MANAJEMEN PERUBAHAN
Pendahuluan
Peubahan lingkungan bisnis dalam suatu industri, menjadi salahsatu faktor yang menyebabkan organisasi dalam suatu industri akan bereaksi sebagai respons terhadap perubahan. Hal ini perlu dilakukan agar organisasi tersebut dapat terus bertahan bahkan berkembang dalam industrinya. Strategi baru perlu dilakukan oleh manajemen agar organisasi dapat beradaptasi secara konstan, untuk berubah dalam lingkungan bisnis yang terus berubah. Perubahan dalam organisasi akan beragam (melalui orientasi karyawan baru, mengembangkan departemen, atau bergabung dengan perusahaan lain), namun perubahan ini dapat berdampak signifikan pada alur bisnis.
Tulisan ini akan memaparkan terkait manajemen perubahan mengacu pada artikel dalam situs www.online.hbs.edu, yang berjudul organizational change management: what it is & why it’s important. Masih mengacu pada artikel dalam situs tersebut, tulisan ini akan memaparkan 4 hal sebagai berikut; pengertian manajemen perubahan organisasi, penyebab terjadinya perubahan organisasi, jenis perubahan organisasi, dan pentingnya manajemen perubahan organisasi .
What is organizational change management?
Perubahan organisasi mengacu pada tindakan di mana perusahaan atau bisnis mengubah komponen utama organisasinya, seperti budaya, teknologi/infrastruktur, atau proses internal, yang mendasari dan digunakan dalam beroperasi. Manajemen perubahan organisasi adalah metode yang memanfaatkan perubahan untuk menghasilkan resolusi yang sukses, dan biasanya mencakup tiga fase utama: persiapan, implementasi, dan tindak lanjut.
What causes organizational change?
Banyak faktor membuat perubahan organisasi diperlukan. Beberapa yang paling umum dihadapi oleh manajer meliputi:
-
- Kepemimpinan baru di puncak perusahaan atau dalam departemennya,
- Pergeseran dalam struktur tim organisasi,
- Penerapan teknologi baru,
- Penerapan model bisnis baru.
Types of organizational change
Perubahan organisasi adalah istilah yang luas. Beberapa perubahan mengarah pada evolusi substansial perusahaan. Karena itu, akan sangat membantu jika perubahan tersebut dipikirkan sebagai spektrum. Di satu sisi, kita akan menemukan perubahan adaptif, yang menunjukkan iterasi sederhana tersebut. Di sisi lain, ada perubahan transformasional, di mana perubahan besar dilakukan.
Perubahan adaptif adalah perubahan kecil yang diadopsi organisasi untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang dari waktu ke waktu. Biasanya, perubahan ini merupakan modifikasi kecil dan penyesuaian yang manajer selaraskan dan terapkan untuk dieksekusi pada strategi bisnis. Sepanjang proses, kepemimpinan dapat menambah, mengurangi, atau menyempurnakan proses. Salah satu contoh perubahan adaptif adalah organisasi yang meningkatkan sistem operasi komputer mereka dari Windows 8 ke Windows 10. Sedangkan perubahan transformasional memiliki skala dan cakupan yang lebih besar daripada perubahan adaptif. Perubahan ini akan melibatkan pergeseran simultan dalam misi dan strategi, struktur perusahaan atau tim, kinerja orang dan organisasi, atau proses bisnis. Karena skalanya, perubahan ini sering membutuhkan banyak waktu dan energi untuk diterapkan. Meskipun tidak selalu demikian, perubahan transformasional sering kali dilakukan sebagai respons terhadap kekuatan eksternal, seperti munculnya pesaing baru yang mengganggu atau masalah yang mempengaruhi supply chain perusahaan. Contoh perubahan transformasional adalah penerapan perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management/CRM), yang diharapkan dapat dipelajari dan digunakan oleh semua departemen.
Banyak perubahan akan terjadi antara adaptif dan transformasional pada spektrum. Untuk alasan ini, manajer perlu memahami bahwa proses perubahan harus disesuaikan dengan tantangan dan tuntutan unik dari setiap situasi.
Why is organizational change management important?
Perubahan organisasi diperlukan agar perusahaan berhasil dan tumbuh. Manajemen perubahan mendorong adopsi dan penggunaan perubahan yang sukses dalam bisnis. Ini memungkinkan karyawan untuk memahami, berkomitmen, dan bekerja secara efektif. Tanpa manajemen perubahan organisasi yang efektif, transisi perusahaan dapat menjadi sulit dan mahal, baik dari segi waktu maupun sumber daya. Hal ini juga dapat menurunkan semangat kerja karyawan dan pengembangan keterampilan yang kompeten. Pada akhirnya, kurangnya manajemen perubahan yang efektif dapat menyebabkan organisasi gagal.