LINGKUNGAN & KONTEKS ORGANISASI BERPENGARUH DALAM MENGELOLA SDM RS
Pendahuluan
Manajemen sumberdaya manusia (SDM) merupakan proses dan upaya manajemen yang dimulai saat perekrutan hingga tahap evaluasi. Asumsi utama di balik konsep manajemen SDM adalah pengakuan SDM sebagai sumber untuk memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Karena itu, dalam membangun SDM yang berkualitas, manajemen setiap organisasi harus melalui proses perekrutan, pengenalan kerja, manajemen kinerja, kompensasi karyawan dan pengembangan SDM.
Menurut Buchelt dkk (2017)[1], strategi penentu lingkungan (eksternal) dan kontekstual (internal) sangat penting dalam manajemen SDM strategis. Terutama yang terkonsentrasi pada analisis strategis yang bertujuan untuk membentuk strategi SDM. Karena itu, analisis strategis yang dilakukan dengan tepat dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik mengenai lingkungan dan konteks organisasi. Selain itu juga memungkinkan organisasi untuk menguraikan strategi manajemen SDM, yang dapat mendukung mereka dalam menarik dan mempertahankan karyawan. Pada akhirnya, kemungkinan organisasi untuk menjadi sukses (yaitu memperoleh keunggulan kompetitif) dapat meningkat.
Lingkungan yang mempengaruhi manajemen SDM
Buchelt dkk (2017), mengklasifikasi lingkungan organisasi menjadi lingkungan makro (yang dikenal sebagai lingkungan sosial) dan lingkungan mikro. Lingkungan makro didefinisikan sebagai lingkungan di mana organisasi berfungsi berdasarkan lokasinya di negara atau wilayah tertentu. Sedangkan lingkungan mikro, juga disebut lingkungan kompetitif, karena 2 alasan. Pertama, lingkungan mikro didefinisikan sebagai seperangkat lingkungan yang terdiri dari entitas dan organisasi yang memiliki ikatan kerja sama atau kompetitif dengan entitas ekonomi yang diberikan. Kedua, lingkungan mikro didefinisikan sebagai seperangkat lingkungan yang terdiri dari pelanggan saat ini atau pelanggan potensial, pemasok, pesaing, dan organisasi yang memproduksi barang pengganti. Kualitas lingkungan kompetitif adalah adanya umpan balik antara elemen-elemennya dalam organisasi, yaitu entitas dari lingkungan kompetitif yang memiliki dampak bagi organisasi.
Determinants of human resource management in hospitals (Buchelt dkk, 2017)
Seperti organisasi lain yang aktif di sektor pelayanan kesehatan, RS adalah sistem sosial yang kompleks. Karakteristik operasional RS memaksa manajemen untuk menjamin kesinambungan, kepastian, dan produktivitas yang memadai. Di sisi lain juga harus fleksibel, mampu beradaptasi dengan perubahan di lingkungan, dan inovatif. Karena alasan inilah RS harus diperlakukan sebagai sistem yang memiliki kualitas tertutup dan terbuka (Shortell & Kaluzny, 2001; Douglas & Ryman, 2003, dalam Buchelt dkk, 2017).
RS sebagai sistem terbuka merupakan bagian dari lingkungan yang memberikan makna khusus bagi pengelola unit. Hal ini dikarenakan, lingkungan menjadi area integral dari fungsi RS, sehingga harus menjadi objek analisis permanen. Hubungan khusus antara RS dan lingkungannya ini juga harus memperhatikan manajemen SDM, karena ini merupakan bagian tak terhindarkan dari praktik manajemen harian yang dilakukan di RS.
Berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi manajemen SDM di RS perlu dideteksi agar manajemen mendapatkan informasi yang tepat, terkait keputusan yang akan diambil. Berikut adalah hasil identifikasi lingkungan makro yang dilakukan oleh Buchelt dkk (2017), yang mempengaruhi manajemen SDM.
[1] Beata Irma Buchelt, Aldona Frączkiewicz-Wronka, Renata Kaminska, 2017, Key determinants of human resource management in hospitals: stakeholder perspective