PERENCANAAN STRATEGIS DAN & PENGARUHNYA DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pendahuluan
Secara umum, ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu strategi bisnis (termasuk RS), yaitu penyelarasan organisasi bisnis dengan lingkungan eksternalnya, pandangan internal yang realistis dari kompetensi yang dimiliki (termasuk keunggulan kompetitif), serta implementasi dan pemantauan yang cermat. Karena itu, setiap organisasi bisnis harus tahu siapa atau di mana mereka berada, di mana tempat yang mereka inginkan, dan bagaimana menuju ke sana.
Perencanaan Strategis-Pengambilan Keputusan
Rencana strategis yang baik mencakup metrik yang menuangkan visi dan misi ke dalam titik akhir. Menurut Kono & Barnes (2010)[1], dalam perencanaan stratejik & proses pengambilan keputusan ada lima langkah terkait yaitu; pernyataan visi, 2) pernyataan misi, 3) analisis, 4) perumusan strategi, & 5) implementasi dan manajemen strategi.
- Pernyataan Visi
Pembuatan visi mengenai nilai-nilai, tujuan, dan arah masa depan organisasi bisnis merupakan langkah pertama dalam proses perencanaan strategis. Pernyataan ini harus mengungkapkan ideologi inti RS dan alasannya, serta visinya untuk masa depan, yaitu, apa yang dicita-citakan, dicapai, atau diciptakan.
- Pernyataan Misi
Misi yang efektif memuat delapan komponen utama mengenai organisasi bisnis: target pelanggan dan pasar; produk dan layanan utama; domain geografis; teknologi inti; komitmen untuk bertahan, pertumbuhan, dan profitabilitas; filsafat; konsep diri; dan citra publik yang diinginkan. Sedangkan komponen keuangan diwakili oleh komitmen organisasi untuk bertahan, bertumbuh, atau menghasilkan profi. Sasaran keuangan jangka panjang mewakili komitmennya terhadap strategi yang inovatif, diperbarui, unik, berorientasi nilai, dan unggul dari pesaing.
- Analisis
Hal ini terkait dengan analisis tren bisnis, peluang eksternal, sumber daya internal, dan kompetensi inti. Untuk analisis eksternal, organisasi bisnis sering menggunakan lima model kekuatan persaingan industri Porter, yang mengidentifikasi tingkat persaingan dengan pesaing yang ada, ancaman produk pengganti, potensi pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan tawar-menawar pelanggan.
Untuk analisis internal, organisasi bisnis dapat menerapkan model evolusi industri, yang terdiri dari langkah-langkah berikut;
- Identifikasi terhadap teknologi, kualitas produk, dan fitur kinerja produk,
- Pertumbuhan cepat dengan mengurangi biaya dan mengejar inovasi produk,
- kematangan dini dan pertumbuhan dengan pengurangan biaya, layanan nilai, dan taktik untuk mempertahankan atau mendapatkan pangsa pasar),
- Kejenuhan pasar dengan penghapusan produk marjinal dan perbaikan berkelanjutan dari aktivitas rantai nilai),
- Stagnasi atau penurunan dengan melakukan pengalihan ke segmen pasar yang tumbuh paling cepat dan upaya untuk menjadi industri berbiaya rendah.
SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) adalah analisis internal dan eksternal yang memberikan informasi manajemen untuk menetapkan prioritas dan sepenuhnya memanfaatkan kompetensi serta kemampuan organisasi bisnis untuk mengeksploitasi peluang eksternal, menentukan kelemahan yang perlu dikoreksi, dan melawan ancaman yang ada.
- Perumusan Strategi
Untuk merumuskan strategi jangka panjang, model strategi generik Porter berguna dalam membantu tujuan organisasi bisnis dalam mencapai keunggulan kompetitif berikut:
- Kepemimpinan berbiaya rendah (produk adalah komoditas, pembeli sensitif terhadap harga, dan ada beberapa peluang untuk diferensiasi),
- Diferensiasi (kebutuhan dan preferensi pembeli beragam dan ada peluang untuk diferensiasi produk)
- Penyedia biaya terbaik (pembeli mengharapkan nilai terbaik dengan harga lebih rendah),
- Memfokuskan biaya rendah (ceruk pasar dengan selera dan kebutuhan spesifik),
- Diferensiasi terfokus (ceruk pasar dengan preferensi dan kebutuhan unik).
- Implementasi dan Manajemen Strategi
Dalam sepuluh tahun terakhir, balanced scorecard (BSC) telah menjadi salah satu instrumen manajemen yang paling efektif dalam melaksanakan dan memantau pelaksanaan strategi, karena membantu menyelaraskan strategi dengan kinerja yang diharapkan dan menekankan pentingnya menetapkan tujuan keuangan bagi karyawan, area fungsional, dan unit bisnis. BSC memastikan bahwa strategi tersebut dituangkan ke dalam tujuan, tindakan operasional, dan tujuan keuangan, serta berfokus pada empat dimensi kunci, yaitu faktor keuangan, pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, kepuasan pelanggan, dan proses bisnis internal.
[1] Pedro M. Kono, DBA & Barry Barnes, PhD, 2010, The Role of Finance in the Strategic-Planning and Decision-Making Process