PRAKTEK “FUNDRAISING” TERBAIK DI RS (2)

Berikut adalah lanjutan pembahasan dari artikel PRAKTEK FUNDRAISING TERBAIK DI RS , mengenai 12 praktek terbaik fundraising di RS, mengacu pada tulisan Moran[1], yaitu;
Praktik fundraising di RS (Lanjutan)
7. Annual Campaigns
"Kampanye" tahunan umumnya merupakan upaya pengumpulan dana untuk kebutuhan umum RS, yang dilakukan sepanjang tahun. Fundraising pada rumah sakit biasanya ditujukan untuk area atau proyek tertentu. Oleh karena itu, dan tidak terbatas untuk kebutuhan umum yayasan. Ketegangan antara mengidentifikasi proyek-proyek yang dibutuhkan dan menarik bagi pendonor dan kebutuhan akan uang yang tidak terbatas merupakan tantangan yang berkelanjutan bagi banyak yayasan RS. Karena itu, perolehan donor menjadi sangat penting bagi upaya pembangunan. Kampanye tahunan harus memiliki komponen akuisisi yang kuat. Berikut beberapa di antaranya:
- Kalender tahunan yang mengoordinasikan semua kegiatan penggalangan dana,
- Daftar prospek "empat puluh teratas" yang digunakan untuk mengelola pergerakan prospek teratas tersebut,
- Proses surat-menyurat yang tersegmentasi berdasarkan minat donor,.
- Penyediaan situs web yayasan yang mendukung proses pendonoran dana.
8. Corporate/Foundation Giving
Melakukan kerjasama dapat menjadi salahsatu cara dalam proyek ini. Yayasan dapat mencari organisasi untuk bermitra dengannya, untuk menerapkan strategi penggalangan dana mereka. Kuncinya adalah mencari mitra yang memberikan prioritas pada proyek RS. Karena, perusahaan lebih cenderung menjadi sponsor acara seperti turnamen golf untuk RS anak. Mereka umumnya membutuhkan insentif, seperti publisitas atau pengakuan lain untuk suatu kontribusi.
9. Planned Giving
Orang tua biasanya adalah penerima manfaat layanan yang penting di sebagian besar RS. Karena iru, pemberitahuan melalui surat atau sarana lain memiliki potensi yang signifikan. Praktik terbaik di antaranya adalah sebagai berikut:
- Menetapkan tujuan tahunan untuk pemberian yang direncanakan, terkait - tugas spesifik seperti jumlah kunjungan donor, seminar, surat, dll.
- Memulai “Heritage Society”.
- Mempublikasi artikel yayasan.
- Menampilkan kesaksian donor terkait penerimaan pemberi yang direncanakan.
- Menjangkau para profesional (pengacara, akuntan, perencana keuangan),
- Tindak lanjut target yang direncanakan
10. Capital Campaign
Beberapa RS telah berada dalam kampanye modal besar, dan menyelesaikan tahap perencanaannya. Ini merupakan indikasi pentingnya kampanye dalam penggalangan dana RS yang sukses. Kampanye ini dapat memperluas program pengembangan. Mereka mencapai ini dengan mendeskripsikan secara jelas alasan dukungan program, meningkatkan keterlibatan sukarela, meningkatkan frekuensi permohonan, dll. Namun, kampanye juga bisa gagal. Berikut adalah kunci suksesnya suatu kampanye, yaitu:
- Kematangan program pembangunan sebelum kampanye (ukuran basis donor, jumlah donor dan prospek utama, keterlibatan sukarela di masa lalu, dll.).
- Menganggap pentingnya proyek kampanye. (Proyek yang diusulkan dipandang perlu dan bahkan mendesak.)
- Komitmen dan kemampuan staf.
- Komitmen dan kemampuan kepemimpinan sukarela.
11. Donor Recognition and Acknowledgment
Pengakuan dan pemanfaatan yang tepat, dapat membuka peluang dana pada masa mendatang. Berikut ini cara yang digunakan oleh RS, yaitu melalui: telepon, surat dari dewan dan relawan lainnya, artikel dan daftar dalam publikasi tertulis, makan siang penghargaan kelompok kecil, & menindaklanjuti laporan tentang penggunaan kontribusi.
12. Database Management
Manajemen data adalah komponen yang sering diabaikan, tetapi merupakan bagian penting dari program pengembangan RS. Kemampuan untuk mengelompokkan daftar, menghindari pengiriman duplikat kepada pendonor, dan menghindari pengiriman surat kepada konstituen yang telah meninggal merupakan beberapa manfaat manajemen data yang baik. Berikut adalah kunci manajemen data yang sukses:
- Kebutuhan akan manajer data dan petugas entri data yang kompeten,
- Pentingnya memiliki kebijakan manajemen data tertulis untuk memastikan bahwa konsistensi dalam entri dan manajemen data,
- Pentingnya peluang pelatihan lanjutan untuk penggunaan perangkat lunak,
- Pentingnya melakukan pelatihan silang di antara staf.
[1] William J. Moran, J.D., M.S.Ed., (tanpa tahun), Hospital Fundraising Best Practices