KONTROL AKSES ELEKTRONIK CANGGIH DI RS
Pendahuluan
Kebutuhan untuk mengembangkan sistem keamanan yang kuat di RS, masih terkendala dengan masalah anggaran terutama dalam implementasinya. Karena itu, masih banyak RS masih menggunakan sistem keamanan secara manual. Hal ini membuat banyak tanggung jawab fisik anggota tim keamanan. Akibatnya, staf keamanan RS harus memeriksa ID pengunjung dan mengirimkannya secara manual. Begitu juga dengan data pengunjung yang harus dimasukkan ke komputer secara manual.
Tulisan ini akan mengangkat terkait penggunaan kontrolakses elektronik anggih yang dapat digunakan di RS. Hal ini untuk mengatasi berbagai hambatan yang terjadi dalam system keamanan manual.
Penggunaan kontrol akses elektronik canggih di RS
Menurut Mehl (2018)[1], berbagai hambatan dalam keamanan di RS, telah teratasi karena sistem keamanan RS saat ini telah menggunakan solusi kontrol akses elektronik canggih, sbb:
- Electromagnetic doors with swipe card access
Staf, pengunjung, dan pasien mendapatkan kartu akses yang memungkinkan pergerakan di sekitar RS. Cara ini lebih mudah mengontrol siapa yang sampai di mana hanya dengan memprogram kartu dan menautkannya dengan identitas seseorang. Namun, ada risiko tertentu karena siapa pun yang membawa kartu/meminjam dapat melewati penghalang yang terkait. Kartu akses ini serba guna dan murah, sehingga RS sering menggunakannya.
- Keypad readers with passcodes
Opsi keamanan ini memungkinkan akses dengan mengetikkan kode ke pembaca, yang dapat diintegrasikan ke dalam sistem kontrol akses. Mengetik kode akses memberikan risiko yang berbeda dari kartu. Pengguna dapat membagikannya pada orang lain. Ini yang membuat identifikasi akses yang tidak seharusnya tidak dapat dilakukan.
- Biometric access control
Bagian RS tertentu harus mematuhi aturan kontrol akses yang ketat. Misalnya, laboratorium penelitian medis atau ruang bedah menangani hal-hal yang sangat sensitif, dan orang-orang yang diizinkan masuk harus diidentifikasi dengan jelas. Karena itu, RS menggunakan biometrik, menggunakan sidik jari untuk memungkinkan masuk ke area terlarang. Kontrol akses biometrik, lebih mahal, dan dapat menimbulkan risiko dalam keadaan darurat, seperti kebakaran, atau orang yang berwenang tidak hadir untuk menyediakan akses.
- Combined/multifactor security systems
Sistem kontrol akses multifaktor menggabungkan beberapa teknologi yang disebutkan di atas. Seseorang harus meletakkan sidik jari pada pembaca, tetapi juga mengetik kode. Sistem ini paling mahal dan dapat menyulitkan orang bebas masuk di sekitar RS. Namun sistem ini memerlukan lebih banyak waktu.
- Cloud access control systems
Sistem kontrol akses berbasis cloud untuk RS dapat mencakup berbagai komponen untuk memberikan akses, banyak di antaranya dijelaskan di atas. Komponen integratif dari akses cloud untuk keamanan RS adalah kemampuan menggunakan panel admin yang terkonsolidasi untuk semua titik akses, menyimpan data ke dalam cloud tanpa membebani sistem RS di tempat, dan kemungkinan untuk mengintegrasikan berbagai opsi kontrol akses ke dalam perangkat elektronik. Platform ini memberikan pelaporan yang tepat dengan mengikuti apa yang terjadi secara real time di sekitar fasilitas medis.
Kontrol akses berbasis cloud modern menerapkan teknologi pemasangan kabel dan/atau nirkabel, menyatukan beberapa titik kontak tanpa perlu ketergantungan staf atau hambatan fisik. Misalnya, staf dapat menggunakan kode sandi yang diterima dari aplikasi smartphone, yang harus mereka ketik untuk mendapatkan akses atau menggunakan kemampuan NFC smartphone. Di sisi lain, pengunjung dapat memperoleh kartu akses, tetapi juga menggunakan kode smarthphone. Opsi tersebut sangat aman, karena kode unik dapat dikaitkan dengan satu entri, serta dipantau dari dashboard pusat. Keamanan RS cloud mudah dipasang, serbaguna, dan sangat aman.
[1] Bernhard Mehl, 2018, Access Control Solutions for Hospital