PERSAINGAN RS & PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJERIAL
Pendahuluan
Persaingan antar RS akan secara otomatis mendorong manajemen untuk melakukan perbaikan dan pembenahan organisasinya agar menjadi yang terbaik. Hal ini secara tidak langsung akan membuat manajemen RS untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam mengelola seluruh sumberdayanya. Sehingga, dalam industri pelayanan kesehatan akan teripta peningkatan layanan berkualitas dengan harga terjangkau (sesuai kelompok pasien yang dituju).
Persaingan RS secara sehat akan berdampak pada harga layanan yang ”terjangkau” akibat upaya manajemen menjalankan bisnis secara efektif dan efesien. Persaingan akan memunculkan banyaka dalam layanan RS & akan berdampak baik bagi pasien. Hal ini tentunya menguntungkan konsumen (pasien) karena RS akan bersaing untuk mendapatkan pasien.
Competition is good for reducing managerial laziness[1].
Topik ini akan mengangkat terkait hasil penelitian yang ditulis oleh Nicholas Bloom dan Stephan Seiler, profesor di Stanford University. Seiler mengatakan bahwa apabila masalah harga tidak dapat diubah, maka satu-satunya hal yang dapat digunakan dalam persaingan adalah kualitas. Temuan ini tidak berlaku hanya pada organisasi pelayanan kesehatan yang dinasionalisasi di seluruh dunia, tetapi juga untuk pasar yang diprivatisasi seperti Amerika Serikat, di mana Affordable Care Act dan RS veteran membuat layanan kesehatan semakin sedikit.
RS yang menghadapi lebih banyak persaingan mendapat skor lebih tinggi dalam praktik manajemen yang efektif dan hasil pasien. Hal ini meningkatkan kualitas manajemen RS dengan 0,4 deviasi standar dari rata-rata, dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup serangan jantung hampir 10%. Pewawancara mengumpulkan skor manajemen dengan melakukan survei double-blind dari berbagai karyawan RS, kemudian menilai tanggapan mereka terkait pertanyaan seperti, "Bagaimana anda mempromosikan karyawan? Bisakah anda menggambarkan alur pasien untuk perawatan tertentu?”
Untuk setiap peningkatan standar deviasi dalam skor manajemen, RS melihat penurunan 6,2% dalam tingkat kematian pasien serangan jantung darurat. Skor survei manajemen yang lebih tinggi berkorelasi dengan pergantian staf yang lebih rendah, lama rawat inap yang lebih pendek, waktu tunggu yang lebih pendek untuk prosedur, tingkat infeksi staf yang resistan terhadap obat yang lebih rendah, kinerja keuangan yang lebih baik, dan skor komposit yang lebih tinggi dari regulator perawatan kesehatan. Walaupun demikian, mempromosikan persaingan di antara RS adalah penjualan yang sulit. Bloom mengatakan bahwa para kritikus berpendapat apabila kekuatan pasar seharusnya difokuskan pada orang, bukan keuntungan.
Kebanyakan orang mengatakan bahwa persaingan tidak bagus bagi pelayanan kesehatan. Namun implikasi kebijakannya jelas. Bloom mengatakan bahwa pemerintah harus mendorong kekuatan pasar dalam pelayanan kesehatan, dan rencana perawatan kesehatan harus mendorong konsumen untuk menggunakannya. Hal ini berarti bahwa upaya mencegah adanya merger dan mengurangi regulasi, yang dapat meredam persaingan dengan menciptakan hambatan untuk masuk ke pasar. Serikat pekerja dan organisasi profesional perlu diawasi dengan ketat, karena motif mereka sering bertentangan dengan peningkatan efisiensi. Tugas mereka adalah melindungi kepentingan anggota mereka, bukan untuk memperjuangkan kesembuhan pasien.
[1] Susan H. Greenberg, 2015, Stephan Seiler: Can Hospital Competition Save Lives?