MEREDESAIN SISTEM KLINIK UNTUK MENGURANGI BIAYA DI RS
4. Integrate traditional performance improvement.
Menurut Dr. Agwunobi, pendekatan tradisional yang dilakukan RS untuk meningkatkan kinerja klinis, seperti produktivitas tenaga kerja, tingkat staf dan biaya persediaan, perlu menjadi bagian dari proses desain ulang klinis. Sebagai contoh, bagian dari desain ulang klinis dapat mengurangi lama tinggal pasien dalam satu unit, seperti unit perawatan intensif. Kemudian perlu juga dilakukan perubahan tingkat staf di ICU agar lebih efisien,"
Redisain klinik di St. Joseph Health System (SJHS)[2]
Proses redesain klinik di SJHS diungkapkan dalam konfrensi di Las Vegas oleh Tammy Alvarez (director of evidence-based care and clinical effectiveness at SJHS), dan Denise Hartung (director of Deloitte Consulting). Saat itu terungkap bahwa SJHS telah mulai mengembangkan redesain klinik yang dibantu konsultan selama tujuh bulan. SJHS merupakan sebuah organisasi kesehatan besar yang berlokasi di California dan Texas barat. RS ini telah menggunakan pendekatan multi-disiplin untuk melibatkan dokter dalam memahami dampak dari pola praktik klinis dan variabilitas sumber daya.
Dalam konfrensi tersebut, Tammy Alvarez dan Denise Hartung, membahas cara-cara konultan Deloitte dalam menangani kerangka Efektifitas/Efisiensi klinis(CE2). Cara ini telah membantu SJHS memberikan the right care to the right patient at the right time dan menjadikan pasien dan pengalaman mereka sebagai prioritas nomor satu sistem kesehatan, di antara manfaat lainnya. "Prinsip-prinsip kunci CE2 adalah melibatkan kepemimpinan klinis dan manajemen, dalam mengurangi variabilitas dan meningkatkan reliabilitas, dan praktik berbasis bukti, serta perbaikan berkelanjutan.
RS yang menggunakan CE2 akan mengembangkan DRG dengan melibatkan dokter dalam proses pengurangan biaya. CE2 digunakan untuk membantu mengelola program sepsis dan stroke di SJHS. Menurut Hartung, bundel klinis memilki potensi & dampak besar untuk bekerja pada pengurangan readmissions, penyelarasan keuangan dokter, mengurangi komplikasi, penurunan mortalitas, variabilitas biaya, dan fokus strategis. Sebagai catatan konsep "bundel" digunakan untuk membantu penyedia layanan kesehatan lebih andal memberikan perawatan terbaik bagi pasien yang menjalani perawatan tertentu dengan risiko yang melekat. Bundel adalah cara terstruktur untuk meningkatkan proses perawatan dan hasil pasien.
Alvarez mengatakan SJHS memiliki visi untuk menciptakan infrastruktur yang berkelanjutan untuk penyebaran praktik klinis berbasis bukti dengan menggunakan empat fungsi utama termasuk mengadakan ahli klinis dan operasional. Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan perangkat berbasis bukti yang menggabungkan praktik terbaik klinis dan operasional. Alvarez mengatakan sejak menggunakan CE2, dia telah belajar sejumlah pelajaran penting yang terkait dengan tim eksekutif, melibatkan CFO (direksi/manajer keuangan) sejak dini, memahami dan mendengarkan para dokter, serta menyadari batas-batas praktik berbasis bukti. Saya pikir ada banyak skeptisisme pada awalnya tetapi sekarang para dokter duduk dan melakukan percakapan ini dan ingin menjadi bagian dari tim, ”kata Alvarez. “Ada kegembiraan tentang memperbaiki sesuatu yang telah rusak. Ini adalah energi positif yang nyata. "
Penutup
Desain ulang klinis dapat menjadi tantangan, karena bergantung pada kemitraan antara dokter dan RS, dua pihak yang secara tradisional tidak memiliki hubungan yang konstruktif. Namun, ini adalah cara yang lebih baik untuk RS dan sistem kesehatan untuk secara efektif melakukan pendekatan reformasi pelayanan kesehatan,
[1] Andrew Agwunobi, MD, 2013, 4 Key Elements of a Successful Clinical Redesign
[2] Kelsey Brimmer, 2012, Reducing cost through clinical redesign