PERHITUNGAN UNIT COST & KENDALANYA DI RS

Pendahuluan
Secara sederhana, unit cost terkait dengan 2 hal yaitu cost (biaya) & unit (jumlah output). Perhitungan unit cost di RS pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui biaya yang dibebankan pada setiap pemberian produk/layanan pada pasien. Sehingga manajemen dapat memperoleh dasar acuan dalam menentukan tarif, melakukan pengendalian biaya dan perencanaan lainnya, terkait produk/layanan RS.
Perhitungan Unit Cost
Dalam perhitungan unit cost, data merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkat akurasi informasi biaya. Oleh karena itu, manajemen harus dapat mengidentifikasi sumber daya apa saja yang terlibat dalam penyediaan produk/layanan tersebut. Selain data, tingkat akurasi perhitungan unit cost juga dipengaruhi oleh metode perhitungan yang digunakan dan kemampuan SDM yang terlibat. Sehingga SDM harus mampu melakukan proses pelacakan, pengidentifikasian, analisis dan pencatatan data biaya dengan benar. Selain itu juga mampu menentukan metode perhitungan yang tepat dan sesuai.
Secara akuntansi, terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses perhitungan unit cost. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tulisan kami sebelumnya, mengenai metode-metode perhitungan unit cost beserta kelemahannya :
- DUKUNGAN MANAJEMEN RS DALAM MENENTUKAN METODE PERHITUNGAN UNIT COST LAYANAN
- KELEBIHAN & KELEMAHAN METODE DOUBLE DISTRIBUTION DALAM MENGHITUNG UNIT COST PERLAYANAN DI RS
- SISTEM BIAYA BERBASIS ABC DI RS (Part 1) dan (Part 2)
Dari berbagai metode tersebut, sebaiknya manajemen RS menerapkan metode ABC dalam menghitung unit cost. Hal ini penting agar informasi unit cost yang dihasilkan merupakan informasi terbaik & tidak bias.
Satu hal penting yang harus dipahami adalah informasi biaya (unit cost) perproduk/layanan untuk setiap RS berbeda. Artinya, informasi unit cost di suatu RS tidak bisa dijadikan dasar sebagai informasi unit cost di RS lainnya. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal, yaitu;
- Total biaya antara suatu RS dengan RS lainnya berbeda,
- Jumlah produk/layanan antara satu RS dengan RS lainnya juga berbeda,
- Pemicu biaya suatu produk/layanan juga berbeda.
Pada implementasinya di RS, perhitungan unit cost dilakukan dengan dasar yang sama. Secara sederhana, unit cost tiap produk/layanan RS dapat dihitung dengan membagi biaya dengan output yang dihasilkan. Hanya saja, karena di RS jumlah produk/layanannya sangat banyak dan saling terkait, maka manajemen perlu memilih metode yang tepat (metode ABC) untuk membantu proses penghitungan.
Sesatnya informasi tarif RS
Informasi biaya (unit cost) bermanfaat bagi manajemen untuk membantu proses penentuan tarif perproduk/layanan. Pada RS, kebijakan tarif mencerminkan strategi manajemen dalam memanfaatkan informasi tersebut. Selain itu, informasi biaya juga dapat membantu manajemen dalam melakukan perencanaan laba dan pengendalian biaya di RS. Sehingga, sangat penting bagi manajemen untuk mengetahui tingkat validitas dan pengaruh informasi biaya terhadap pengambilan kebijakannya.
Seacara umum tarif biasanya ditentukan dengan rumus : biaya (unit cost) + % mark up. Karena itu, kesalahan informasi biaya dapat menyesatkan manajemen dalam pengambilan keputusan terkait penentuan tarif tersebut. Agar tidak terjadi kesalahan, manajemen harus memastikan, bahwa informasi biaya yang diperoleh valid. Hal ini dilakukan agar tarif yang ditetapkan atas suatu produk/layanan, dapat menutup biaya yang terkait dengan pengadaan produk/layanan tersebut secara keseluruhan. Artinya, tarif tersebut tidak lebih rendah atau jauh lebih tinggi dari biaya yang dibebankan atas produk/layanan terkait.