LAPORAN KEUANGAN PUSKESMAS; AKUNTANSI PENDAPATAN
Oleh; Tubagus Raymond
Pendahuluan
Setelah menyusun neraca awal, langkah selanjutnya adalah mulai melakukan proses akuntansi. Proses akuntansi adalah proses pencatatan atas semua transkasi ekonomi yang diawali dengan bukti. Dalam tulisan ini akan terfokus pada proses pencatatan “PENDAPATAN” baik pendapatan tunai maupun pendapatan non tunai (termasuk pengakuan piutang.
Pencatatan Pendapatan
Secara umum, pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas puskesmas dalam proses pelayanan pasien. Sedangkan pendapatan atau penerimaan tunai adalah semua penerimaan puskesmas yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pendapatan/penerimaan tunai puskesmas, dapat berasal dari 1) penerimaan kas dari PEMDA, 2) penerimaan kas atas pelayanan langsung pasien, 3) penerimaan kas atas pelunasan piutang, 4) penerimaan kas lainnya.
- Saat menerima kas dari PEMDA untuk kegiatan di Puskesmas, jurnalnya sbb;
a. untuk Puskesmas sebagai SKPD
Kas Bendahara Puskesmas XXX
Ekuitas (RK-PPKD) XXX
b. untuk Puskesmas sebagai BLUD
Kas Bendahara Puskesmas XXX
Pendapatan APBD XXX
- Saat menerima kas atas pelayanan langsung kepada pasien, jurnalnya sbb;
Kas Bendahara Puskesmas XXX
Pendapatan ….. XXX
- Saat menerimaan kas dari pelunasan piutang, jurnalnya sbb;.
Kas/Bank Bendahara Puskesmas XXX
Piutang ……. XXX
Sedangkan, transkasi pendapatan non tunai adalah pengakuan piutang atas pendapatan dari pelayanan pasien puskesmas. Piutang di Puskesmas dapat dibagi kedalam; 1) piutang (premi) BPJS, 2) Piutang BPJS (ranap), 3) Piutang JAMKESDA (jika ada), dll.
4. Saat piutang terjadi, jurnalnya sbb;.
Piutang BPJS (klaim) XXX
Pendapatan ………. XXX
Sebagai catatan, pembayaran kapitasi Puskesmas dilakukan BPJS setiap/setelah tanggal 15, yang perhitungannya otomatis berbasis kebijakan tertentu dan tidak sama dengan piutang BPJS (klaim). Karena itu, secara akuntansi kapitasi puskesmas, mungkin saja diperlakukan berbeda.
Kapan pencatatan Pendapatan dilakukan?
Waktu menjurnal menjadi hal krusial di Puskesmas. Dengan memiliki SDM minimal (mungkin saja hanya 1 SDM akuntansi), sangat sulit apabila dilakukan jurnal atas setiap transaksi pasien secara detail. Karena itu, perlu kebijakan khusus dalam menjurnal ke-4 jenis transkasi pendapatan & pengakuan piutang diatas. Dengan mempertimbangkan berbagai hal, berikut saran saya untuk melakukan ke-4 jenis pendapatan & pengakuan piutang diatas.
- Untuk transaksi penerimaan kas dari PEMDA, dilakukan jurnal setiap transaksi terjadi (baik yang sebagai SKPD maupun BLUD).
- Untuk transkasi penerimaan kas atas pelayanan langsung kepada pasien, dilakukan jurnal total pendapatan tunai atas pelayanan dalam bentuk rekapan satu hari,
- Untuk transaksi penerimaan kas dari pelunasan piutang, dilakukan jurnal sat transaksi pelunasan terjadi.
- Untuk pengakuan piutang, dilakukan saat tagihan ”siap dikirim”,
- Khusus untuk kapitasi BPJS Puskesmas, bisa diakui sebagai ”Piutang kapitasi BPJS’ pada akhir bulan. Sehingga saat pembayaran kapitasi akan diakui sebagai pelunasan piutang, dengan jurnal sbb;
Pelaporan pendapatan
Kode akun terkait dengan pelaporan. Karena itu, untuk setiap item laporan keuangan (termasuk pendapatan & piutang) harus mengacu pada keputusan kepala daerah terkait dengan implementasi PERMENDAGRI di daerah tersebut. Untuk hal yang terkait dengan pendapatan & piutang diatas, akan masuk dalam laporan sbb;
- LRA; untuk semua jenis penerimaan tunai (penerimaan kas dariPEMDA. Penerimaan kas dari pelayanan pasien, penerimaan kas dari pelunasan piutang, dll),
- LO; untuk pendapatan secara akrual baik pendapatan tunai maupun pendapatan yang diakui sebagai piutang. LO tidak mengakui pendapatan atas penerimaan kas untuk melunasi piutang,
- Laporan posisi keuangan (neraca). Untuk jurnal piutang diatas akan masuk dalam neraca.