PENGENDALIAN BIAYA MAKAN DI ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Pendahuluan
Pemesanan, inventaris, bahan-bahan, dan pemborosan akan menghabiskan banyak anggaran. Pengembalian yang menurun dan reformasi layanan kesehatan memaksa rumah sakit untuk melihat lebih dekat pengeluaran mereka dan menemukan cara baru untuk menghemat uang. Salah satu solusi hemat biaya adalah dengan meninjau program layanan makanan rumah sakit. Mengelola operasi ini secara luas dapat menghasilkan lebih banyak penghematan dan peningkatan kepuasan pasien.
Melakukan Pengendalian biaya makanan
Satu hal yang harus dilakukan terkait pengendalian biaya makan adalah menginvestigasi lengkap semua yang ada dalam produksi makanan organisasi pelayanan kesehatan. Manajer layanan makanan (manajer unit gizi) harus tahu bagaimana sistem mereka saat ini bekerja untuk membuat penghematan biaya. Menurut Fillmore[1], beberapa pertanyaan berikut sangat penting terkait pengendalian biaya makan;
- Berapa biaya (dalam hal tenaga kerja dan biaya makanan) untuk menghasilkan sebuah resep?
- Apa jenis inventaris yang digunakan setiap resep?
- Apakah staf menggunakan peralatan yang tepat untuk menyajikan makanan?
Apa yang harus diketahui para operator (unit gizi)
Terkait dengan pengendalian biaya makan organisasi pelayanan kesehatan, Fillmore memberikan pendapatnya terkait informasi yang harus dikatahui manajemen unit gizi, yaitu;
- Siapa yang memesan apa?
Pada perubahan budaya saat ini, fasilitas harus memberi penghuni dan pasien pilihan pada waktu makan. Pancake ada di setiap menu sarapan, tetapi hanya 10% yang benar-benar memintanya, artinya mungkin ada peluang penghematan biaya di sini.
- Berapa lama waktu untuk menyiapkan makanan?
Biaya tenaga kerja dan makanan berkontribusi besar dalam biaya makan. Manajemen makanan yang baik harus mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat resep. Merupakan pilihan bijaksana, apabila dilakukan pemeriksaan terhadap setiap hidangan terkait makanan siap saji.
- Bahan apa yang dibutuhkan?
Setiap resep harus memanfaatkan apa yang dibeli fasilitas secara teratur, bukan bahan khusus yang hanya digunakan satu kali dalam setiap siklus menu.
- Bagaimana membuat skala resep dengan benar?
Upaya yang tepat dalanm hal ini dapat menghilangkan limbah. Perangkat lunak perencanaan menu, dapat memungkinkan operator menyesuaikan resep dengan ukuran penyajian apa pun.
- Bagaimana staf menyajikan makanan?
Sangat penting untuk menggunakan alat kontrol porsi, seperti disher atau sendok yang ditandai dengan berat.
- Makanan mana yang berbiaya tinggi dan berbiaya rendah?
Makanan pengganti seringkali menimbulkan biaya yang berbeda. Pie puding misalnya, harganya lebih murah dari pie krim. Begitu juga dengan ikan cod yang harganya lebih murah dari salmon.
- Apakah pengiriman makanan telah menghemat biaya?
Layanan prasmanan dan gaya keluarga akan menghasilkan lebih sedikit limbah karena mereka hanya mengambil apa yang akan mereka makan. Kuncinya adalah menawarkan makanan seimbang, sehingga pasien dengan segala macam kebutuhan diet mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan. Praktik yang beralih pada gaya ini hanya perlu menunggu satu siklus menu untuk melihat hasilnya.
- Bagaimana staf memperlakukan sisa makanan?
Makanan sisa tidak menambah biaya makanan, dan berakhir di tempat sampah, sebagai limbah. Untuk mengelola sisa makanan, cobalah membeli pita dan label berwarna. Beri label sisa makanan Senin, misalnya dengan label biru dan letakkan di area walk-in yang ditempel dengan warna biru. Ulangi dengan warna oranye untuk hari Selasa, kuning untuk hari Rabu, dll. Dengan begitu, staf hanya akan mengetahui mana bahan yang mungkin perlu digunakan terlebih dahulu.
[1] Dana Fillmore, (tahun), food cost control for healthcare foodservice operators