MEMAKSIMALKAN POTENSI STRATEGIS SUPPLY CHAIN DI RS
Pendahuluan
Mengelola supply chain merupakan salahsatu cara manajemen RS dalam melakukan pengendalian biaya. Karena itu, manajemen RS harus dapat memaksimalkan kemampuan sumber daya supply chain, sehingga RS (& grupnya jika ada) dapat menjadi lebih lebih baik untuk meningkatkan kualitas perawatan, sambil secara bersamaan mengelola biaya.
Tiga Peluang Memaksimalkan Supply Chain
Manajemen RS harus mengoptimalkan Supply chain, untuk mendukung pelayanan pasien. Melalui pengoptimalan Supply chain, dalam perawatan pasien maka dokter dan para profesional medis dapat fokus untuk mendapatkan wawasan baru dan menempatkan pasien sebagai prioritas. Menurut sebuah tulisan dalam situs www.beckerhospitalreview.com, agar dapat memaksimalkan potensi strategis supply chain, manajemen RS dapat fokus pada tiga bidang peluang ini:
- Logistics solutions
Merger dan akuisisi yang terjadi dilingkungan organisasi pelayanan kesehatan, memungkinkan tiap organisasi tersebut tergabung dalam satu payung IDN tunggal. Banyak IDN telah memusatkan biaya pengiriman mereka. Praktek ini telah terbukti memotong biaya overhead dan mengurangi total biaya operasi sebesar 5 hingga 10%.
Beberapa IDN, yang tergabung dalam GPO (group purchasing organizations) bahkan dapat melakukan pembelian persediaan (obat & bahan medis) dan teknologi medis lainnya untuk organisasinya secara independen. Hal ini tentunya akan bermanfaat pada berkurangnya biaya pembelian perseiaan & alat medis. (Lihat tulisan tentang INTEGRATED DELIVERY NETWORKS (IDNs) & STOCK KEEPING UNIT (SKU), TERKAIT DENGAN PERSEDIAAN). Negosiasi langsung yang dilakukan beberapa IDN, bahkan bisa bermanfaat lebih lanjut termasuk visibilitas total di seluruh pengeluaran layanan kesehatan.
Menggunakan analitik data yang komprehensif dapat menciptakan wawasan mendalam pada setiap pengiriman layanan. Selain itu juga akan memiliki kontrol lebih besar atas setiap pengiriman, karena dapat menerapkan proses dan sistem terpusat untuk mendorong kepatuhan program. Layanan kesehatan juga dapat menggunakan optimasi mode untuk memilih opsi pengiriman terbaik untuk setiap pengiriman dan merampingkan rute pengiriman untuk menghindari duplikasi. Menegosiasikan tarif bagus dari operator saja tidak akan mengoptimalkan penghematan apabila terdapat celah dalam strategi pengendalian biaya. Namun memusatkan pengeluaran barang dapat mengungkap dan menutup celah ini.
- Procedural kitting solutions
Standarisasi produk dapat menghasilkan efisiensi baru serta penghematan biaya. Pembelian produk bedah yang biasa digunakan RS, dapat berpotensi meningkatkan keuntungan. Standarisasi juga akan mengurangi jumlah SKU[1], meminimalkan pemborosan, dan mengurangi inventaris di penyimpanan. Berikut adalah tiga langkah untuk membangun strategi standardisasi:
-
- Set your formulary,
Gunakan data pembelian distribusi untuk mengidentifikasi produk-produk umum untuk distandarisasi di RS.
-
- Update your preference cards,
Kartu preferensi memerlukan pemeliharaan berkelanjutan saat dokter masuk dan meninggalkan fasilitas.
-
- Build custom surgical packs,
Berapa banyak item dari kartu preferensi yang dapat dimasukkan ke dalam paket layanan? Masukkan sebanyak mungkin untuk meminimalkan kebutuhan
3. Inventory management solutions
Manajemen inventori yang digerakkan oleh data dan otomatisasi dapat membantu memastikan produk yang tepat berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Selain itu, dengan mengelola inventori dapat menjaga produk kadaluarsa jauh dari pasien. Pendekatan ini dapat membantu menghindari biaya persediaan yang tidak perlu dengan:
-
- Menghilangkan kelebihan persediaan,
- Menghindari kedaluwarsa produk,
- Meningkatkan tangkapan biaya,
- Meminimalkan alokasi tenaga kerja klinis untuk manajemen persediaan,
- Mengungkap peluang pembelian yang tersembunyi,
- Mencegah pengeluaran barang yang berlebihan.
[1] SKU = Stock keeping unit (lihat tulisan tentang INTEGRATED DELIVERY NETWORKS (IDNs) & STOCK KEEPING UNIT (SKU), TERKAIT DENGAN PERSEDIAAN)