakukan dan pengabaian Medicaid Bagian 1115 yang ada, membantu negara bagian untuk bergerak maju dengan cepat di sejumlah front, seperti membuka titik akses perawatan baru, memperluas aturan kelayakan untuk perawatan, dan mengabaikan pembagian biaya untuk populasi tertentu.

 Bagian 1115 Pengabaian Medicaid, bersama dengan bagian 1332 pengabaian diberlakukan di bawah Affordable Care Act /Undang-Undang Perawatan Terjangkau, memungkinkan negara untuk terus menyesuaikan sistem perawatan kesehatan dan bereksperimen dengan pendekatan baru untuk meningkatkan kesehatan, seperti mengoordinasikan perawatan medis dengan layanan sosial khusus. Eksperimen yang dipimpin negara juga dapat menjadi penangkal polarisasi dengan menyelesaikan perselisihan kebijakan dengan pengujian. Setelah pandemi COVID-19, penggunaan yang lebih besar dari proses pengabaian yang ada harus dilakukan, dan Kongres harus mencari lebih banyak peluang untuk memberikan otoritas hukum untuk pengabaian program.

Baca Juga:  MELAKUKAN "TOP-DOWN STRATEGIC SIZING" DALAM REPOSISI BIAYA STRATEJIK DI INDUSTRI PELAYANAN KESEHETAN

Rethinking the Role of Hospitals and Other Institutions as Hubs

Tekanan cukup seris yang dihadapi RS saat pandemi COVID-19, harus membuat pengambil kebijakan di AS untuk berpikir   ulang tentang posisi RS dalam pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dilihat pada tulisan sebelumnya tentang ”Memikirkan peran RS & organisasi pelayanan kesehatan kedepan, serta memperluas telehealth di AS”.

Expanding Telehealth Memperluas Telehealth

Telehealth telah menjadi salahsatu pilihan pasien dalam mendapatkankan layanan kesehatan di masa pandemi. Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat pada tulisan sebelumnya dengan judul: ”Memikirkan peran RS & organisasi pelayanan kesehatan kedepan, serta memperluas telehealth di AS”.

Braiding and Blending of Public Funds

Pandemi COVID-19 telah membuka mata kita bahwa perlunya cara dalam mengelola angaran publik agar lebih gesit dengan menghilangkan hambatan birokrasi dan memastikan dana dikelola dengan benar melalui koordinasikan. Hal ini selanjutnya dapat dilihat pada tulisan sebelumnya dengan judul: ”Pentingnya melakukan pengumpulan & dari berbagai program untuk meningkatkan pemberian perawatan kesehatan  di AS”.

[1] Stuart M. Butler, PhD, 2020, After COVID-19: Thinking Differently About Running the Health Care System