LAPORAN KEUANGAN RS YAYASAN
Pendahuluan
Laporan keuangan yayasan sebagai entitas nirlaba berbeda dengan laporan keuangan organisasi yang berorientasi bisnis. Hal ini dikarenakan, bentuk kepemilikan dan orientasi aktivitas operasinya yang berbeda. Yayasan kepemilikannya bersifat publik, sehingga aktivitas operasinya berorientasi pada kepentingan sosial dan pelayanan publik. Sedangkan entitas bisnis kepemilikannya dimiliki oleh perorangan, kelompok atau organisasi dengan orientasi pada perolehan laba. Perbedaan tersebut juga ditunjukkan dengan adanya beberapa transaksi yang terjadi pada aktivitas operasi yayasan, namun tidak terjadi pada entitas bisnis pada umumnya. Oleh karena itu, kedua entitas tersebut berbeda dalam hal penyajian pelaporan keuangan, terkait dengan standar pelaporannya.
Perbedaan mendasar terkait kepemilikan Yayasan (termasuk RS yayasan) dan entitas bisnis juga tampak dari perolehan sumber daya yang membiayai aktivitas operasinya. Karena kepemilikannya bersifat publik, yayasan memperoleh sumber daya dari sumbangan, hibah atau wakaf dari pihak lain tanpa pengembalian imbalan atau pembagian keuntungan. Yayasan mengenal “Aktiva Bersih” sebagai salahsatu sumber daya, Sedangkan entitas bisnis memperoleh sumber daya dari saham atau dana pemilik, yang disebut dengan ekuitas atau modal. Oleh sebab itu, entitas bisnis memiliki kewajiban membagikan sebagian keuntungan bisnis kepada pemilik melalui deviden. Hal ini juga merupakan faktor penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan kedua entitas tersebut.
Aturan Terkait Laporan Keuangan RS Nirlaba (Yayasan)
Laporan keuangan yayasan berbeda dari laporan keuangan entitas bisnis pada umumnya. Walaupun demikian, tujuan pelaporan keuangan secara umum adalah sama. Tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi keuangan yang relevan dan memiliki daya banding yang tinggi bagi para pengunanya. pelaporan keuangan dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan penggunaan sumber daya organisasi selama aktivitas operasi berjalan.
Menurut PSAK 45, laporan keuangan untuk entitas nirlaba (yayasan) terdiri atas :
- Laporan posisi keuangan (neraca)
Laporan posisi keuangan memuat informasi mengenai aset, hutang dan aktiva bersih pada waktu tertentu. Aktiva bersih dalam yayasan meliputi dana yang diperoleh dari penyumbang. Dana sumbangan ini dapat bersifat terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Pada dasarnya, informasi dalam laporan ini dapat membantu manajemen untuk menilai likuiditas keuangan entitas. Berikut adalah contoh format laporan posisi keuangan :
- Laporan aktivitas
Laporan aktivitas memuat semua informasi mengenai transaksi atau peristiwa lain yang dapat mengubah jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Laporan ini bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja terkait keuangan selama periode tertentu. Terdapat beberapa format laporan aktivitas, berikut adalah format bentuk A :
- Laporan arus kas
Laporan arus kas memuat informasi terkait penggunaan kas, baik penerimaan maupun pengeluaran kas pada suatu periode. Hal ini meliputi laporan arus kas dari aliran aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
- Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan mengungkap mengenai informasi tambahan terkait keuangan entitas, yang tidak termuat dalam tiga laporan keuangan di atas.