REVOLUSI INDUSTRI KEEMPAT & KONTRIBUSINYA BAGI ORGANISASI BISNIS (Part 2)
Berikut adalah lanjutan dari artikel REVOLUSI INDUSTRI KEEMPAT & KONTRIBUSINYA BAGI ORGANISASI BISNIS (Part 1), terkait pergeseran paradigma dalam revolusi Industri keempat, dalam situs www.iotsens.com.
Pergeseran paradigma dalam revolusi Industri keempat (Lanjutan)
2. Decentralization:
Kapasitas untuk desain sub-proses otonom di dalam pabrik dengan elemen cyber dan kapasitas untuk membuat keputusan secara mandiri.
3. Real-time analytics:
Kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis sejumlah besar data (Big Data) yang memungkinkan pemantauan, kontrol, dan optimalisasi proses, serta memfasilitasi setiap hasil dan keputusan yang diambil dari proses dengan segera dan setiap saat.
4. Virtualization:
Kemampuan untuk menghasilkan salinan virtual dengan mengumpulkan data dan memodelkan proses industri (fisik), memperoleh model pabrik virtual dan model simulasi.
5. Service orientation:
Kemampuan untuk mentransfer nilai baru yang dihasilkan kepada pelanggan dalam bentuk layanan baru atau layanan yang ditingkatkan dengan eksploitasi model bisnis baru.
6. Modularity and Scalability:
Ffleksibilitas dan elastisitas untuk beradaptasi dengan kebutuhan industri dan bisnis setiap saat, dengan kemampuan untuk mengukur kapasitas teknis sistem sesuai dengan persyaratan teknis yang diperlukan oleh evolusi permintaan bisnis dalam setiap kasus.
Manfaat revolusi industri keempat bagi organisasi bisnis
Masih dalam situs www.iotsens.com, disebutkan bahwa terdapat beberapa manfaat revolusi industri keempat bagi organisasi bisnisi, yaitu;
- Produktivitas yang lebih tinggi dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik,
- Pengambilan keputusan yang lebih efisien berdasarkan informasi real time,
- Proses produktifitas yang dioptimalkan dan terintegrasi,
- Meningkatkan fleksibilitas untuk mencapai produksi massal dan personalisasi dalam waktu nyata,
- Komunikasi langsung antara klien dan organisasi, yang berarti bahwa kita dapat lebih memahami apa yang dibutuhkan pelanggan,
- Pengurangan waktu produksi baik dalam desain produk baru maupun dalam penjualan produk-produk ini,
- Pengurangan persentase produk gagal di pabrik, karena adanya pengujian prototipe secara virtual dan jalur perakitan akan dioptimalkan.