Browse By

STRATEGI PENGELOLAAN BIAYA (& PENTAHAPANNYA) DI RS

Oleh; Tubagus Raymond

Pendahuluan

Berbagai perubahan yang terjadi di industri perumahsakitan mendorong manajemen RS untuk melakukan berbagai upaya agar tetap survive dan bahkan unggul dalam persaingan. Salah satu bidang yang harus menjadi konsentrasi manajemen saat ini adalah biaya. Karena RS sejak didirikan mempunyai karakteristik padat modal, padat karya, dan padat tekhnologi. Hal ini akan memicu terjadi ”biaya tinggi” yang berdampak pada kerugian RS apabila tidak dikelola dengan baik.

Penggunaan strategi generik yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan manajemen RS dalam mengelola biayanya. Strategi cost leadership merupakan salahsatu strategi generik yang bisa digunakan manajemen RS. Karena, dalam lingkungan bisnis kontemporer saat ini, manajemen biaya biasanya digunakan manajemen sebagai alat  untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi bisnis. Sebagian besar RS, sangat cocok menerapkan strategi cost leadership.

Strategi Cost Leadership

Secara umum, strategi cost leadership (biaya rendah) dapat diartikan sebagai separangkat tindakan yang digunakan suatu organisasi bisnis (termasuk RS) untuk menghasilkan layanan dengan fitur yang dapat diterima oleh pasien pada biaya terendah dibandingkan dengan layanan para pesaing. Melalui strategi ini suatu RS dapat menghasilkan layanan pada biaya yang paling rendah di dalam industrinya. Strategi biaya rendah di RS menekankan pada upaya menghasilkan layanan dengan biaya per unit yang sangat rendah, namun tetap menjaga kualitas layanannya.

Strategi biaya rendah tidak hanya membuat RS mampu bertahan terhadap persaingan harga yang terjadi, tetapi juga dapat membuat range antara tarif dengan biaya cukup besar, melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya. Sumber dari keefektifan biaya ini dapat diperoleh RS antara lain melalui pemanfaatan skala ekonomi, investasi dalam teknologi yang terbaik, sharing biaya dan pengetahuan dalam internal organisasi, optimasi kapasitas, dll. Untuk beberapa layanan tertentu, RS dapat juga menerapkan strategi biaya rendah bersamaan dengan strategi diferensiasi.

Baca Juga:  TAHAPAN IMPLEMENTASI KONSEP AKUNTANSI BIAYA DI RS DALAM MENGHASILKAN INFORMASI UNIT COST PERLAYANAN SECARA BERKALA (Part 3)

RS yang telah mempunyai posisi low-cost mempunayi range yang lebar antara harga & biaya perunit setiap layanannya. Hal ini akan memungkinkan RS tersebut untuk memenangkan persaingan sekalipun terjadi perubahan harga signifikan. Dengan posisi biaya rendah, menerima pasien BPJS pun akan menguntungkan RS. Namun, Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, RS harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya dan organisasi. Keunggulan sumber daya dapat berupa: kuat akan modal, trampil pada rekayasa proses, pengawasan yang ketat, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan keunggulan bidang organisasi mengharuskan RS memiliki: kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target.

Tahapan implementasi strategi biaya di RS

Usaha untuk mencapai level biaya rendah di RS, dilakukan melalui proses yang berkelanjutan. Perlu adanya tahapan proses yang harus dilalui RS dalam mencapai level biaya rendah. Berikut adalah beberapa tahapan yang harus dilakukan RS agar mampu mencapai level biaya rendah dengan kualitas yang bersaing.

  1. Mengidentifikasi biaya di setiap unit layanan. Hal ini penting untuk mengetahui unit mana yang mengkonsumsi biaya terbesar di RS.
  2. Menghasilkan informasi unit cost perlayanan secara berkala. Setelah mengetahui biaya untuk setiap unit layanan, manajemen juga perlu mengetahui unit cost perlayanan untuk memetakan item biaya yang perlu mendapatkan perhatian. Dalam konteks unit cost perlayanan, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu; 
    1. Menggunakan metode terbaik (metode ABC) dalam menghitung unit cost perlayanan (lihat tulisan ttg metode ABC PART 1 & PART 2)
    2. Informasi unit cost yang dihasilkan pada tahap ini bukan untuk tujuan tarif, tetapi lebih kearah pemetaan biaya untuk tujuan pengendalian. Karena informasi unit cost saat pertama kali dilakukan, akan cenderung tinggi,
    3. Penggunaan metode ABC dalam menghitung unit cost perlayanan di RS, hanya bisa dilakukan dengan bantuan software khusus.
  3. Melakukan pendekatan manajemen biaya. Berikut adalah beberapa pendekatan manajemen biaya yang dapat digunakan.   
    1. Menggunakan konsep JIT dalam pengelolaan persediaan (lihat tulisan tentang JUST IN TIME; ALTERNATIF PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI RS),
    2. Mengaplikasi konsep supply chain management (lihat tulisan tentang Supply Chain Manajemen di RS)
    3. Menggunakan tekhnologi dalam pengelolaan biaya.
  4. Evaluasi berkelanjutan. Agar mencapai tingkat biaya rendah evaluasi berkelanjutan harus terus dilakukan.
Baca Juga:  KETIDAKSESUAIAN NILAI PERSEDIAAN (FISIK-CATATAN), & DAMPAKNYA DALAM LAPORAN KEUANGAN