Browse By

MENERAPKAN ”BLUE OCEAN STRATEGY” DALAM PEMASARAN DIGITAL ”STARBUCKS & THREADLESS”

Pendahuluan

Beralih dari pemasaran tradisional ke dunia digital, membutuhkan perubahan budaya organisasi. Penting untuk menempatkan pelanggan sebagai sumber inspirasi saat berinteraksi dengan mereka. Gunakan umpan balik pada setiap interaksi dengan pelanggan untuk mengarahkan peluang baru dalam memenuhi kebutuhannya. Pada konteks pemasaran digital, sangat penting untuk membangun komunikasi dengan pelanggan melalui sosial media.

Pengalaman menunjukkan bahwa beberapa produk terkenal sepertinya mulai hilang saat memasui era digital. Produk-produk terkenal tersebut, gagal beralih dari pemasaran tradisional yang sudah mapan, untuk memenangkan pangsa pasar dunia digital. Padahal, penting bagi organisasi untuk mengidentifikasi diferensisasi produknya. Menurut Swan (2014)[1], untuk meninjau peluang diferensiasi merek produk, organisasi bisnis perlu merangkul strategi Blue Ocean yang dapat menciptakan pasar yang belum dimanfaatkan. Blue Ocean Strategy menyarankan suatu organisasi agar berupaya menciptakan permintaan baru dalam ruang pasar baru. Melalui penciptaan ruang pasar baru, Blue Ocean memberi kesempatan untuk menciptakan permintaan baru pada produk atau layanan perusahaan dari basis pelanggan yang belum dimanfaatkan dan pada saat yang sama akan menyenangkan pelanggan yang sudah ada.

Tulisan ini akan mengulas terkait Starbucks dan Threadless yang mampu bersaing di pasar digital dengan menerapkan strategi Blue Ocean. Implementasi strategi Blue Ocean dalam pemasaran digital yang dilakukan oleh Starbucks dan Threadless dibawah ini, mengacu pada tulisan Swan (2014).

Starbucks strategy

Starbucks adalah perusahaan kopi terbesar di dunia, & beroperasi di pasar yang sangat kompetitif, sehingga perlu mendefinisikan kembali proposisinya ke basis konsumen. Dengan mengubah gagasan dan mendefinisikan kembali bagaimana pelanggan dapat menikmati pengalaman, Starbucks mengembangkan dengan lingkungan coffee shop, yang didukung dengan musik dan wi-fi dalam suasana santai. Pada konteks ini, perusahaan tersebut telah mengembangkan ruang pasar baru.

Baca Juga:  MINDSET KEPEMIMPINAN BARU DALAM MENGELOLA RS

Secara tradisional, faktor-faktor utama rantai kopi dalam bersaing adalah: harga, kualitas, ketersediaan & lokasi. Starbucks melihat peluang untuk menciptakan faktor-faktor baru yang tidak dilakukan oleh para pesaingnya, yaitu:

  • Ini bukan hanya tentang kopi & Starbucks telah memperkenalkan sejumlah produk dan minuman berbeda untuk melayani pelanggan yang lebih luas. Di lingkungan sosial tempat pelanggan menikmati, juga dapat membaca, bersantai, dan bersosialisasi.
  • Layanan Pelanggan. Starbucks berfokus pada merekrut karyawan yang terlatih dengan baik dan mendapat manfaat langsung dari keberhasilan organisasi, sehingga memuaskan pelanggan
  • Aspirasi Merek. Mempercepat Starbucks untuk menjadi merek global

Variasi, layanan pelanggan, & aspirasi merek bukanlah faktor yang dipertimbangkan oleh pesaing. Karena itu, ketiga hal tersebut memberi Starbucks jalam menuju diferensiasi dan menganggap faktor-faktor ini sebagai sangat dihargai bagi organisasi.

Threadless Strategy

Dalam lanskap digital, Blue Ocean memiliki peran penting bagi perusahaan untuk memikirkan kembali proposisi mereka dan mempertimbangkan kembali nilainya bagi pengguna akhir. Ini membantu terlibat dengan pelanggan dan menilai kembali di mana kompetisi saat ini berada (red ocean) dan di mana peluangnya untuk menciptakan pasar yang baru. Perusahaan yang melakukan hal ini dengan tepat di pasar T-shirt kompetitif adalah Threadless.

Threadless menempatkan pelanggan di pusat perencanaan mereka dan terbukti dapat menciptakan pasar baru. Dalam kurva nilai pasar T-shirt, faktor-faktor utama yang bersaing di setiap organisasi pada umumnya adalah: rentang produk, ukuran produk, titik harga, pengiriman, sablon dan saluran pemasaran digital. Seperti halna Starbucks, Threadless melihat peluang untuk menciptakan faktor-faktor baru dalam menghadirkan pasar baru. Dengan berinteraksi pada basis pengguna, mereka mulai menciptakan komunitas online yang merupakan jantung dari organisasi dan pada saat yang sama, telah membangkitkan kembali loyalitas merek dengan memperkenalkan crowdsourcing sebagai prinsip utama dengan mengikuti beberapa prinsip sederhana berikut:

  • Semua desain kaos dibuat oleh komunitas online Threadless. Siapa pun dapat mendesain kaos dan mengajukan persetujuan. Untuk memahami apa yang harus diproduksi, desain baru dimasukkan untuk ditawarkan ke publik, di mana pengguna dapat memilih apakah mereka akan membeli desain atau tidak
  • Desainer yang karyanya dicetak pada T-shirt dapat menerima hadiah uang tunai, sehingga memberi insentif atas merek tersebut.
  • Jangan temukan pelanggan untuk produk, temukan produk untuk pelanggan
Baca Juga:  CARA MERUMUSKAN DAN MENERAPKAN STRATEGI DALAM BLUE OCEAN

[1] Simon Swan, 2014, Applying Blue Ocean Strategy to digital marketing