PENERAPAN TDABC PADA ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Pendahuluan
Time-driven activity-based costing (TDABC) merupakan proses pemetaan untuk semua siklus pelayanan pada tingkat kondisi medis. TDABC terdiri dari dua langkah: (1) memetakan proses klinis dan administratif serta (2) memperkirakan tingkat biaya kapasitas untuk personil dan peralatan.
Grafik: comparing outcomes and costs
Sebelum membahas TDABC secara lebih rinci, berikut ini akan ditampilkan Grafik radar engacu pada tulisan Kaplan dkk (2017)[1]. Grafik radar (atau jaring laba-laba) dapat digunakan untuk mengilustrasikan Value Framework. Penggambaran visual hasil dan biaya pada grafik yang sama menawarkan para dokter, manajer, pasien, pembuat peraturan, dan pembuat kebijakan suatu nilai yang mudah dipahami. Mereka dapat membandingkan hasil dan biaya berbagai terapi, fasilitas, dan dokter yang merawat kondisi medis yang sama.
Panel B membandingkan kinerja tiga ahli bedah bariatrik yang melakukan dua prosedur berbeda. Untuk operasi bypass lambung, Ahli Bedah B harus belajar mengapa dia mengeluarkan biaya yang lebih tinggi, namun dia dapat melatih dua ahli bedah lainnya mengenai bagaimana menurunkan insiden operasi revisi, readmissions, dan komplikasi. Untuk operasi laparoskopi, kami belajar bahwa ketiga ahli bedah menanggung biaya yang sebanding dan memberikan hasil yang sebanding. Ahli bedah A memiliki tingkat readmissions yang lebih tinggi yang harus ditangani.
Panel C membandingkan hasil dan biaya untuk tiga ahli bedah dalam praktik ortopedi yang sama melakukan Total Knee dan Total Hip Replacements. Dokter Jones memili-ki biaya yang jauh lebih rendah daripada dua dokter lainnya, namun dengan hasil yang sebading. Mereka bisa mengamati dan belajar darinya mengenai cara menurunkan biaya siklus perawatan total. Dokter Hopper dan Planck juga dapat meningkatkan tingkat readmission selama 30 hari dan nyeri pasien serta skor kesehatan fisik.
Masih mengacu pada tulisan Kaplan dkk (2017), organisasi multisite, seperti large hospital systems and the U.S. Veterans Administration, dapat menerapkan Value-Based Health Care dengan mengukur hasil dan biaya untuk mengobati kondisi medis yang sama di semua fasilitas. Mereka dapat menggunakan grafik radar untuk menampilkan dan membandingkan hasil serta biaya, memungkinkan untuk mengidentifikasi fasilitas mana yang berada di 10% teratas pada hasil dan efisiensi (misalnya, biaya rendah), kemudian menyebarluaskan praktik terbaik fasilitas tersebut ke fasilitas yang saat ini di bawah median sepanjang dimensi tersebut. Berbagi praktik terbaik adalah cara tercepat dan terkuat untuk meningkatkan hasil dan biaya di seluruh sistem pelayanan kesehatan.
Implementasi TDABC
Berikut ini merupakan tahapan TDABC mengacu pada tulisan Kaplan dkk (2017).
Masih menurut Kaplan dkk (2017), TDABC memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk secara akurat mengukur biaya pengobatan pasien untuk kondisi medis tertentu di seluruh siklus perawatan. Tidak seperti alokasi top-down yang digunakan oleh penyedia layanan kesehatan secara tradisional, TDABC adalah pendekatan bottom-up yang terdiri dari dua langkah: (1) memetakan proses klinis dan administratif serta (2) memperkirakan tingkat biaya kapasitas untuk personil dan peralatan. Tahapan awal dimulai dengan mengidentifikasi siklus perawatan, dan kemudian menelusuri langkah-langkah proses yang terjadi di setiap kegiatan (lihat bagian 1. Identifikasi sumber daya manusia dan peralatan mana yang digunakan pada setiap kegiatan dan jumlah menit yang digunakan untuk setiap sumber dayanya.
Slanjutnya (masih menurut Kaplan dkk, 2017), Sejalan dengan pemetaan proses, staf keuangan mengembangkan komponen biaya dengan membangun tingkat biaya kapasitas dolar per menit untuk setiap sumber daya klinis yang terlibat dalam siklus perawatan. Pembilang dalam tingkat biaya kapasitas adalah biaya total yang dikenakan oleh penyedia untuk membuat setiap sumber daya produktif dan tersedia untuk pasien. Biaya personil termasuk kompensasi dan biaya ruang kantor, teknologi, pelatihan, pengawasan, dan biaya tidak langsung lainnya yang dikeluarkan untuk mendukung setiap personel staf. Biaya ruang dan peralatan termasuk penyusutan atau biaya sewa serta biaya ruang yang ditempati, utilitas, persediaan habis pakai, dan pemeliharaan serta perbaikan. Denominator adalah kapasitas total yang diperkirakan, dan diukur dalam jam atau menit di mana setiap sumber daya tersedia untuk pekerjaan produktif (lihat bagian 2). Kapasitas personel adalah total waktu klinis yang tersedia untuk pekerjaan dikurangi waktu yang tidak tersedia karena cuti, liburan, pelatihan, pendidikan, penelitian, pertemuan, dan istirahat di siang hari. Kapasitas ruang dan peralatan adalah total waktu yang dianggarkan selama jam kerja normal dikurangi pemeliharaan dan waktu henti yang dijadwalkan.
Tingkat biaya kapasitas dolar per menit dikalikan dengan waktu yang dihabiskan oleh setiap sumber daya yang terlibat dalam proses untuk mengukur biaya sumber daya klinis dan staf yang digunakan. Sebagai contoh, jika seorang perawat menghabiskan 20 menit dengan seorang pasien selama kunjungan (termasuk persiapan dan waktu tindak lanjut) serta biaya untuk perawat itu adalah $ 1,50 per menit, maka biaya waktu perawatan untuk kunjungan adalah $ 30. Biaya persediaan habis pakai (obat-obatan, syringes, catheters, devices, implants, stents, dll.) yang digunakan ditambahkan ke dalam jumlah ini untuk memperoleh biaya total. Perkiraan TDABC dari total biaya perawatan untuk pasien adalah penjumlahan semua biaya selama seluruh siklus perawatan (lihat bagian 3).
[1] Robert S. Kaplan and Michael E. Porter; an interview conducted by Mark l. Frigo,
2017,managing healthcare costs and value