Browse By

LANGKAH-LANGKAH DALAM MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pendahuluan

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul ”mengelola farmasi dalam konteks manajemen persediaan”. Pada tulisan tersebut telah dipaparkan 2 dari 6 langkah ang diungkapkan Phan (2020)[1], yang dapat diambil apoteker untuk menguasai manajemen persediaan. Tulisan ini akan mengungkapkan 4 langkah sisanya, yaitu; avoid overstock, manage repeat prescriptions, real-time visibility, & technology ensures accuracy.

Avoid Overstock

Biaya obat dan peralatan dalam organisasi pelayanan kesehatan semakin mahal dan terus meningkat. Satu pil Sovaldi (obat untuk mengobati Hepatitis-C), harganya sekitar $ 1.000. Statistik terbaru menunjukkan hingga $ 265 miliar setahun terbuang percuma dalam sistem pelaanan kesehatan AS, & ini tidak hanya mempengaruhi bisnis tetapi juga pasien. Untuk menghindari kelebihan stok, departemen farmasi perlu mengelola hubungan di kedua ujung supply chain. Melalui pemahaman yang kuat tentang permintaan, maka kebutuhan dapat dikomunikasikan dengan produsen, pengelolaan stok juga dapat dilakukan. Upaya ini dilakukan untuk meminimalkan limbah dan mengurangi biaya.

Persediaan tetap harus dalam jumlah aman, namun perlu adanya pengelolaan lebih lanjut untuk menghindari pemborosan obat yang lebih mahal dan meminimalkan biaya terkait.

Manage Repeat Prescriptions

Pasien seringkali membutuhkan obat dengan resep yang berulang. Memiliki proses yang efisien untuk menangapi resep tersebut dapat menghemat waktu dan uang, serta memberikan akurasi. Namun, kendalanya adalah saat resep tersebut tidak diambil oleh pasien dan dikembalikan. Dengan mengambil pendekatan proaktif dalam pengembalian tersebut, departemen farmasi dapat menjual kelebihan obat-obatan itu kembali atau meneruskannya kembali ke pabriknya. Hal ini bergantung pada kesepakatan antar mitra, berdasarkan jalur komunikasi dan kontrak yang jelas.

Real-Time Visibility

Untuk mencapai sistem distribusi medis yang lancar, visibilitas real time sangat penting. Sistem manajemen harus memberikan keunggulan kompetitif yang kritis, dapat memungkinkan kerjasama dengan mitra dagang dan memastikan kepatuhan peraturan di seluruh supply chain. Dengan mengotomatiskan proses tersebut, alur bisnis dapat menjadi lebih efisien, mengurangi biaya, & ada peluang untuk meningkatkan pendapatan.

Baca Juga:  BOS: MENJANGKAU & MELAMPAUI PERMINTAAN KONSUMEN

Technology Ensures Accuracy

Sistem manajemen yang baik adalah sistem yang mampu menunjukkan keakuratan. Industri pelayanan kesehatan di seluruh dunia bergantung pada pengiriman obat yang tepat, kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat. Kecepatan tidak ada gunanya jika tingkat stok dan persediaan tidak dikelola dengan baik. Karena itu, untuk memastikan keakuratan persediaan, penting untuk memanfaatkan kecanggihan perangkat lunak berbasis cloud untuk mengotomatiskan proses yang terlibat dalam pemindahan dan penanganan obat. Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan akurasi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan ini tidak dapat dicapai dengan sistem tradisional berbasis kertas. Perpaduan ideal antara akurasi dan kecepatan pengiriman hanya dapat dicapai dengan menggunakan perangkat lunak berbasis cloud yang fleksibel.

[1] Ly Phan, 2020, How to Manage a Pharmacy: Inventory Management Guide