Browse By

IMPLEMENTASI BLUE OCEAN STRATEGY: UPAYA MEROBOHKAN RINTANGAN POLITIS

Pendahuluan

Hambatan politik dalam korporasi, cenderung akan membuat manajemen mengalami kesulitan dalam mengeksekusi strategi. Bahkan, pada tataran manajemen perubahan, akan muncul berbagai kepentingan (politis) yang bisa saja membuat organisasi kesulitan dalam melakukan hal tersebut. Tulisan ini akan membahas tentang merobohkan rintangan politis, & tetap mengacu pada buku Renée Mauborgne & W. Chan Kim (2005) berjudul, Blue Ocean Strategy(BOS).

Merobohkan Rintangan Politis

Ada pepatah “youth and skill will win out every time over age and treachery” (semangat muda dan keahlian akan selalu unggul melawan usia tua dan kebodohan pengkhianatan). Benar atau salah? Salah. Bahkan, orang yang terbaik dan tercemerlang pun seringkali dimangsa hidup-hidup oleh politik, intrik, dan konspirasi. Politik organisasi adalah realitas konkret dalam kehidupan publik dan korporat. Bahkan, jika suatu organisasi telah berhasil mencapai titik eksekusi, selalu ada kepentingan-kepentingan kuat yang akan menentang perubahan. Semakin cenderung terjadi perubahan, semakin para pemberi pengaruh negatif ini (baik internal maupun eksternal), akan vokal dan keras berjuang melindungi posisi mereka, dan perlawanan mereka bisa secara serius merusak, dan bahkan menggagalkan proses pengeksekusian strategi.

Untuk mengatasi kekuatan-kekuatan politik ini, pemimpin tipping point berfokus pada tiga faktor pemberi pengaruh tak proporsional: memanfaatkan malaikat, membungkam iblis, dan merekrut seorang consigliere pada tim manajemen atas anda. Malaikat adalah orang-orang yang paling mendapat manfaat dengan adanya perubahan strategis. Iblis adalah orang-orang yang paling mendapat kerugian dari perubahan strategis. Sedangkan consigliere adalah orang dalam yang piawai secara politis, tapi sangat dihormati, yang sudah tahu mengenai semua jebakan yang ada, termasuk orang-orang yang akan menentang anda dan orang-orang yang akan mendukung anda.

Baca Juga:  INOVASI NILAI DALAM BOS UNTUK MENGHINDARI KOMPETISI DENGAN MENCIPTAKAN HAMBATAN

Mendapatkan Consigliere dalam Tim Manajemen Atas Anda

Kebanyakan pemimpin berkonsentrasi membangun tim manajemen atas yang memiliki keahlian fungsional kuat (seperti pemasaran, operasional, dan keuangan), dan hal ini penting. Akan tetapi, pemimpin tipping point juga melibatkan satu peran yang hanya dipertimbangkan oleh sedikit eksekutif lain yaitu peran consigliere. Untuk tujuan itu, Bratton, misalnya, selalu memastikan ia memiliki satu orang dalam ”senior”, yang disegani dalam manajemen atasnya & mengetahui semua jebakan yang akan dihadapinya dalam menerapkan strategi kepolisian baru.

Di NYPD, Bratton menunjuk John Timoney (kini komisaris polisi Miami) sebagai orang nomor duanya. Timoney adalah polisinya para polisi, yang disegani dan ditakuti karena dedikasinya kepada NYPD dan karena 60 bintang jasa dan penghargaan yang diterimanya. Dua puluh tahun dalam kepolisian membuatnya tahu tidak hanya semua pemain kunci yang ada, tapi juga bagaimana mereka memainkan permainan politik. Salah satu dari tugas yang dilakukan Timoney adalah melaporkan kepada Bratton mengenai kecenderungan sikap dari staf tingkat atas terhadap strategi kepolisian baru NYPD, mengidentifikasi orang-orang yang akan menentang atau secara diam-diam merusak inisiatif baru ini. Ini membawa perubahan dramatis polisi.