PERAN TEKHNOLOGI BAGI PROFESI AKUNTAN (Part 1)
Pendahuluan
Perkembangan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan dalam semua bidang & profesi, tak terkecuali profesi akuntan. Saat ini, tekhnologi sangat membantu pekerjaan akuntan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar akuntan sudah menggunakan dan mengoptimalkan proses dengan alat digital untuk menghindari penggunaan kertas. Namun karena teknologi terus maju dan lebih mengotomatisasi banyak fungsi, fokus ini beralih pada pengurangan tenaga manusia.
Tulisan ini akan mengangkat isu tentang; apakah peran akuntan dapat diganti dengan tekhnologi robot?
Will Accountants Be Replaced By Robots?
Era tekhnologi yang melanda dunia saat ini membuat banyak orang bertanya tentang kemungkinan pekerjaan akuntan akan tergantikan dengan ROBOT. Namun, Chandi (2018)[1] dengan tegas mengatakan bahwa tidak mungkin akuntansi diganti dengan ROBOT. Masih menurut Chandi, diskusi mengenai revolusi ROBOT menjadi lebih sensasional daripada faktual. Dalam kenyataannya, teknologi mengubah industri keuangan dengan meminimalkan penggunaan sumber daya manusia. Sebaliknya, teknologi seperti cloud, artificial intelligence (AI/kecerdasan buatan) dan blockchain akan membutuhkan akuntan dan seluruh industri jasa keuangan, dengan mengurangi entri data manual dan meningkatkan kecepatan, akurasi dan kualitas data.
Chandi selanjutnya menyatakan bahwa akuntan yang menerapkan tren di bawah ini akan memiliki kapasitas yang lebih besar dalam memajukan peran mereka sebagai penasihat dan analis tepercaya serta bernilai lebih. Tren yang dimaksud Chandi diatas adalah; 1) Harnessing The Power Of The Cloud, 2) Accelerating Automation, 3) Breakthroughs Via Blockchain, 4) The Innovative Shall Inherit The Earth, & 5) The Human Factor Will Never Be Outdated. Kelima tren ini selanjutnya akan dipaparkan dibawah ini.
Harnessing The Power Of The Cloud
Menurut Accounting Today, pada tahun 2026, pasar global perangkat lunak akuntansi akan memiliki nilai $ 11,8 miliar. Alat digital sudah masuk dalam industri akuntansi. Aplikasi digital dengan aplikasi cloud accounting dan software-as-a-service (SaaS), serta kemampuan dalam mengakses data keuangan dari perangkat apa pun yang mendukung internet dan virtualisasi merupakan norma baru. Aplikasi yang berkembang dan terintegrasi dengan platform akuntansi juga telah terbukti efisien dalam menghubungkan dan menyederhanakan proses pada back-office di berbagai bisnis dan industri.
Penggunaan aplikasi desktop atau sofware perusahaan tidak akan hilang dalam waktu cepat. Salah satu contohnya adalah saat QuickBooks Online mencapai 2 juta pelanggan di seluruh dunia pada tahun 2017, ternyata masih ada pengguna QuickBooks Desktop. Dari jumlah pelanggan online tersebut, 80% adalah pengguna pertama untuk semua jenis perangkat lunak akuntansi. Pengguna ini tidak bermigrasi dari desktop ke cloud, tetapi mereka mulai online. Karena target pengguna untuk QuickBooks Online adalah usaha kecil hingga menengah, akuntan memainkan peran penting dalam memperkenalkan bisnis ke cloud.
The Innovative Shall Inherit The Earth
Cloud, AI, dan blockchain adalah cara ampuh untuk mengotomatiskan serta merampingkan tugas manual dan transaksional. Namun, fungsi yang paling sulit untuk diotomatisasi adalah fungsi yang menerapkan keahlian khusus dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Akuntan dan ahli keuangan dapat merangkul teknologi dan membangun peran mereka sebagai penasihat bisnis yang paling tepercaya dan bernilai. Ketika tugas administratif menjadi otomatis, akuntan dapat membangun nilai melalui layanan seperti cash-flow consulting.
Seringkali, arus kas disebut sebagai pembunuh bisnis. Bagi akuntan yang memanfaatkan peluang dalam mengubah data menjadi lebih baik dan akurat, hal ini akan dapat ditindaklanjuti, dan masa mendatang akan lebih dari terjamin.
[1] Nick Chandi, 2018, Accounting Trends Of Tomorrow: What You Need to Know