PERBEDAAN PERHITUNGAN UNIT COST LAYANAN DENGAN ANALISIS PULANG POKOK (BEP) ATAS INVESTASI ALAT RS
Pendahuluan
Pengendalian biaya sangat penting bagi RS terutama dalam mengantisipasi turunnya pendapatan karena berbagai hal. Kemampuan SDM RS dalam menghitung dan menyajikan semua komponen biaya, sangat diperlukan dalam upaya pengendalian biaya. Namun, beberapa orang sering menyalahartikan perhitungan unit cost dalam analisis biaya atas setiap layanan, dengan analisis terhadap alat tertentu.
Unit cost
Pada industri lain, untuk mengetahui perkiraan suatu biaya atas produk, maka dilakukan perhitungan harga pokok produksi di pabrik atau harga pokok produksi/harga pokok penjualan (HPP). HPP secara definisi diartikan sebagai gambaran suatu biaya yang timbul dari barang produksi atau barang yang akan dijual. Sedangkan dalam industri RS, HPP lebih sering dikenal dengan kata unit cost. Unit cost ini bermanfaat sebagai dasar penentuan tarif produk maupun jasa layanan. Selain itu, perhitungan unit cost dapat membantu dalam pengendalian biaya.
Pada sisi lainnya, terkait dengan investasi RS seperti alat, tidak dihitung menggunakan analisis unit cost. Untuk menganalisis terkait dengan investasi alat dibutuhkan analisis lain dengan mengunakan beberapa indikator keuangan.
Apakah HPP alat dapat dihitung?
Industri RS merupakan industri yang padat modal, padat karya, dan padat tekhnologi. Untuk menunjang kegiatan operasionalnya, RS banyak berinvestasi pada pembelian alat atau aktiva tetap, pelatihan karyawan, dll. Terkait dengan investasi alat atau aktiva tetap, manajemen tentu perlu banyak melakukan pertimbangan. Untuk menentukan apakah suatu investasi akan menguntungkan atau tidak, RS perlu melakukan analisis. Hal ini dilakukan agar RS mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan alat tersebut.
Investasi alat di RS biasanya memiliki nilai yang sangat materiil. Oleh karena itu dalam perencanaan pembelian alat, perlu dilihat aspek kebutuhannya. Apakah untuk penggantian alat yang sudah usang, atau untuk keperluan perluasan bisnis. Dengan demikian, untuk mengetahui nilai perkiraan timbal balik suatu alat, diperlukan suatu analisis. Analisis ini bukan lagi seperti analisis unit cost pada produk/jasa layanan. Tetapi dibutuhkan analisis investasi yang melibatkan beberapa indikator keuangan.
Analisis investasi merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan menguntukan atau tidak. Analisis ini terbagi menjadi beberapa macam, beberapa di antaranya adalah;
-
- Analisis untuk melihat kelayakan atas investasi yang dilakukan, bisanya menggunakan NPV/Net Present Value,
- Analisis untuk melihat kapan investasi balik modal, biasanya menggunakan Payback Period.
- Analisis untuk melihat indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi (IRR)
Berbagai analisis tersebut digunakan sebagai pengukur keuntungan dan tingkat pengembalian suatu investasi. Lebih detailnya, lihat pada tulisan TINGKAT PERPUTARAN AKTIVA TETAP.
Kesimpulan
-
- Analisis unit cost tidak dapat dilakukan untuk menghitung/menganailisis investasi alat di RS
- Pengukuran nilai timbal balik investasi alat dapat dilakukan dengan analisis investasi
- Analisis investasi dapat dilakukan dengan perhitungan NPV/Net Present Value; IRR/Internal Rate Of Return; dan PBP/Payback Period.