PERUBAHAN LAYANAN MAKANAN DI RS
Pendahuluan
Membahas makanan RS, dibenak kita akan selalu terbayang dengan sajian ”makanan hambar”. Hal ini wajar karena RS memang bukan tempat di mana pasien akan memilih makananan. RS adalah tempat di mana pasien harus makan. Walaupun demikian, layanan makanan RS harus melakukan pembenahan agar dapat menarik lebih banyak pelanggan selain pasien. Hal ini penting karena dengan memenuhi standar nutrisi yang tinggi, dapat membantu menjaga pasien tetap sehat, serta menawarkan makanan yang dapat membuat pasien dan tamu mendapatkan pengalaman positif secara menyeluruh.
Tren dalam menu makanan di RS
Mengambil pelajaran dari bisnis ritel, layanan makanan di RS dapat merangkul tren baru yang mencakup opsi menu yang diperluas, makanan dari budaya lain, program makanan yang lebih sehat dan berkelanjutan, penggunaan sumber lokal, pendidikan makanan dan acara khusus, penjangkauan masyarakat, dll (www.beckershospitalreview.com). Tren ini akan meningkatkan nilai signifikan layanan makanan, sehingga dapat menambah kepuasan pasien.
Menurut sebuah tulisan dalam situs www.beckershospitalreview.com, disebutkan bahwa tren populer dalam industri layanan makanan kesehatan saat ini meliputi: 1) cafeteria to café, 2) production managers to executive chefs, 3) hospital food to room service, 4) focus on nutrition, 5) home grown and local food sourcing, 6) food education and community outreach, & 7) consult an expert. Tulisan ini akan memaparkan 3 (dari 7) tren populer dalam industri layanan makanan kesehatan yang disebutkan dalam situs tersebut.
- Cafeteria to Café
Untuk meningkatkan pendapatan ritel, banyak RS mengubah kafetaria menjadi bistro yang lebih modern dengan hidangan yang dibuat sesuai pesanan dan sesuai permintaan. Hal ini dilakukan dengan menarik lebih banyak pasien dan pelanggan luar, serta meningkatkan kondisi makan. Perubahan tersebut membuat pasien dan konsumen lainnya mendapatkan pilihan makanan yang lebih sehat melalui bahan yang ditanam secara lokal, serta dilengkapi dengan fasilitas inovatif seperti kedai kopi, bar espresso, dan gerobak makanan.
- Production Managers to Executive Chefs
Banyak survei kepuasan tidak secara khusus bertanya tentang makanan. Padahal, pengalaman kuliner pasti mempengaruhi kepuasan pasien. Menyewa koki eksekutif untuk menjalankan aktivitas operasional bergaya kafe baru, memungkinkan RS memenuhi persyaratan nutrisi yang lebih ketat sekaligus memberikan makanan yang enak dan berkualitas tinggi.
Melalui koki yang terlatih, RS dapat menghindari makanan yang digoreng dan diproses secara tidak sehat serta menerapkan mentalitas memasak dari bahan segar yang bergizi dan lezat. Koki berperan penting dalam menciptakan menu yang lebih sehat, lebih inovatif, dan lebih enak, sehingga meningkatkan skor survei kepuasan.
- Hospital Food to Room Service
Semakin banyak RS mengadopsi layanan kamar bergaya hotel yang memungkinkan pasien memesan makanan kapan saja dari menu yang diperluas. Pasien memesan apa yang mereka inginkan, saat mereka menginginkannya. Hal ini akan mengurangi limbah dan menyelamatkan RS ribuan dolar per tahun. Pada saat yang sama, kualitas yang lebih baik akan meningkatkan penggantian pendapatan dengan meningkatkan citra survei RS dan peringkat kepuasan.